SKOR.id - Sebanyak dua orang pemain tidak akan ikut serta dalam perjalanan timnas wanita Spanyol menghadapi Swedia untuk pertandingan UEFA Nations League, sehingga hanya 21 dari 23 pemain yang akhirnya memutuskan berangkat.Pelatih baru timnas wanita Spanyol, Montse Tome, sebelumnya memanggil 23 pemain di tengah panasnya situasi La Roja, terkait kasus Luis Rubiales yang sebelumnya mwmbuat wajah sepak bola Negeri Matador itu tercoreng.Dewan Olahraga Tinggi (CSD) Spanyol, Victor Francos, mengonfirmasi keberangkatan 21 pemain timnas wanita Spanyol untuk menghadapi Swedia di ajang UEFA Nations League."21 pemain telah menunjukkan kesediaannya untuk bertahan, merupakan kabar baik bahwa tim putri akan memainkan kedua pertandingan tersebut," ujar Victor Francos.Pernyataan Victor Francos tersebut diungkapkan kepada media, setelah pertemuan dengan para pemain dalam waktu hampir enam jam di sebuah hotel di kota Oliva, Valencia.Dalam pertemuan tersebut para pemain diberikan kesempatan untuk berbicara, tetapi dua orang pemain kemudian menyatakan dirinya tak mengikuti pelatihan dan tidak bisa ikut menghadapi Swedia.Beberapa jam kemudian, Mapi Leon dan Patri Guijarro mengonfirmasi bahwa mereka adalah dua pemain yang memutuskan untuk meninggalkan pelatihan, karena alasan kurang semangat dan ketidaknyamanan pribadi, seperti dilansir dari Elconfidencial.Sebelumnya Mapi Leon dan Patri Guijarro memang mengungkapkan kekecewaannya, sehingga ia enggan untuk tampil membela Spanyol jika suasana belum membaik.Sebelumnya Federasi Sepak Bola Spanyol mengancam akan mencabut lisensi para pemain yang menolak pemanggilan ini, tetapi belakangan diketahui Mapil Leon dan Patri Guijarro tidak akan dikenakan sanksi.Victor Francos mengatakan, pertemuan antara CSD, Federasi, dan para pemain ini adalah agar dapat memantau kesepakatan, hal ini berhubungan dengan perkembangan peraturan olah raga, termasuk mengenai kesetaraan."Pengembangan Undang-Undang Olahraga dalam segala hal yang berkaitan dengan kebijakan kesetaraan gender, memajukan kesetaraan upah, memajukan kesetaraan dalam kualitas infrastruktur untuk olahraga dan, dalam hal ini, untuk sepak bola wanita," ujar Francos.Hal ini mengakhiri momen panjang dan rumit bagi para pemain timnas wanita Spanyol yang dipanggil Montse Tome, karena sebagian besar dari mereka sempat menolak panggilan tersebut jika tidak ada perubahan di RFEF.Para pemain dikabarkan meminta agar hal ini dilakukan secara tertulis, karena mereka lelah dengan janji yang tidak terbukti. Serikat pekerja, FutPro, juga hadir dalam perundingan ini.Sebelum pertemuan dengan para pesepak bola wanita, Francos berbincang mengenai posisinya dengan anggota RFEF, termasuk dengan sang pelatih, Montse Tome.Francos dan Menteri Kebudayaan dan Olahraga, Miquel Iceta, telah mengonfirmasi bahwa ancaman untuk memajukan pemilihan penjabat presiden Pedro Rocha, akan terjadi jika konflik tidak segera diselesaikan demi kepentingan para pemain sepak bola.El Confidencial juga memberitakan bahwa ada nama-nama terkemuka yang akan dikeluarkan dari bagan organisasi RFEF, terutama mereka yang dekat dengan Luis Rubiales, seperti Andreu Camps. &nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/GYxXRxjM_MI?si=oF6NIbQV9GUh1uTW"></oembed></figure>

Ada dua pemain timnas wanita Spanyol, Mapi Leon dan Patri Guijarro, yang tidak ikut ke dalam skuad untuk melawan Swedia.

