Dari Freddie Spencer ke Marc Marquez, Daftar Rider Terbaik Honda di Kelas Tertinggi

Muhamad Fadli Ramadan

Editor:

  • Sejumlah pembalap terbaik membuat Honda pantas menjadi yang terbaik di kelas tertinggi.
  • Selain Marc Marquez, Valentino Rossi, Mick Doohan, hingga Casey Stoner pernah sukses bersama Honda.
  • Marquez berpeluang terus memecahkan rekor bersama Honda dengan kontrak hingga 2024.

SKOR.id – Honda telah menegaskan bahwa mereka merupakan pabrikan terbaik dalam ajang balap MotoGP karena memiliki banyak peraih gelar.

Jika melihat sejarah, pabrikan asal Jepang itu memang memiliki daftar panjang peraih gelar juara dunia di kelas tertinggi kejuaraan balap motor paling bergengsi.

Dengan kualitas motor yang mumpuni dipadukan dengan kemampuan pembalapnya, Honda kerap kali mendominasi balapan (race) dari era kelas 500cc hingga MotoGP.

Baca Juga: Bos Dorna Tak Masalah MotoGP 2020 Hanya Gelar 10 Balapan

Berdasarkan data yang dilansir crash.net, Skor.id merangkum lima rider terbaik yang pernah menunggangi motor Honda dalam kejuaraan dunia dari masa ke masa.

Freddie Spencer (1981-1987): 2 x juara dunia 500cc, 20 kemenangan, 48 race

Freddie Spencer meraih kesuksesan bersama Honda, meskipun ia memulai dan mengakhiri karier balapnya bersama Yamaha.

Meraih dua gelar pada 1983 dan 1985 bersama Honda, Spencer mencatatkan namanya sebagai peraih titel termuda sebelum akhirnya dipatahkan Marc Marquez.

Sayangnya, cedera yang cukup parah membuat perjalanan Freddie Spencer bersama Honda harus berakhir lebih cepat.

Mick Doohan (1989-1999): 5 x juara dunia 500cc, 54 kemenangan, 137 race

Secara statistik, rekor Mick Doohan bersama Honda telah dipatahkan oleh Marc Marquez. Namun, ada sesuatu yang mengesankan saat ia memperkuat pabrikan Jepang itu.

Pada 1992, Doohan mengalami cedera parah di Sirkuit Assen, Belanda, yang membuat sang pembalap hampir kehilangan kaki kanannya.

Tetapi, ia berhasil bangkit dan kembali pada dua putaran terakhir. Namun, pria asal Australia itu kalah empat poin dari Wayne Rainey yang memimpin klasemen.

Setahun berikutnya, Mick Doohan pulih. Ia melakukan beberapa perubahan pada motor, termasuk memindahkan rem belakang yang bisa digerakkan dengan ibu jari tangan kiri.

Baca Juga: Honda dan Ducati Saling Sindir Terkait Penundaan MotoGP

Hal itu terbukti sukses dan Doohan berhasil meraih gelar juara dunia. Bukan hanya sekali, namun berhasil melakukannya pada empat tahun berikutnya.

Sepanjang 1994-1998, tingkat kemenangannya mencapai 62 persen. Itu membuat Doohan menjadi yang terbaik bersama Honda kala itu dengan kepala kru Jeremy Burgess.

Sayang, cedera saat sesi kualifikasi Grand Prix (GP) Spanyol pada 1999, membuatnya mengalami patah kaki dan diperparah dengan cedera lain. Doohan pun harus pensiun dini.

Alex Criville (1992-2001): 1 x juara dunia 500cc, 15 kemenangan, 139 race

Alex Criville menjadi salah satu pembalap yang paling diingat karena ia berada di bawah bayang-bayang kesuksesan Mick Doohan sebagai rekan setimnya.

Criville yang lantas mengambil peran sebagai pembalap utama di Honda setelah Doohan pensiun pada 1999.

Ia berjuang keras di atas motor NSR500, karena hanya berhasil meraih satu kemenangan dan satu podium.

