- Casey Stoner merasa MotoGP kehilangan roh pemimpin sejak Marc Marquez absen akibat cedera.
- Legenda MotoGP itu merasa hanya Marc Marquez bisa membawa kejuaraan ke level berbeda.
- Honda kehilangan arah karena hanya Marc Marquez yang bisa mengeluarkan potensi RC213V.
SKOR.id – Mantan pembalap MotoGP Casey Stoner mengungkapkan dirinya tidak senang melihat rider tim Repsol Honda Marc Marquz harus absen musim ini.
Casey Stoner merasa persaingan MotoGP 2020 tak lebih baik daripada tahun lalu. Terlebih tak ada pembalap yang konsisten dalam lima seri yang telah bergulir.
Marc Marquez harus absen selama dua bulan untuk memulihkan kondisi lengan kanannya yang patah akibat kecelakaan pada Grand Prix (GP) Spanyol, Juli lalu.
Sejak peraih enam gelar juara dunia MotoGP tersebut absen, sudah ada empat pemenang dalam lima balapan yang sudah berlangsung sepanjang musim ini.
“Tanpa Marc, tak ada pemimpin di MotoGP saat ini. Anda bisa lihat dari orang-orang yang berbeda di podium tertinggi,” kata Stoner seperti dilansir Motorsport.com.
“Jelas Marc adalah seorang pemimpin sejati dan dia membawa kejuaraan berada di level berbeda,” juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 itu menambahkan.
Casey Stoner menjelaskan pentingnya memiliki seseorang yang dapat dijadikan patokan untuk memberikan motivasi lebih besar di setiap balapan.
Menurut Stoner, hal itu pula yang membuatnya dapat menjadi seorang pembalap yang berhasil meraih kesuksesan selama bersaing di kelas tertinggi.
Khabib Nurmagomedov Sebut Conor McGregor Terlalu Mudah Dikalahkanhttps://t.co/0e5nh8dvn1— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 8, 2020
“Ketika saya berada di MotoGP, saya harus menghadapi Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa, yang selalu bersaing di barisan terdepan,” ujar Stoner.
“Saat ini, mereka tidak memiliki patokan dan sulit menentukan apa yang harus Anda lakukan di setiap akhir pekan dalam hal konsistensi,” imbuh pria asal Australia tersebut.
Absennya Marc Marquez juga membuat Repsol Honda mengalami kemerosotan besar karena Alex Marquez dan Stefan Bradl tak mampu menandingi level pembalap lainnya.
Padahal, Stoner menegaskan bahwa kini semua rider bisa meraih kemenangan di MotoGP dengan semua motor karena perbedaan setiap tim sangatlah kecil.
“Perbedaan terbesar (saat ini) adalah tidak ada sosok pemimpin. Jika Anda bukan seorang pemimpin, maka Anda seorang pengikut," Stoner menuturkan.
"Jika Anda seorang pengikut, Anda akan melihat seseorang yang tampil baik untuk meyakini diri sendiri bisa melakukan itu.”
“Itu bukan hal mudah. Saya mengalaminya sendiri saat di Ducati. Ketika saya berada di sana, Ducati benar-benar kesulitan,” ungkapnya.
Marc Marquez memang jadi target setiap pembalap untuk dikalahkan karena itu membuat mereka merasa sudah mencapai level yang sama sepertinya.
“Saya tak pernah berpikir rumput tetangga lebih hijau. Saya hanya fokus pada motor sendiri dan berusaha lebih cepat. Itu yang Marc lakukan,” ujar Stoner.
“Dia tidak memikirkan orang lain. Dia hanya memikirkan satu hal, menemukan kecepatan dan itu akan membuat banyak orang akan mengikuti caranya.”
Namun, Casey Stoner juga menyayangkan cara kerja Honda yang tidak mampu membuat pembalap mereka yang lainnya mengeluarkan potensi motor RC213V.
“Tanpa Marc, Repsol Honda sepertinya kehilangan cara mereka untuk menunjukkan apa yang bisa motor mereka lakukan,” pungkas peraih dua gelar MotoGP itu.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita MotoGP lainnya:
MotoGP San Marino 2020: Miguel Oliveira Fokus Siapkan 2 Hal
Dorna Sports Tetap Batasi Pergerakan Jurnalis di MotoGP San Marino