World

2 Pemain Tak Ikut Timnas Wanita Spanyol Tantang Swedia

SKOR.id - Jesus Navas pemain istimewa. Tidak semua pemain timnas dari generasinya punya rekor "unik".Ya, jika ada peman yang telah lengkap dalam kariernya terkait tiga trofi utama di level timnas, tiada lain dia adalah Jesus Navas.Bintang yang kini telah berusia 37 tahun merupakan pemain yang merengkuh tiga gelar bergengsi dalam perjalan kariernya: Piala Dunia, Piala Eropa, dan UEFA Nations League.Bintang timnas Spanyol ini meraih trofi Piala Dunia bersama timnas Spanyol pada 2010. Lalu, Jesus Navas dua tahun kemudian meraih gelar Piala Eropa 2012 dengan timnas Spanyol.Terakhir, dia baru saja ikut membawa timnas Spanyol meraih trofi UEFA Nations League 2022-2023.Tidak semua pemain yang mendapatkan keistimewaan ini dalam perjalanan kariernya.Yang menarik pula, ketika dirinya tampil untuk timnas Spanyol di ajang UEFA Nations League tersebut, dirinya mengukir rekor sebagai pemain tertua yang pernah bermain untuk timnas Spanyol.Rekor inilah yang kemudian menjadi perhatian seiring sukses Spanyol tampil sebagai juara UEFA Nations League 2022-2023 tersebut dengan mengalahkan Kroasia di final.Apalagi, pemanggilan atau kehadiran Jesus Navas ke timnas Spanyol terjadi setelah dirinya absen bermain untuk timnas selama tiga tahun!Namun, pemanggilan Jesus Navas ke timnas saat itu bukan kebetulan semata. Pelatih timnas Spanyol, Luis de la Fuente memanggilnya karena Jesus Navas memang pantas mendapatkan kehormatan ini.Faktor yang membuat Jesus Navas kembali ke timnas tiada lain karena suksesnya bersama Sevilla yang tampil sebagai juara Liga Europa 2022-2023."Senang sekali, sangat, sangat bahagia. Ini sumber kebanggaan. Baik, ketekunan dan kerja keras membuahkan hasil dan itu sangat bagus," kata Jesus Navas tentang rekornya sebagai pemain tertua yang tampil bersama timnas Spanyol."Di atas itu semua, saya bangga sekali. Dan, bagi saya berada di sini adalah hal terbaik, bisa menikmati tim nasional dan hasrat yang saya miliki, saya pikir itu hal yang terpenting."Menurut Jesus Navas, yang dilakukannya sebelum dipanggil karena dirinya selalu berusaha bermain maksimal sebagai pemain profesional untuk Sevilla.Mantan pemain Manchester City ini memberikan pesan bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan kesabaran, apa yang tidak terduga bisa diraih."Anda berusaha untuk ini sehingga Anda selalu bisa berada di sini. Saya berusaha keras di Sevilla untuk bisa berada di sini," katanya lagi."Bisa tampil di setiap pertandingan, di setiap sesi latihan.""Bagi saya, itu yang terbaik untuk dapat berada di sini dan itulah kenapa saya tekun berusaha dan terus menikmati sepenuhnya apa yang Anda paling sukai tentang profesi, dan itulah yang saya lakukan," dia menegaskan.Skorer dapat menyaksikan video pernyataan Jesus Navas dan momen video klipnya ketika berada di pemusatan latihan timnas Spanyol di bawah ini:<div class="raw-html-embed"><div style="margin:0 auto; min-width:300px; "><div style="position: relative; padding-bottom:56.25%; height: 0; overflow: hidden; "><iframe src="https://embed.dugout.com/v2/?p=eyJrZXkiOiJWcFZMbXdIWSIsInAiOiJza29yIiwicGwiOiIifQ==" referrerpolicy="no-referrer-when-downgrade" style="width: 300px; min-width: 100%; position: absolute; top:0; left: 0; height: 100%; overflow: hidden; " allowfullscreen="" scrolling="no" width="100%" frameborder="0"></iframe></div></div></div><figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/FoPO81UVeXo"></oembed></figure>

Berikut ini video tentang Jesus Navas di timnas Spanyol, pernyataannya terkait makna dari rekor unik yang diraihnya bersama Tim Matador.

