- Kecepatan Racing Point pada balapan pertama dan kedua F1 2020 memunculkan kecurigaan.
- Bos Red Bull Racing, Christian Horner, melihat Racing Point bisa lebih cepat daripada Mercedes.
- Penyelidikan terhadap Racing Point sedang berlangsung atas protes yang dilayangkan Renault setelah balapan kedua, GP Styria 2020.
SKOR.id – Pimpinan tim Red Bull Racing, Christian Horner, mengingatkan seluruh tim kontestan Formula 1 (F1) untuk mewaspadai kinerja Racing Point pada musim 2020.
Sejumlah pihak menduga Racing Point bisa tampil impresif karena menggunakan mobil Mercedes tahun lalu, W10 EQ Power+. Apalagi, setiap detail RP20 sangat mirip dengan W10.
Bahkan, bagian hidung mobil tim asal Inggris itu juga mengalami perubahan menjadi berbentuk bulat, seperti ciri khas Mercedes.
Atas dasar tersebut, Racing Point memiliki julukan ‘Pink Mercedes’. Banyak pihak juga yang telah melaporkan kecurigaan ini kepada pengawas lomba.
Kecurigaan makin kuat dengan meningkatnya kinerja Racing Point pada dua balapan perdana F1 2020, GP Austria dan GP Styria, yang berlangsung di Red Bull Ring, Austria.
Progres signifikan Racing Point itu pun dibuktikan oleh performa salah satu pembalap mereka, Sergio Perez, yang konsisten finis keenam pada dua seri tersebut.
Bos Red Bull Racing, Christian Horner, ternyata ikut memantau dan mewaspadai perkembangan yang telah dicapai oleh Racing Point.
“Saya pikir semua orang harus mewaspadai Racing Point. Pasalnya, Sergio Perez lebih cepat daripada pembalap Mercedes,” kata Horner seperti dikutip Skor.id dari Crash.net.
“Bahkan, saat Vallteri Bottas menggunakan ban yang lebih panas satu lap, Perez bisa melaju lebih cepat 0,3 atau 0,4 detik,” ia menganalisis.
Okay, so it wasn't the fairytale ending...
...but today was still pretty good fun #AustrianGP #F1 #WeRaceAsOne pic.twitter.com/f4aK3BzHwJ— BWT Racing Point F1 Team (@RacingPointF1) July 12, 2020
Racing Point sejatinya adalah "tim pelanggan" Mercedes. Akan tetapi, nasib mereka tampaknya bakal berubah setelah mendapat suntikan dana besar dari investor baru.
Pada musim 2021 nanti, nama Racing Point pun akan menghilang karena mereka juga menjalin kerja sama dengan pabrikan mobil ternama asal Inggris, Aston Martin.
Maka dari itu, bukan menjadi hal yang sulit bagi Racing Point untuk meningkatkan mobilnya secara besar-besaran demi mendapatkan hasil yang diinginkan.
“Mereka menunjukkan kecepatan yang sungguh mengesankan dan saya rasa Alexander Albon melakukan pekerjaan yang bagus untuk menahan mereka,” kata Christian Horner.
“Namun, saya yakin jika mobil Albon tak mengalami masalah, maka dia bisa mendapatkan hasil yang lebih baik,” ia melanjutkan.
Sementara itu, proses penyelidikan pengawas balap F1 terhadap mobil RP20 milik Racing Point terus dilakukan.
Penyelidikan dilakukan setelah Renault melayangkan protes resmi terhadap legalitas mobil Racing Point pasca-balapan kedua akhir pekan lalu.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca berita Formula 1 lainnya:
Dapat Investor Baru, Racing Point Bertekad Rusak Dominasi Top 3 F1