- Charles Leclerc tidak yakin pihak Ferrari akan mengizinkannya mencoba MotoGP atau reli.
- Dua pembalap F1, Valteri Bottas dan Robert Kubica, pernah diperbolehkan menjajal reli.
- Driver F1 asal Monako ini sempat membuat timnya berang karena melakukan skydiving diam-diam.
SKOR.id – Pembalap muda F1 Charles Leclerc mengklaim diri sebagai pencinta MotoGP. Ia bahkan mengungkapkan keinginan untuk tampil di ajang tersebut.
Namun driver tim Scuderia Ferrari itu mengatakan bakal sulit untuk mewujudkannya. Leclerc tidak yakin pihak Ferrari mau mengizinkannya mencoba MotoGP selama masih terikat kontrak.
“Saya akan dengan senang hati mencoba MotoGP. Namun saya harus minta izin dan tidak yakin jika Ferrari akan setuju,” ujar pembalap 22 tahun asal Monako itu.
Baca Juga: Charles Leclerc Banyak Belajar dari Rekan Setim
Bukan hanya MotoGP, Charles Leclerc juga tertarik mencoba reli. Kecintaannya muncul karena sering menyaksikan Rallye Monte Carlo, babak pembuka World Rally Championship (WRC).
Tetapi kemungkinannya tidak bisa terjadi selama Leclerc terikat kontrak dengan Ferrari. Ia diketahui memiliki kesepakatan dengan pabrikan Italia itu hingga 2022 mendatang.
Beberapa pembalap jet darat pernah menyeberang ke ajang lain. Salah satunya Valterri Bottas. Dia diizinkan Mercedes tampil di Reli Arctic pada Januari 2019, saat musim F1 telah berakhir.
Robert Kubica juga diperbolehkan Renault menjajal reli pada 2011 lalu. Malangnya, pembalap asal Polandia ini mengalami kecelakan fatal dan membuatnya absen dari F1 musim itu.
Baca Juga: Jadwal Peluncuran Tim MotoGP 2020, Marquez Bersaudara Sambangi Jakarta
Belum lama ini, juara dunia F1 enam kali, Lewis Hamilton, dan pembalap MotoGP Valentino Rossi bertukar posisi dalam kesempatan yang dibuat sponsor mereka, Monster Energy.
Ambisi Charles Leclerc untuk tampil di MotoGP atau reli memang tidak bisa diwujudkan dalam waktu dekat. Apalagi dia sempat membuat Ferrari cemas.
Leclerc melakukan skydiving diam-diam musim dingin lalu tanpa sepengetahuan timnya. “Mereka (Ferarri) sedikit kecewa, tapi saya hanya melakukannya sekali saja,” ujarnya enteng.
Pembalap F1 biasanya memang memiliki klausul dalam kontraknya yang melarang mereka melakukan aktivitas berbahaya dan berpotensi menyebabkan cedera.