VIDEO: Rekor Unik Jesus Navas bersama Timnas Spanyol

SKOR.id - Video momen timnas Spanyol merayakan keberhasilan menjuarai UEFA Nations League 2022-2023, setelah mengalahkan Kroasia.Dalam video tersebut tampak pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, maju ke depan panggung disambut keriuhan para suporter La Roja.Kemudian para pemain timnas Spanyol mengikuti satu persatu ke atas panggung, termasuk Rodri yang menjadi pemain terbaik di laga final UEFA Nations League.Momen selanjutnya adalah ketika piala UEFA Nations League dibawa oleh kapten timnas Spanyol, Jordi Alba disambut rekan satu timnya.Kemudian bersama-sama mereka merayakan di atas panggung dengan berpelukan dan bersorak merayakan keberhasilan mereka.Pertandingan final UEFA Nations League antara Kroasia vs Spanyol digelar di Stadion De Kuip, Rotterdam, Senin (19/6/2023) dini hari WIB.Pada pertandingan tersebut Spanyol akhirnya keluar sebagai juara melalui drama adu penalti dengan skor 5-4, setelah sempat bermain imbang 0-0 melawan Kroasia.Kelima pemain Spanyol yang berhasil menceploskan bola ke gawang Kroasia saat adu penalti adalah Joselu, Rodri, Mikel Merino, Marco Asensio, dan Dani Carvajal.Sementara itu di kubu La Furia Roja hanya Aymeric Laporte yang gagal menjalankan tugasnya, sedangkan di kubu Kroasia, Lovro Majer dan Bruno Petkovic gagal mengonversi tendangannya menjadi gol.Berikut daftar eksekutor penalti di laga final UEFA Nations League antara Kroasia vs Spanyol:Kroasia 4-5 Spanyol1-0 Gol Nikola Vlasic 1-1 Gol Joselu 2-1 Gol Marcelo Brozovic 2-2 Gol Rodri 3-2 Gol Luka Modric 3-3 Gol Mikel Merino 3-3 Gagal Lovro Majer 3-4 Gol Marco Asensio 4-4 Gol Ivan Perisic 4-4 Gagal Aymeric Laporte 4-4 Gagal Bruno Petkovic 4-5 Gol Dani CarvajalSebelumnya pada pertandingan semifinal UEFA Nations League, Spanyol berhasil menundukkan tim favorit lainnya, Italia, dengan skor 2-1, berkat gol penentu dari Yeremy Pino (3') dan Joselu (86').Sedangkan Kroasia pada laga sebelumnya, lebih dulu menundukkan Belanda dengan skor 4-2 melalui babak perpanjangan, setelah kedua tim bermain imbang dengan skor 2-2 hingga 90 menit laga berjalan.Pada perebutan posisi ketiga sebelum laga final UEFA Nations League 2022, Italia berhasil mengalahkan Belanda dengan skor 3-2, berkat gol Federico Dimarco (6'), Davide Frattesi (20'), dan Federico Chiesa (72').Skorer dapat menyaksikan video perayaan gelar UEFA Nations League oleh skuad timnas Spanyol melalui tayangan berikut ini:<div class="raw-html-embed"><div style="margin:0 auto; min-width:300px; "><div style="position: relative; padding-bottom:56.25%; height: 0; overflow: hidden; "><iframe src="https://embed.dugout.com/v2/?p=eyJrZXkiOiJPQjlOYUVzdyIsInAiOiJza29yIiwicGwiOiIifQ==" referrerpolicy="no-referrer-when-downgrade" style="width: 300px; min-width: 100%; position: absolute; top:0; left: 0; height: 100%; overflow: hidden; " width="100%" frameborder="0" allowfullscreen="" scrolling="no"></iframe></div></div></div><figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/AuHyPmla3WE"></oembed></figure>

Berikut ini video momen perayaan gelar UEFA Nations League 2022-2023 oleh skuad timnas Spanyol.

