- Manajer tim pabrikan Yamaha, Massimo Meregalli, yakin Valentino Rossi hanya butuh 2-3 seri untuk memikirkan kelanjutan kariernya di MotoGP.
- Setelah tersisih dari Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi disebut sudah mendapat tawaran dari Petronas Yamaha SRT.
- Jika sepakat, itu bakal menjadi pengalaman pertama Valentino Rossi memperkuat tim satelit sejak mentas di kelas utama MotoGP (2000).
SKOR.id - Hingga saat ini, masa depan Valentino Rossi dalam ajang balap MotoGP masih menjadi tanda tanya besar.
Banyak spekulasi yang beredar terkait kelanjutan karier Valentino Rossi, apalagi kontraknya bersama Monster Energy Yamaha akan habis pada pengujung musim 2020.
Situasi bertambah pelik mengingat Monster Energy Yamaha merekrut Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) sebagai tandem Maverick Vinales untuk MotoGP 2021-2022.
Praktis, masa depan Valentino Rossi kini menjadi kabur lantaran masih belum memiliki tim untuk dibela minimal pada musim depan. Isu pensiun pun mulai merebak.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2020 Tentatif, Rencana Valentino Rossi Berantakan
Valentino Rossi sebenarnya juga sempat dikabarkan mendapat tawaran menjadi pembalap tim Petronas Yamaha SRT .
Akan tetapi, The Doctor dalam berbagai kesempatan mengaku butuh waktu hingga separuh musim MotoGP 2020 untuk menentukan langkah selanjutnya.
Sayang bagi Rossi, rencananya harus berantakan setelah MotoGP 2020 harus tertunda karena ikut terdampak efek persebaran virus corona (Covid-19).
Bila terlalu lama menanti, pria 41 tahun ini akan kehabisan waktu juga peluang mengingat bursa perpindahan pembalap jelang MotoGP 2021 juga melibatkan tim serta pembalap lain.
Meski begitu, Massimo Meregalli (manajer tim Monster Energy Yamaha) menyebut Valentino Rossi tak perlu waktu lama untuk menentukan nasib.
"Untuk pembalap sekelasnya, dua atau tiga balapan sudah cukup. Vale adalah sosok cerdas yang bisa dengan cepat memahami keadaan," kata Massimo Meregalli.
Massimo Meregalli pun meyakini bila tawaran Yamaha akan diterima Rossi. Asalkan, kedua pihak mau berkompromi untuk mencapai kata sepakat.
"Saat ini, dua belah pihak harus mengambil langkah untuk bertemu di tengah-tengah (sepakat)," kata Meregalli.
"Saya yakin jika Yamaha bakal menempatkan Rossi pada posisi terbaik, begitu pula sebaliknya," pria asal Italia ini menuturkan.
Baca Juga: Jorge Lorenzo: Yamaha Pilih Sosok Tepat untuk Tingkatkan Performa YZR-M1
Menurut Massimo Meregalli, Valentino Rossi juga hanya butuh sedikit penyesuaian gaya balap andai benar-benar bergabung dengan Petronas Yamaha SRT.
Walau secara status Rossi akan turun kelas sebagai pembalap satelit, untuk kali pertama sejak tampil di kelas utama MotoGP (pada tahun 2000), tetapi ia tak perlu terlalu khawatir.
Sebab, Petronas Yamaha SRT bakal disokong dengan motor M1 yang memiliki spesifikasi sama dengan milik pembalap pabrikan Yamaha.