- Lucio Cecchinello menjelaskan biaya yang harus dikeluarkan dalam membangun motor MotoGP.
- Rem jadi yang paling sering diganti karena berbahan dasar karbon.
- Mesin merupakan salah satu yang jarang diganti meski mengalami kecelakaan besar.
SKOR.id – Prinsipal LCR Honda, Lucio Cecchinello, menjelaskan besaran biaya untuk membangun sebuah motor MotoGP, serta dana yang harus dikeluarkan jika rusak.
Yang perlu digarisbawahi, motor MotoGP tak memiliki teknologi sebanyak dan secanggih mobil Formula 1 (F1) yang bisa lebih dari 15,52 juta dolar AS (sekitar Rp221 miliar).
Berita MotoGP Lainnya: MotoGP 2020 Fokus di Eropa, 3 Pabrikan Jepang Bakal Keteteran
Namun, motor MotoGP juga bukan seperti motor pada umumnya karena setiap pabrikan membuat khusus perangkat yang akan mereka gunakan untuk berlomba.
Total, biaya pengembangan satu motor MotoGP sekitar 3 juta euro (setara Rp48,6 miliar). Itu belum termasuk anggaran perbaikan jika pembalap mengalami insiden.
“Setiap tahun kami harus membayar 2 juta euro kepada Honda untuk menyewa motor yang akan digunakan Cal Crutchlow,” kata Lucio Cecchinello seperti dilansir Gpone.com.
Bagi tim satelit, menggunakan motor tim pabrikan keluaran musim sebelumnya menjadi pilihan terbaik karena bisa mengurangi biaya sewa alias lebih ringan.
Tetapi, bagi mereka yang menginginkan motor sama dengan tim pabrikan di setiap musim MotoGP, maka harus siap merogoh kocek dalam-dalam.
“Harga sewa itu sudah termasuk biaya pengembangan dan teknisi HRC yang ikut bersama kami di setiap balapan,” Lucio Cecchinello menambahkan.
“Mungkin jumlah itu terlihat sangat besar. Tapi, ada banyak sumber daya manusia yang terlibat bersama kami (dalam satu musim MotoGP).
Biaya sewa motor bukan menjadi masalah besar bagi setiap tim satelit karena itu akan tertutup dari sponsor dan juga bonus di setiap perlombaan.
Hal yang membuat mereka kesal adalah ketika harus mengeluarkan dana lebih banyak untuk perbaikan motor yang mengalami kecelakaan.
“Kecelakaan bisa menelan biaya 15 ribu sampai 100 ribu euro. Maka dari itu, kami berharap kecelakaan hanya merusak bagian yang kami miliki stoknya.”
Insiden yang menyebabkan kerusakan parah pada motor bisa berdampak pada performa tim. Pasalnya, mereka tak bisa membeli perangkat begitu saja alias pesan ke pabrikan.
“Kecelakaan besar bisa jadi masalah serius. Misalnya, kami hanya memiliki lima tangki bahan bakar yang tersedia untuk mengantisipasi kebocoran.”
“Memesan komponen langsung ke HRC akan membutuhkan waktu. Baik itu dalam hal produksi maupun pengiriman,” ujar Lucio Cecchinello.
Lebih lanjut, perangkat-perangkat kecil berbahan karbon pada bagian depan motor memiliki nilai cukup tinggi seperti satu set rem cakram karbon seharga 10 ribu euro.
Padahal, jika rem cakram terkena kerikil sedikit saja, bisa hancur. Sedangkan untuk pelek magnesium dibanderol lebih dari 4 ribu euro.
Ditambah lagi dengan elektronik yang terdapat dalam motor MotoGP seperti sensor, kabel, panel, yang harganya bisa lebih dari 100 euro.
Berita MotoGP Lainnya: Sejumlah Sirkuit Berharap MotoGP 2020 Digelar dengan Penonton
Michelin sebagai pemasok tunggal ban di MotoGP juga harus menyiapkan setidaknya 1,2 juta euro di setiap perlombaan.
Meski begitu, ada juga perangkat dalam motor MotoGP yang tak perlu diganti jika kecelakaan. “Seperti kaliper rem dan mesin karena terlindungi dengan baik.”
“Bahkan, saya ingat ketika kami haris mengganti 90 persen perangkat pada motor karena kecelakaan. Tapi, mesin masih utuh seperti sedia kala,” ujar Lucio Cecchinello.