- IOC berencana mengalokasikan dana lebih dari Rp388 miliar untuk atlet dan ofisial peserta Olimpiade 2020.
- Rencana ini muncul karena dipastikan akan ada kesulitan finansial di hampir semua negara karena pandemi virus corona.
- Kompensasi ini rencananya termasuk untuk biaya akomodasi.
SKOR.id - Penundaan Olimpiade 2020 hingga tahun depan memunculkan masalah baru yang berkaitan dengan finansial.
Tidak hanya tuan rumah Jepang yang harus menangguh biaya tambahan atas penangguhan Olimpiade 2020, melainkan juga para atlet dan tim dari berbagai negara peserta.
Berita Olimpiade Lain: Salah Satu Panitia Olimpiade Tokyo 2020 Positif Terinfeksi Covid-19
Tidak sedikit atlet dan ofisial yang mengalami kendala keuangan karena Olimpiade 2020 baru berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
Untuk itulah Komite Olimpiade Internasional (IOC) berencana mengalokasikan dana darurat lebih dari 25 juta dolar Amerika Serikat (AS) yang setara dengan Rp388,35 miliar untuk membantu mereka.
Sebanyak 15 juta dolar AS (sekitar Rp233,04 miliar) akan diberikan kepada 1.600 atlet dari 185 negara dengan anggaran Olimpiade.
Kemudian 10 juta dolar AS (Rp155,31 miliar) akan disalurkan ke ofisial setiap negara sebagai kompensasi akomodasi tim ke Olimpiade 2020.
IOC mengatakan bahwa dana tersebut diperolah dari donasi program Olympic Solidarity.
Program tersebut sengaja dibentuk untuk membantu meringankam beban finansial 206 negara peserta Olimpiade.
Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, awalnya direncanakan berlangsung pada 24 Juli hingga 9 Agustus tahun ini.
Namun, wabah Covid-19 dari Cina yang berubah menjadi pandemi global membuat rencana tersebut harus diatur ulang.
Berita Olimpiade Lain: Jersi Michael Jordan Saat Olimpiade 1992 Terjual Rp3,3 Miliar
Alhasil pada 24 Maret 2020, pemerintah Jepang memutuskan untuk menunda Olimpiade hingga tahun depan.
Sepekan setelah penundaan panitia Tokyo 2020 mengumumkan jadwal anyar yakni, 23 Juli-8 Agustus 2021.