- Promotor Grand Prix Azerbaijan ungkap alasan dibalik penundaan lomba di Sirkuit Baku.
- Grand Prix Australia menjadi pelajaran besar bagi setiap promotor balap F1.
- Penundaan jadi opsi terbaik daripada menghabiskan uang untuk sesuatu yang tak pasti.
SKOR.id – Promotor Grand Prix (GP) Azerbaijan menjelaskan lebih detail alasan mereka menunda balapan di Sirkuit Baku. Mereka tak ingin kejadian seperti di GP Australia terulang.
Sebelumnya, promotor lokal GP Australia sempat bersikukuh menggelar putaran pembuka Formula 1 (F1) 2020 pada 13-15 Maret lalu.
Namun pada akhirnya, perlombaan terpaksa dibatalkan setelah McLaren dan Mercedes AMG Petronas mengundurkan diri.
Promotor GP Azerbaijan ingin menghindari situasi yang terjadi di Negeri Kanguru dan itu menjadi salah satu alasan mereka menunda perlombaan di Sirkuit Baku.
Baca Juga: GP Azerbaijan Resmi Ditunda, F1 2020 Makin Molor
CEO Promotor GP Azerbaijan, Arif Rahimov, mengatakan bahwa keputusan ini dianggap sebagai opsi terbaik.
“Jika Anda memiliki preseden, lebih mudah bekerja dengan semua orang dalam membuat keputusan karena mereka telah memahami rasa sakit yang telah dialami,” ujar Rahimov.
Kerugian yang dialami juga tak sedikit, mengingat promotor GP Australia telah mempersiapkan segalanya untuk menggelar perlombaan.
“Saya tidak ingin promotor manapun berada dalam situasi seperti Australia. Saya sangat prihatin dengan Andy Westacott (CEO Grand Prix Australia) dan timnya,” ujar Arif Rahimov.
Hingga saat ini, pihak F1 masih mencari kemungkinan apakah GP Australia bakal kembali dalam kalender balap tahun ini atau tidak.
Akan tetapi, peluang yang dimiliki GP Australia cukup kecil karena F1 tak memiliki banyak waktu untuk menggelar seluruh perlombaan.
“Benar-benar mengerikan apa yang telah mereka (GP Australia) lalui dan membatalkan acara pada menit terakhir adalah bencana bagi promotor," Arif Rahimov menuturkan.
"Australia menerapkan sistem sirkuit sementara, jadi mereka menghabiskan banyak waktu, uang, dan energi untuk membangun trek,” katanya.
Bagi Rahimov, ini menjadi pelajaran penting terlebih GP Azerbaijan menggunakan sirkuit jalan raya yang sifatnya temporer dan harus menghabiskan banyak uang untuk persiapan.
Baca Juga: F1 Upayakan Gelar Minimal 15 Balapan demi Selamatkan Rp9,5 Triliun
Melihat kondisi yang belum menentu, promotor GP Azerbaijan menjadi ragu untuk tetap menggelar lomba sesuai jadwal.
“Kami telah membuat keputusan sebelum kami membangun sirkuit. Kami benar-benar ingin memastikan bahwa kami tidak mengalami pengeluaran yang tidak perlu,” kata Rahimov.
“Ini akan menjadi bencana besar jika kami menghabiskan semua uang untuk membangun sirkuit dan kemudian tidak ada perlombaan yang digelar,” ucapnya.