Pembalap asal Spanyol itu juga harus berjuang keras pada 2001, sebelum mengakhiri karier profesionalnya karena masalah kesehatan.

Valentino Rossi (2000-2003): 3 x juara dunia 500cc/MotoGP, 33 kemenangan, 64 race

Meski Valentino Rossi sukses sebagai pembalap Yamaha, tetapi ia pernah menjadi bagian sejarah sukses Honda di kelas tertinggi.

The Doctor, julukan Rossi, mampu meraih tiga gelar juara dunia hanya dalam empat tahun dengan tingkat kemenangan mencapai 52 persen.

Valentino Rossi meraih gelar pertamanya di kelas tertinggi bersama Honda pada 2000, dengan mengendarai NSR500.

Ia juga menjadi orang pertama yang menjajal motor Honda empat tak, RC211V, saat Dorna Sports memperkenalkan kelas MotoGP pada 2002.

Meski meragukan kemampuan RC211V, tetapi Rossi membuktikan kemampuannya dengan meraih 11 kemenangan dari 15 podium dan tujuh pole position.

Catatan tersebut membuat The Doctor meraih gelar saat Honda pertama kali memakai livery Repsol.

Nicky Hayden (2003-2008, 2014-2016): 1 x juara dunia MotoGP, 3 kemenangan, 132 race

Pada 2003, Honda merekrut Nicky Hayden dan bergabung dengan Valentino Rossi sebagai rekan setim. Itu membuatnya belajar banyak mengenai motor, trek, tim, dan rival.

Tiga tahun berikutnya, ia berhasil mempersembahkan titel pertama bagi Honda sejak kali terakhir dipersembahkan oleh Rossi pada 2003.

Pada 2008, hubungan rider asal Amerika Serikat (AS) itu dengan Honda memburuk. Hayden memilih mengakhiri kerja sama. Ia lalu pindah ke tim pabrikan Ducati pada 2009.

Pada 2014, ia kembali ke Honda dengan tim satelit menggunakan RC1000R, tapi ia kesulitan dan hanya mampu bersaing di papan bawah.

Setahun berikutnya, Nicky Hayden mendapat kesempatan untuk mengendarai motor pabrikan RC213V-RS, namun ia mengalami musim yang lebih buruk.

Casey Stoner (2006, 2011-2012): 1 x juara dunia MotoGP, 15 kemenangan, 48 race

Casey Stoner menunjukkan kemampuan sesungguhnya bersama tim pabrikan Ducati pada 2007-2010. Saat itu, hanya ia yang mampu mengendalikan keganasan motor Desmosedici.

Hal tersebut membuatnya ditarik kembali oleh Honda yang sempat meragukan kualitasnya saat naik ke kelas tertinggi bersama tim satelit, LCR Honda, pada 2006.

Baca Juga: Mantan Rider MotoGP Ini Tak Ingin Rivalitasnya dengan Valentino Rossi Terulang

Menunggangi RC212V pada 2011, Stoner berhasil mengembalikan gelar juara dunia ke pangkuan Honda sejak terakhir diberikan oleh Nicky Hayden, pada 2006.

Honda yang semakin yakin dengan kemampuan Casey Stoner, telah mempersiapkan rencana jangka panjang untuk pria asal Australia itu.

Namun, Stoner memilih untuk pensiun dari MotoGP karena alasan kesehatan yang diumumkannya pada Grand Prix (GP) Prancis 2012.

Marc Marquez (2013-sekarang): 6 x juara dunia MotoGP, 56 kemenangan, 127 race

Tak ada yang meragukan kemampuan Marc Marquez di atas RC213V. Sejak bergabung dengan Honda pada 2013, ia terus memecahkan rekor di kelas tertinggi.

Pada tahun ini, Marquez berpeluang mendekati rekor sepanjang masa yang dipegang oleh Valentino Rossi dan Giacomo Agostini.

Selama tujuh tahun berlomba untuk Honda, rider Spanyol ini hanya kehilangan gelar pada 2015. Ia berhasil tampil apik meski beberapa perubahan dilakukan Dorna Sports.

