- Marc Marquez belum konsisten pada free practice (FP) hari pertama di Sirkuit Jerez, Spanyol.
- Pembalap andalan Honda itu terjatuh dalam FP2 dan gagal mencatatkan waktu terbaik.
- Menurut Marc Marquez, seorang pembalap perlu jatuh guna mengetahui batas maksimal motor.
SKOR.id - Pembalap andalan tim Repsol Honda Marc Marquez gagal mempertahankan konsistensinya pada latihan bebas (free practice/FP) hari pertama di Sirkuit Jerez, Spanyol, Jumat (17/7/2020).
Dalam sesi pagi atau FP1, ia jadi yang terbaik dengan catatan waktu putaran 1'37,350. Namun Marc Marquez jatuh pada FP2, finis di posisi keempat dan berjarak 0,244 dari Franco Morbidelli.
Kendati demikian, Marc Marquez mengaku tidak kecewa. Ia justru mengatakan ini pelajaran penting. Baginya, para pembalap perlu jatuh agar mengetahui batas maksimal motor.
Dengan begitu, mereka dapat tampil lebih baik dan tahu apa yang harus dilakukan terhadap motor sepanjang balapan. Hal tersebut yang membuat Marquez menjadi pembalap hebat.
"Saya sudah berulang kali mengatakan, batas maksimal motor (RC213V) cukup sulit dipahami ataupun dipelajari," ujar The Baby Alien, julukan Marc Marquez, seperti dilansir Crash.net.
"Ini juga saya katakan tahun lalu ketika Jorge Lorenzo mengeluh. Jika Anda ingin mengerti batas kemampuan motor, Anda perlu jatuh atau kecelakaan saat mengendarainya,"
Marc Marquez menambahkan dirinya bahkan lupa sudah berapa kali terjatuh. Namun itu terjadi karena sang pembalap mencoba untuk mengetahui limit RC213V, baik dalam latihan, tes, atau balapan.
Memaksimalkan front end, yang meliputi kemudi, suspensi, ban, dan rem depan, RC213V esensial. Tetapi dipersulit dengan ban belakang baru dari Michelin.
MotoGP Spanyol 2020: Maverick Vinales Ungkap Strategi untuk Finis Terdepanhttps://t.co/7f4nhVZZzV— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 18, 2020
"Daya cengkeram (ban belakang) lebih baik pada saat keluar tikungan, namun saat masuk tikungan itu memaksa sisi depan bekerja lebih banyak," ucap Marquez.
"Biasanya, grip yang lebih baik pada bagian belakang menguntungkan Yamaha atau Suzuki. Tetapi kami akan mencoba menyesuaikan setelannya agar motor (RC213V) lebih maksimal."
Terjatuhnya The Baby Alien di tikungan dua Sirkuit Jerez bukan sekadar karena juara dunia enam kali MotoGP itu mendorong ban depan terlalu tajam. Marquez punya penjelasannya.
"Insiden itu agak aneh sebab saya tidak mendorong terlalu ekstrem. Jika Anda melihat, bagian depan 'melompat' karena saya kehilangan kendali dan akhirnya tergelincir," ujarnya.
"Untungnya, saya bisa kembali bangkit dan melanjutkan free practice karena itu kecelakaan yang lambat dan minor," Marc Marquez menuturkan.
Pada FP2 kemarin, Marquez tidak hanya mengonfirmasi bahwa dirinya menggunakan fairing tahun lalu, melainkan juga sasis RC213V MotoGP 2019. Sementara pada FP1, ia memakai versi 2020.
"Kami ingin coba memahami motor lewat sasis yang berbeda. Namun mungkin akan lebih baik jika kami melanjutkan dengan sasis saat ini (baru)," kata Marc Marquez.
Sekarang, Marquez akan fokus untuk menjalani FP 3 dan 4 sebelum kualifikasi pada hari Sabtu (18/7/2020) ini. Tentu The Baby Alien ingin lebih baik dan maksimal dari kemarin.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia
Berita Marc Marquez Lainnya:
Marc Marquez Peringatkan Pol Espargaro untuk Siap Menderita di Honda
Hasil Tes Memuaskan, Marc Marquez Percaya Diri Hadapi GP Spanyol