- Maverick Vinales menyumbangkan APD ke dua rumah sakit di Spanyol untuk memerangi pandemi Covid-19.
- Pembalap Yamaha itu akan coba memberikan APD bagi rumah sakit-rumah sakit lain di negaranya.
- Latihan fisik, bermain gim virtual, dan menggambar jadi aktivitas Maverick Vinales selama masa karantina.
SKOR.id – Pembalap tim Monster Energy Yamaha MotoGP Maverick Vinales melakukan aksi mulia dalam memerangi pandemi virus corona (Covid-19).
Pria asal Spanyol tersebut menyumbangkan perlengkapan medis dan alat pelindung diri (APD) untuk tim medis ke dua rumah sakit di negaranya, tepatnya di provinsi Girona.
Vinales yang sudah pulih dari cedera memberikan masker dan alat pelindung wajah kepada University Hospital de Girona Doctor Josep Trueta dan Hospital de Santa Caterina.
“Kesehatan adalah yang terpenting. Kita harus membantu lingkungan terdekat dengan semua yang kita bisa,” kata Vinales seperti dikutip motogp.com.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Buka Kemungkinan Kembali ke Lintasan MotoGP
“Sekarang, saya dan keluarga akan mencoba membantu rumah sakit-rumah sakit lainnya,” pembalap kelahiran 12 Januari 1995 tersebut menambahkan.
Tinggal di Andorra, kawasan kecil antara Spanyol dan Prancis, Maverick Vinales juga harus menghadapi situasi karantina yang dilakukan pemerintah setempat.
“Kami berusaha untuk tidak keluar rumah, karena harus menjalani isolasi hingga waktu yang belum ditentukan,” ungkap Vinales.
“Jika Anda pergi tanpa alasan, maka Anda akan didenda. Anda tidak boleh melakukan apa pun kecuali sangat penting,” sang rider menjelaskan situasinya.
Untuk membuat kondisi fisiknya tetap bugar, Maverick Vinales selalu berlatih dengan alat kebugaran di rumah. Ia juga melakukan beberapa kegiatan menarik agar tidak bosan.
“Saya melakukan peregangan dan mencoba membentuk tubuh. Saya juga membaca dan menggambar,” ujar Vinales.
“Selain itu, saya bermain gim di Playstation. Saya juga mempelajari soal nutrisi, yang mana sangat menarik untuk olahraga ini,” imbuhnya.
Dampak besar pada MotoGP 2020 yang diakibatkan oleh pandemi virus corona (Covid-19), membuat musim ini diprediksi bakal digelar lebih sedikit dan lebih padat.
“Kalender balap sangat terdampak, saya sebenarnya ingin melakoni seluruh lomba. Saya tidak khawatir jika jadwal sangat padat, ini (justru) akan lebih menarik,” kata Vinales.
“Tentu saja melakoni banyak balapan secara beruntun akan menuntut fisik, tetapi saya tak masalah dengan itu,” lanjut pria 25 tahun itu.
Rencananya, MotoGP 2020 bakal dimulai di Sirkuit Mugello, Italia, pada 31 Mei mendatang. Namun, itu masih diragukan karena kasus Covid-19 di Negeri Piza belum terkontrol.
“Berbulan-bulan tanpa mengendarai motor, ketika kembali ke trek kita akan melihat siapa yang melakukan pekerjaannya dengan baik,” ujar Vinales.
Momen seperti ini memang sulit bagi setiap pembalap karena mereka membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan motor anyar.
Baca Juga: Tak Ingin Bekukan MotoGP, Dorna Pilih Opsi Lain
“Kami akan perlu beberapa hari berada di atas motor untuk mendapatkan kembali ritme balap, tetapi melakoni lomba sesegera mungkin rasanya baik bagi saya,” kata Vinales.
Meski belum tahu kapan bisa kembali ke trek, sang pembalap mengatakan bahwa keputusan menunda balap yang diambil Dorna Sports, sebagai operator MotoGP, sangat tepat.
“Sekitar 80 persen dari paddock adalah (pembalap dan staf) dari Spanyol dan Italia, jadi hingga mereka menyelesaikan masalahnya, kami bisa balapan,” kata Vinales.
Kendati masih harus menunggu, target yang dipasang oleh Maverick Vinales pada musim balap tahun ini tetap sama.
“Memenangi balapan sebanyak mungkin, atau setidaknya dapat bertarung hingga akhir musim. Saya ingin memberikan yang terbaik kepada Yamaha,” ujar Vinales.