- Pembalap Scuderia AlphaTauri, Pierre Gasly, mengukir kemenangan bersejarah saat tampil sebagai yang tercepat pada F1 GP Italia 2020.
- Kemenangan ini merupakan yang pertama bagi Pierre Gasly maupun Alpha Tauri selama mentas di ajang F1.
- Hasil positif yang diraih Pierre Gasly itu tak lepas dari perang sosok asal Indonesia, Stephanus Widjanarko, yang menjadi engineer AlphaTauri.
SKOR.id - Balapan Formula 1 (F1) GP Italia 2020 yang berlangsung di Sirkuit Monza pada Minggu (6/9/2020) berakhir dengan dramatis.
Alih-alih dikuasai tiga tim besar F1, komposisi podium F1 GP Italia 2020 diisi oleh tiga pembalap yang memperkuat tim papan tengah.
Lance Stroll (Racing Point) finis ketiga, Carlos Sainz Jr. (McLaren) tampil sebagai runner up, sedangkan Pierre Gasly (AlphaTauri) jadi pemenang balapan.
Pierre Gasly yang debut di F1 pada 2017 butuh 55 balapan sebelum memetik kemenangan perdananya dalam ajang tersebut.
Sementara itu, GP Italia 2020 juga menghadirkan kemenangan perdana bagi Scuderia AlphaTauri setelah mereka menanggalkan nama Scuderia Toro Rosso mulai musim ini.
Uniknya, kemenangan perdana AlphaTauri diraih di seri yang sama kala Toro Rosso mengukir pencapaian serupa pada musim 2008.
Tim "satelit" Red Bull Racing itu memetik kemenangan pertama, dan satu-satunya dalam periode 2006-2019, di Sirkuit Monza pada GP Italia 2008 lewat Sebastian Vettel.
P1!! My first victory in F1!!
I’m lost for words, still struggling to realise, its just amazing!!
Everything was perfect, just missed the tifosis down under the podium. @alphatauri we have done it!! Thanks everyone for all the messages & support!! Today is a day I’ll remember. pic.twitter.com/3eILYSMsIu— PIERRE GASLY ???????? (@PierreGASLY) September 6, 2020
Sementara itu, kemenangan bersejarah Pierre Gasly pada F1 GP Italia 2020 kemarin tak lepas dari sentuhan orang Indonesia.
Sosok yang dimaksud adalah Stephanus Widjanarko. Ia bertugas sebagai salah satu engineer AlphaTauri yang merancang bagian aerodinamika mobil AT01.
Dilansir Skor.id dari laman ITB, Stephanus Widjanarko merupakan salah satu alumni jurusan Teknik Mesin ITB angkatan 2004.
Pada 2009, ia melanjutkan studi S2 di Universitas Twente, Belanda, dengan mengambil bidang Engineering Fluid Dynamics/Sustainable Energy Technology.
Pada tahun pertama studi di Belanda, Tephie sempat magang empat bulan di Vestas Wind System A/S, Denmark. Kala itu, ia bertemu dengan mantan engine designer Toyota F1.
Pertemuan tersebut rupanya makin memacu Tephie untuk mewujudkan mimpi bekerja di perusahaan F1.
Apalagi, pria yang juga hobi berlari itu sudah lama memiliki ketertarikan dalam dunia F1 yang tak lepas dari pengaruh sang ayah.
Stephanus Widjanarko pada akhirnya sukses menjadi bagian dari Scuderia Toro Rosso pada April 2013 dan menjadi ahli aerodinamika tim itu pada Juni 2014.
Saat tim berganti nama menjadi AlphaTauri pada musim 2020, nama Stephanus Widjanarko pun masih dipertahankan begitu juga dengan mayoritas tim teknis lainnya.
AlphaTauri juga masih dipimpin oleh Franz Tost yang sudah menjadi team principal Toro Rosso sejak 2005 atau saat tim ini sedang membangun pondasi.
Jadi, meski menyandang nama baru, AlphaTauri diisi oleh banyak sosok berpengalaman dari sisi teknis sehingga mereka bukanlah anak kemarin sore dalam kompetisi F1.
Pengalaman itulah yang mengantar Pierre Gasly memenangi GP Italia 2020 meski tak bisa dipungkiri faktor red flag dan kesalahan Lewis Hamilton (Mercedes) juga berpengaruh besar.
Pada akhir pekan ini, AplhaTauri dan peserta lainnya masih akan tinggal di Italia untuk melakoni seri selanjutnya yang dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Mugello.
Seri kesembilan dari F1 2020 itu bakal diberi tajuk GP Tuscan dan akan bergulir pada 11-13 September mendatang.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita F1 Lainnya:
Hasil F1 GP Italia 2020: Pierre Gasly Juara, Podium Tanpa Pembalap Mercedes
F1 GP Italia 2020: Pierre Gasly Beberkan Kunci Sukses Raih Podium Utama