- Honda bisa jadi "memaksakan" Marc Marquez turun di GP Andalusia.
- Karena ban, performa motor-motor MotoGP sangat dipengaruhi karakter dan teknik balap sang pembalap.
- Belum terlihat pembalap yang mampu konsisten menjaga performa di GP Spanyol, pekan lalu.
SKOR.id - Lomba putaran kedua Kejuaraan Dunia MotoGP 2020, GP Andalusia, akhir pekan ini (24-26/7/2020), memunculkan fakta menarik.
Pandemi Covid-19 membuat Sirkuit Jerez, Spanyol, akan dipakai untuk dua lomba dalam dua pekan beruntun dari 13 putaran yang bisa direalisasikan di MotoGP 2020 setelah tertunda empat bulan.
Kabar terakhir menyebutkan, juara dunia MotoGP enam kali (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) dari Tim Repsol Honda, Marc Marquez, kemungkinan "dipaksakan" turun seusai operasi setelah kecelakaan hebat pada lomba pertama, GP Spanyol.
Tidak seperti Marc Marquez, Alex Rins (Tim Suzuki Ecstar) dan Cal Crutchlow (LCR Honda Castrol) yang absen di GP Spanyol lalu karena cedera, kemungkinan besar bisa turun meskipun bisa jadi belum fit.
Dengan kemungkinan besar tidak fitnya Marc Marquez -- atau mungkin tidak mampu turun -- bisa dibilang lomba GP Andalusia nanti akan "kehilangan penguasa".
Marquez layak disebut penguasa MotoGP dalam empat musim terakhir bukan hanya karena memiliki teknik dan perhitungan lebih baik dibanding pembalap lain. Ia juga dibekali motor yang nyaris sempurna, Honda RC213V.
Dari 73 lomba MotoGP sejak 2016 (GP Inggris 2018 dibatalkan karena cuaca buruk), Marc Marquez mampu memenangi 32 di antaranya (44%).
Musim lalu, dari 19 putaran, hasil terburuknya adalah tidak finis di GP Amerika. Selebihnya, ia tidak pernah finis lebih buruk dari posisi kedua!
Intinya, sangat sulit mengalahkan Marc Marquez. Hanya kesalahan sendiri atau kecelakaan yang bisa menghalanginya memenangi lomba.
Karena itulah, "kekosongan kekuasaan" di GP Andalusia nanti wajib dimanfaatkan para pembalap lain.
Tiga besar GP Spanyol lalu, yakni Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT), Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha MotoGP), dan Andrea Dovizioso (Ducati), dijagokan mampu memanfaatkan kesempatan ini.
Situasi lomba GP Andalusia nanti dengan GP Spanyol tentu berbeda. Karenanya, tidak semudah itu para pembalap di atas memanfaatkan "kekosongan kekuasaan" karena tidak adanya Marquez, atau ia takkan maksimal jika dipaksakan turun.
Fabio Quartararo dan Maverick Vinales dipastikan bakal mengandalkan keunggulan Yamaha YZR-M1 di tikungan. Maklum, kecepatan puncak Yamaha M1 kalah sekitar 10 km/jam dari Ducati Desmosedici GP20.
Tetapi, mereka juga harus waspada karena masalah yang dialami Valentino Rossi yang tidak bisa menyelesaikan lomba GP Spanyol, bisa saja terulang pada mereka.
Rossi tidak bisa menyelesaikan lomba karena masalah teknis. Tapi, hingga mundur di lap 18 (dari 25 lap lomba), ia kesulitan mendapatkan daya cengkeram (grip) ban belakang.
Rossi turun dengan ban belakang berkompon keras sementara pembalap lain lunak (soft). Ia tahu, ban medium atau keras, membuat grip kecil. Namun, Rossi mengaku, saat mencoba ban belakang soft, perbedaannya tidak signifikan dengan ban keras.
"Saya juga tidak tahu mengapa. Inilah yang harus kami atasi sebelum GP Andalusia digelar nanti," ucap Rossi, juara dunia MotoGP tujuh kali (2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009).
Andrea Dovizioso juga mengaku karakter Ducati Desmosedici GP20 berubah dengan ban baru dari Michelin.
"Utamanya saat mengerem, masuk tikungan, dan melepas rem. Saya harus berubah untuk beradaptasi dengan ban baru ini," ucap Dovi, runner-up MotoGP tiga musim terakhir.
Menariknya, dua pembalap tim satelit Pramac Ducati, Francesco "Pecco" Bagnaia dan Jack Miller mampu beradaptasi dengan start dari grid keempat dan kelima.
Jangan lupakan pula mencuatnya performa KTM RC16 yang dari sisi tenaga masih kalah dari Ducati GP20. Pol Espargaro mengklaim RC16 kuat di sektor mana pun di Jerez.
"Kami lebih cepat saat pengereman, masuk tikungan, dan tikungan cepat. GP20 hanya lebih baik dari sisi traksi dan top speed," ucap pembalap yang musim depan akan pindah ke Tim Repsol Honda tersebut.
Pol Espargaro, pembalap Spanyol, bahkan mengklaim bisa lebih cepat 0,2 sampai 0,4 detik lebih cepat daripada pembalap lain.
Melihat kondisi lomba terakhir, Honda memang harus memutar otak. Mereka tidak akan bisa hanya mengandalkan Marc Marquez di tengah gempuran pembalap lain yang sama-sama ngotot ingin merebut poin sebanyak mungkin di setiap lomba.
Kini, semua pembalap berpacu untuk melakukan perbaikan setelah mendapatkan data teknis dari lomba pembuka. Masalahnya, bisakah mereka melakukannya dengan cepat karena tes bebas pertama GP Andalusia sudah digelar Jumat (24/7/2020) besok.
Satu catatan dari GP Spanyol lalu, tidak ada pembalap yang benar-benar mampu stabil sepanjang lomba. Mereka terkesan tertekan untuk mengeluarkan performa motor hingga batas.
GP Andalucia nanti akan menarik karena pencinta MotoGP akan kembali menyaksikan siapa pembalap yang paling mampu mengombinasikan antara faktor teknis motor, skill, dan kemampuan mengatur tekanan psikologis.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita MotoGP Lainnya:
GP Andalusia MotoGP 2020 Diprediksi Bakal Hadirkan Aksi Menarik
Mick Doohan: Marc Marquez Masih Berpeluang Juara Dunia MotoGP 2020
Fabio Quartararo Sudah Tahu Kunci untuk Jadi Juara Dunia MotoGP