- Red Bull Racing membantu Pemerintah Inggris memproduksi ventilator dalam jumlah besar.
- Teknologi yang dimiliki tim-tim Formula 1 bisa dimanfaatkan untuk memproduksi ventilator lebih cepat.
- Helmut Marko ingin fan tak takut Covid-19 dan mengajak mereka untuk lebih menjaga kebersihan.
SKOR.id – Red Bull Racing merupakan satu dari enam tim Formula 1 (F1) yang berbasis di Inggris. Bantuan pun diberikan dengan memproduksi ventilator terkait penanganan virus corona (Covid-19).
Ventilator dibutuhkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19 ) dengan gejala cukup parah. Demi menekan angka kematian, Pemerintah Inggris membutuhkan alat bantu pernapasan itu dalam jumlah besar.
Hingga saat ini, jumlah kasus corona di Inggris mencapai 17.093 dengan angka kematian 1.019 jiwa. Mereka yang terjangkit Covid-19, mayoritas lanjut usia.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Tertarik Beralih ke Ajang Balap Mobil
Penasihat Red Bull Helmut Marko menegaskan timnya ingin berkontribusi dalam perang melawan pandemi corona yang menjangkiti ratusan negara.
Kini, pihaknya sudah mulai memproduksi ventilator. "Ini adalah hal positif dari F1. Anda bisa bereaksi cepat terhadap tantangan teknologi terbesar dalam waktu sesingkat mungkin."
Saat ini, F1 tak memiliki kegiatan karena FIA, Liberty Media, dan promotor lokal sepakat menunda lomba usai dibatalkannya putaran perdana di Australia.
Kondisi ini membuat tim tak punya kegiatan menyangkut teknis mobil. "Kami melakukan apa yang biasanya disebut liburan musim panas sejak pekan lalu," kata Helmut Marko.
Baca Juga: Bernie Ecclestone Sebut F1 Bisa Mati jika Covid-19 Tak Kunjung Reda
"Tetapi, alat-alat yang kami produksi untuk Pemerintah Inggris terus berlanjut selama liburan musim panas ini," ia menambahkan.
Marko pun mengajak kepada fan dan orang-orang di seluruh dunia untuk tidak takut dengan Covid-19. Ia juga ingin semua lebih menjaga kebersihan dan saling mendukung.
"Saya tidak takut, tapi menghargai kesehatan. Saya memiliki gejala Covid-19, Februari lalu. Sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya," ujar Marko.
Menanggapi isu Covid-19 yang beredar luas di masyarakat, Marko mengatakan banyak hal tersebut dilebih-lebihkan. Dengan kata lain, tak sesuai dengan kenyataan.
"Saya memang tak punya pengetahuan spesialis. Terpenting, Anda harus melakukan semua upaya pencegahan agar ekonomi tak terhenti dan tak ada konsekuensi jangka panjang."