VIDEO: Spanyol Rayakan Gelar UEFA Nations League

SKOR.id - Dani Carvajal menjadi pemain terakhir yang mencetak gol penalti Panenka. Momen tersebut terjadi dalam final UEFA Nations League 2022-2023, Senin (19/6/2023) dini hari WIB,.Penalti Dani Carvajal salah satu yang membuat timnas Spanyol tampil sebagai juara, dengan kemenangan 5-4 dalam adu penalti lawan Kroasia di Stadion De Kuip.Dani Carvajal, bek kanan Real Madrid dan timnas Spanyol, tergolong nekat mencetak gol dengan cara tersebut. Dalam tekanan yang besar dan dalam situasi krusial, dia dengan tenang menggunakan tendangan teknik Panenka.Apakah Penalti Panenka?Penalti Panenka adalah teknik menembak penalti dengan cara mencungkil bola yang memberikan efek melambuang dan diarahkan ke tengah gawang.Karena cara tembakan dengan efek melambung itu pula, Penalti Panenka harus dilakukan (ditendang) dengan cara yang pelan tapi tetap bertenaga.Ketika bola melambung di udara, arah bola tersebut akan menukik (menurun) membentuk curva. Cara ini yang kemudian membuat penjaga gawang (kiper) lawan tertipu.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">🥶🥶🥶 <a href="https://twitter.com/hashtag/UNLskills?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#UNLskills</a> | <a href="https://twitter.com/HisenseSports?ref_src=twsrc%5Etfw">@hisensesports</a> | <a href="https://twitter.com/DaniCarvajal92?ref_src=twsrc%5Etfw">@DaniCarvajal92</a> <a href="https://t.co/xhStQvZRTc">pic.twitter.com/xhStQvZRTc</a>— UEFA EURO 2024 (@EURO2024) <a href="https://twitter.com/EURO2024/status/1670559763422224388?ref_src=twsrc%5Etfw">June 18, 2023</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> </div>Kiper biasanya akan bergerak ke sisi kanan atau kiri sebuah gerakan yang memang biasa dilakukan penjaga gawang setiap kali menghadapi penalti.Jadi, Penalti Panenka bukan tendangan penalti seperti kebanyakan seperti tendangan yang keras, atau tembakan dengan arah bola mendatar, tembakan ke sisi atas dalam gawang.Seorang pemain yang berhasil melakukan Penalti Panenka akan mendapatkan pujian karena melakukan sesuatu (penalti) dengan cara yang tidak pernah diduga-duga. Bahkan, pemain tersebut bisa dikatakan nekat.Kalau saja penalti itu gagal menjadi gol, seperti bola malah melambung melewati mistar gawang atau terbaca oleh kiper, tentu akan menjadi momen yang boleh jadi memalukan.Legenda sepak bola Brasil, Pele, pernah memberikan pernyataan tentang Penalti Panenka: "Siapapun yang melakukan penalti seperti itu (Penalti Panenka) pastilah dia antara seorang yang genius atau orang gila".Sejarah Penalti PanenkaFinal Piala Eropa 1976 yang terjadi pada 20 Juni 1976 merupakan waktu "lahirnya" momen Penalti Panenka.Ketika itu, laga final mempertemukan Cekoslowakia vs Jerman Barat di Stadion Red Star, Belgrade.Pertandingan berakhir 2-2 di waktu normal hingga dilakukan perpanjangan waktu (extra time). Kedudukan tidak berubah hingga akhirnya laga harus ditentukan lewat adu penalti.Dalam adu penalti, penembak keempat timnas Cekoslowakia, Ladislav Jurkemik, berhasil membuat skor 4-3.Penembak timnas Jerman Barat kemudian mendapat gilirannya sebagai penembak keempat. Eksekutor itu adalah Uli Hoeness.Uli Hoeness gagal menjalankan tugasnya. Saat itulah, timnas Cekoslowakia menyandarkan harapannya kepada penembak kelima mereka.Penembak kelima mereka itu adalah Anontin Panenka. Dan, di momen itulah, Antonin Panenka memperlihatkan aksi yang tidak terduga.Dia berlari namun kemudian ternyata tidak menembak bola itu dengan keras melainkan melambungkannya.Kiper timnas Jerman ketika itu, Sepp Meier adalah korban dari teknik Penalti Panenka. Dia bergerak ke kiri sedangkan bola bergerak melambung lurus masuk ke gawangnya dengan cara yang pelan.Andai saja ketika itu Sepp Meier tetap berdiri di posisi asalnya, tentu dia bisa dengan sangat muda menangkap bola pelan yang melambung tersebut.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">🔙 <a href="https://twitter.com/hashtag/OnThisDay?