- Renault tak ingin kembali ke Formula E agar bisa fokus di Formula 1.
- Posisi keempat klasemen konstruktor F1 jadi target realistis Renault, musim ini.
- Cyril Abiteboul tak setuju jika mobil F1 berlomba dengan mesin yang sepenuhnya digerakkan listrik.
SKOR.id – Direktur Olahraga Renault, Cyril Abiteboul, menegaskan tak akan kembali ke ajang balap mobil listrik atau Formula E.
Tim asal Prancis itu hanya ingin fokus agar bisa meraih sukses dalam Formula 1 (F1).
Renault mengikuti Formula E sebagai tim pabrikan bersama e.dams dan menorehkan capaian cukup baik.
Tapi, tidak demikian dengan performa Renault dalam F1. Bahkan, kehadiran Daniel Ricciardo, musim lalu, tak bisa mengangkat kinerja tim.
Mendapat banyak kritik pedas membuat Renault terus berbenah dan bertekad mendapat hasil lebih baik dalam F1 2020.
"Kami sepenuhnya di F1 tapi dapat banyak kritik karena tak bisa memperebutkan posisi keempat klasemen konstruktor," kata Cyril Abiteboul.
Upaya lain yang dilakukan Renault adalah mendatangkan Esteban Ocon sebagai tandem Daniel Ricciardo, musim ini.
Baca Juga: Flavio Briatore: Era Michael Schumacher Lebih Sulit daripada Lewis Hamilton
"Mendapatkan posisi keempat menjadi sebuah keharusan, musim ini. Itu tujuan kami karena telah mengambil langkah berani," ujar Cyril Abiteboul.
"Di luar sana, banyak pabrikan dengan kondisi finansial sangat baik tapi tidak berani masuk ke F1 karena terlalu berisiko."
Sempat muncul wacana, F1 akan menggunakan mobil lebih ramah lingkungan. Bahkan, kemungkinan memakai mesin bertenaga listrik.
Tapi, Abiteboul yang juga menjabat Prinsipal Renault tak setuju. "Menurut saya, ini bukan langkah yang harus diambil Formula 1."
Baca Juga: Alberto Puig Ungkap Alasan Jorge Lorenzo Tak Betah di Honda
"Lagi pula, kami (mobil-mobil F1) membutuhkan tenaga besar untuk mencapai kecepatan maksimum hingga 300 km/jam," ia menambahkan.
Untuk mengurangi emisi karbon, saat ini, mobil F1 sudah mengadaptasi teknologi hybrid yang mana tak sepenuhnya memakai bahan bakar minyak.
"Elektrifikasi dan mesin pembakaran merupakan hal yang saling melengkapi, mereka tidak bersaing."
Dalam waktu dekat, F1 tak akan berlomba dengan mesin bertenaga listrik. Pasalnya, Formula E dapat lisensi eksklusif dari Federasi Automobil Internasional (FIA) hingga 2039.