Memperpanjang kontrak bersama Honda Racing Corporation (HRC) selama empat tahun, Marc Marquez sepertinya ingin mempertegas status legenda dengan Honda.

 

Source: Crash

RELATED STORIES

Dani Pedrosa Beri Penilaian Marc Marquez dan Valentino Rossi

Dani Pedrosa Beri Penilaian Marc Marquez dan Valentino Rossi

Dani Pedrosa mengatakan Valentino Rossi kompetitif, tapi Marc Marquez memiliki segalanya.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Dari kiri: Sandy Walsh, Thom Haye, dan Maarten Paes akan habis kontrak di klub masing-masing pada 2025 (Jovi Arnanda/Skor.id).

SKOR SPECIAL

9 Pemain Abroad Timnas Habis Kontrak 2025, Baru 1 Dapat Klub

Pertengahan 2025 akan banyak pemain Timnas Indonesia habis kontrak di klub masing-masing.

Kunta Bayu Waskita | 02 Feb, 13:23

Pemain keturunan Indonesia, Calvin Verdonk.

National

Calvin Verdonk Main Penuh dan Imbangi PSV, Eliano Reijnders Cadangan

Calvin Verdonk terus menunjukkan peran pentingnya di NEC Nijmegen.

Rais Adnan | 02 Feb, 11:45

Hasil pertandingan Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Hasil Liga 1 2024-2025: Borneo FC Ungguli PSS Sleman, Malut United Imbangi Semen Padang

Kemenangan ini membuat Borneo ada di posisi kedelapan, sedangkan Semen Padang belum keluar zona degradasi.

Rais Adnan | 02 Feb, 11:19

Cover Timnas Futsal Indonesia vs Argentina. (Foto: Mario Sonatha/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Futsal

Parade Foto: Timnas Futsal Indonesia Beri Perlawanan Sengit untuk Argentina

Timnas Futsal Indonesia harus mengakui keunggulan Argentina, skor 2-4. Berikut momen-momen menariknya!

Rais Adnan | 02 Feb, 10:55

Prediksi dan link live streaming Arsenal vs Manchester City di Liga Inggris 2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Prediksi dan Link Live Streaming Arsenal vs Manchester City di Liga Inggris 2024-2025

Prediksi pertandingan dan link live streaming Arsenal vs Manchester City di Liga Inggris musim 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 02 Feb, 07:58

EVOS Esports

Esports

EVOS Umumkan Hadirnya Tim Balap Sekuya EVOS di Parade Satu 2025

Sekuya EVOS adalah sebuah tim balap yang akan berpartisipasi dalam Mandalika Racing Series 2025.

Gangga Basudewa | 01 Feb, 12:21

EVOS Esports. (Hendy Andika./Skor.id)

Esports

Parade Satu EVOS 2025 Usung Tema Metamorfosis untuk Rebuild Tim

Parade satu EVOS diselenggarakan di Revo Town Mall, Bekasi pada Sabtu (1/2/2025) siang hingga sore WIB.

Gangga Basudewa | 01 Feb, 11:03

Hasil babak lanjutan (8 besar atau play-off degradasi) Liga 2 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Liga 2

Rekap Hasil Liga 2 2024-2025: PSIM Hajar Persiraja, Deltras FC Bungkam PSPS

Persibo Bojonegoro juga kembali ke jalur kemenangan dengan menundukkan Persewar Waropen, Jumat (31/1/2025).

Teguh Kurniawan | 31 Jan, 20:52

Liga Champions 2024-2025 telah melewati fase liga pada Kamis (30/1/2025) dini hari WIB. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

World

Real Madrid Jumpa Manchester City, Pertemuan Empat Musim Beruntun di Liga Champions

Pertemuan keempat Real Madrid dengan Manchester City di Liga Champions, dipastikan dari hasil undian Liga Champions.

Pradipta Indra Kumara | 31 Jan, 13:49

Bigetron Con 2025. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Ini yang Akan Diumumkan Bigetron Esports di Acara CON 2025

Akan ada pemain baru yang diumumkan dan pemain lama yang berpisah, serta sponsor baru.

Gangga Basudewa | 31 Jan, 12:24

Load More Articles