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#OnThisDay</a> in 1976 Antonin Panenka introduced the world to the Panenka penalty ™️ 🤔 What's been your favourite-ever Panenka? <a href="https://t.co/yvbBcNd1HH">pic.twitter.com/yvbBcNd1HH</a>— FIFA (@FIFAcom) <a href="https://twitter.com/FIFAcom/status/1274244594113208320?ref_src=twsrc%5Etfw">June 20, 2020</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> </div>Namun, inilah yang terjadi, sebuah drama penalti yang membuat timnas Ceko tampil sebagai juara.Momen yang kemudian diingat sebagai lahirnya Penalti Panenka. Dalam sepak bola ketika itu di ajang-ajang besar, belum pernah ada sebelumnya yang pernah mencetak gol penalti dengan cara demikian.Antonin Panenka adalah yang pertama dan karena itulah kemudian penalti tersebut disebut dengan Penalti Panenka.Dari Totti, Zidane, Pirlo, hingga BenzemaSeperti kata Pele, mereka yang melakukan teknik Panenka dalam penalti tentulah pemain yang genius atau pemain itu memang "gila".Penalti Panenka yang tercipta di final Piala Eropa 1976 tersebut faktanya menginspirasi sebagian besar pemain bintang.Mereka tergoda untuk menjajal teknik tersebut. Entah apa yang membuat mereka tiba-tiba memutuskan menendang penalti dengan cara teknik Panenka.Bukan ingin memberikan sensasi, melainkan karena tentu sebagai teknik yang bertujuan mencetak gol.Cara Panenka, seringkali dilupakan oleh kiper namun akan selalu ada menjadi pilihan bagi para eksekutor.Faktanya, mereka yang melakukan tendangan Penalti Panenka memang tergolong pemain yang "genius" atau pemain yang tidak biasa.Francesco Totti pernah mencetak gol dengan cara Penalti Panenka pada 29 Juni 2000 dalam ajang semifinal Piala Eropa 2000 saat Italia mengalahkan Belanda, 3-1.Lalu ada Andrea Pirlo yang juga untuk timnas Italia mencetak gol dengan penalti Panenka dalam laga perempat final Piala Eropa 2012 lawan Inggris.Zinedine Zidane pernah membuat publik dunia kagum saat mencetak penalti itu di fase final Piala Dunia 2006. Dia mengelabui kiper timnas Italia, Gianluigi Buffon.Bayangkan, dalam ajang fase final dengan tekanan yang tinggi, Zinedine Zidane masih bisa "bermain-main" dengan seni tendangan Panenka.Sejumlah pemain lain yang pernah melakukannya adalah Alexis Sanchez, Sebastian Abreu, Sergio Ramos, Rudi Voller, Thierry Henry, Paolo Di Canio, Lionel Messi, bahkan Cristiano Ronaldo.Lalu ada nama Omar Abdulrahman yang melakukannya untuk timnas Uni Emrat Arab di Piala Asia 2015 lawan Jepang.Sedangkan pemain terakhir yang melakukannya di sebuah ajang resmi dan besar adalah Karim Benzema di semifinal Liga Champions.Tepatnya pada 26 April 2022 lalu yang membuat Real Madrd menang 4-3 atas Manchester City dan lolos hingga ke final hingga akhirnya Real Madrid tampil sebagai juara.Apa reaksi fans City terkait aksi Karim Benzema saat itu? Fans City berdiri bertepuk tangan memberikan pujian kepada Karim Benzema.<div class="raw-html-embed"><div class="getty embed image" style="background-color:#fff;display:inline-block;font-family:Roboto,sans-serif;color:#a7a7a7;font-size:11px;width:100%;max-width:594px;"><div style="padding:0;margin:0;text-align:left;"><a href="http://www.gettyimages.com/detail/538374404" target="_blank" style="color:#a7a7a7;text-decoration:none;font-weight:normal !important;border:none;display:inline-block;">Embed from Getty Images</a></div><div style="overflow:hidden;position:relative;height:0;padding:66.66667% 0 0 0;width:100%;"><iframe src="//embed.gettyimages.com/embed/538374404?et=2U6wIqoOSbN9MeITUb0irQ&amp;tld=com&amp;sig=6gYtNDqJtUyPhlprTcdjIRxRtovCGsqGn88F5Q7DDHM=&amp;caption=true&amp;ver=1" scrolling="no" style="display:inline-block;position:absolute;top:0;left:0;width:100%;height:100%;margin:0;" width="594" height="396" frameborder="0"></iframe></div></div></div>Cara Melakukan Teknik Penalti Panenka1. Seorang eksekutor harus yakin dengan apa yang akan dilakukannya. Pemain tersebut harus tenang, rileks, dan memiliki mental yang kuat.2. Seperti penembak penalti, seorang eksekutor biasanya mengarahkan pandangannya ke sebuah sisi atau sudut gawang. Ini trik seolah-olah dirinya akan mengarahkan bola ke arah tersebut.3. Pemain mengambil jarak, belari dengan kecepatan yang biasa, tapi kemudian dengan tiba-tiba menurunkan kecepatan.4. Ketika itulah, tendang bola dengan ujung kaki sehingga membuat arah bola melambung dengan kekuatan yang pelan. Arahkan bola ke tengah. Setelah itu, lihat hasilnya.Itulah tendangan Penalti Panenka yang sederhana. Namun, dengan cara yang sederhana itu pula, menyimpan keindahan serta kejutan. Dan, itu adalah teknik Penalti Panenka.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/AuHyPmla3WE"></oembed></figure>

