- Federasi Automobil Internasional (FIA) mengeluarkan ide agar F1 menggelar dua sampai tiga balapan dalam satu bulan.
- F1 akan bisa menyelesaikan 18 lomba sisa jika menggunakan skema tersebut.
- FIA menegaskan bahwa tuan rumah F1 harus benar-benar siap menggelar balapan.
SKOR.id – Presiden Federasi Automobil Internasional (FIA) Jean Todt mengatakan Formula 1 (F1) bisa menggelar dua sampai tiga lomba dalam satu bulan untuk memenuhi kuota musim 2020.
Sekadar informasi, F1 membutuhkan minimal 13 putaran agar dianggap sebagai kejuaraan yang utuh dan mendapat bayaran penuh, sebagaimana tertuang dalam kontrak hak siar.
Bahkan, ada gagasan untuk menggelar dua lomba dalam satu pekan, guna mengejar banyaknya putaran yang tertunda akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Baca Juga: Petinju Joseph Parker Perlu Lebih Dulu Hadapi Dillian Whyte dan Andy Ruiz Jr
Pasalnya, hingga saat ini, baik FIA maupun Liberty Media selaku pemegang hak komersial F1, belum mengetahui secara pasti kapan F1 2020 kembali dimulai.
Jika keadaan dunia membaik, Jean Todt optimistis 18 putaran sisa dapat digelar. Namun, menggunakan skema dua sampai tiga balapan dalam satu bulan.
"Satu yang pasti, kami harus tahu kapan bisa memulai lomba. Jika bisa Juli, Agustus sampai Desember, kami hanya punya waktu enam bulan," kata Jean Todt.
"Saya rasa, kami bisa menggelar dua sampai tiga lomba dalam satu bulan. Sedangkan untuk bulan kelima dan keenam, harus digelar tiga lomba. Tapi, ini hanya opsi."
Jean Todt mengatakan, tak mudah menggelar event sekelas F1 dalam kondisi seperti ini karena seluruh negara sedang berjuang melawan pandemi virus corona (Covid-19).
Belum ditemukannya vaksin Covid-19 serta penyebaran pandemi yang terus meluas, membuat jumlah korban positif maupun meninggal, makin besar.
Tak sedikit pula yang menyuarakan agar F1 2020 ditiadakan. "Kami akan menghadapi situasi di mana ada penyelenggara yang yakin bisa menggelar lomba, namun akhirnya ragu."
Baca Juga: Juara All England 2016 Ini Ternyata Suka Petai
Salah satunya, Grand Prix (GP) Australia. Hingga satu hari sebelum rangkaian lomba dimulai, penyelenggara yakin bisa melangsungkan balapan di Sirkuit Melbourne.
Faktanya, beberapa jam sebelum latihan bebas, diputuskan batal. "Situasi seperti ini bisa terjadi. Apalagi, ini adalah perayaan (dihadiri banyak orang)," kata Jean Todt.
"Mungkin akan ada situasi di mana semua bersatu untuk bisa menyelenggarakan lomba. Tapi, tidak ada perasaan bahagia untuk merayakannya."