Dani Carvajal memperlihatkan kembali keindahan teknik penalti Panenka, saat final UEFA Nations League 2022-2023, Senin (19/6/2023) dini hari WIB lalu.

Sejarah dan Keindahan Teknik Penalti Panenka yang Menggoda

SKOR.id - Timnas Spanyol memiliki kiper terbaik yang bermain di klub besar dunia. Mereka adalah David De Gea, penjaga gawang Manchester United dan Kepa Arrizabalaga di Chelsea.Namun, tidak satu pun dari kedua kiper tersebut memiliki peran besar dalam membawa timnas Spanyol meraih gelar.Adalah Unai Simon yang menjadi hero saat Tim Matador menghadapi Kroasia dalam final UEFA Nations League 2022-2023, Senin (19/6/2023) dini hari WIB.Pertama, Unai Simon meredam bola tembakan penalti Lovro Mejer. Kedua, dia kemudian meredam pula bola tembakan penalti Bruno Petkovic.Sebelum adu penalti tersebut, Unai Simon juga memblok bola tembakan gelandang Kroasia, Marcelo Brozovic.Dua aksi Unai Simon di bawah mistar dalam drama adu penalti menjadi kunci sukses Spanyol juara UEFA Nations League 2022-2023.Spanyol menang 5-4 dalam adu penalti dan tambil sebagai juara UEFA Nations League 2022-2023. Dua aksi Unai Simon itu yang membuat Spanyol mengakhiri penantian 11 tahun tanpa gelar.Sosok Unai Simon pun menjadi perhatian besar. Penjaga gawang Athletic Bilbao berusia 26 tahun ini memperlihatkan kemampuannya sebagai salah satu kiper terbaik di Eropa.Lalu, apa rahasia yang membuat Unai Simon mampu meredam dua tembakan pemain timnas Kroasia?"Sejujurnya, saya mempelajari semua pemain Kroasia, kecuali Lovro Majer," kata Unai Simon seperti yang diberitakan as.com terkait keberhasilannya meredam dua penalti tersebut.Untuk Lovro Majer, dirinya pun akhirnya memutuskan untuk menggunakan salah satu kakinya (kaki kanan) saat dia bergerak ke kiri."Saya harus membuat keputusan, saya melihatnya (Lovro Majer) menempatkan bola dan berpikir mungkin dia akan mengarahkan bola ke tengah," kata Unai Simon lagi."Itulah mengapa saya akhirnya mengangkat kaki saya ke atas saat mencoba meredam bola tersebut," dia menambahkan.Dan, memang hasilnya seperti yang dia perkirakan. Kakinya mampu meredam bola tembakan lawannya itu.Pernah Kecewa dengan Luis de la FuenteKeputusan yang tepat seringkali karena pengalaman. Sukses Unai Simon membawa Spanyol pun karena keputusannya untuk tidak menyerah.Faktanya, Unai Simon pernah sakit hati kepada Luis de la Fuente, pelatih timnas Spanyol saat ini.Momen atau peristiewa tersebut terjadi di Piala Eropa U-21 pada 2019 silam. Ketika itu, Luis de la Fuente yang masih sebagai pelatih timnas Spanyol U-21 membuat keputusan kontroversial.Saat menghadapi timnas Italia, di mana Unai Simon sebagai kipernya, Spanyol kalah 1-2. Setelah laga tersebut, Luis de la Fuente pun memutuskan untuk mencadangkan Unai Simon dan memilih Sivera.Keputusan tersebut memang berhasil karena Spanyol kemudian juara Piala Eropa U-21 pada 2019 itu. Namun, momen itu tidak dilupakan Unai Simon.Kini, empat tahun setelah peristiwa tersebut, dia kembali lagi bertemu dengan Luis de la Fuente. Unai Simon dipanggil tepat ketika dirinya ulang tahun pada 11 Juni lalu.Dan, tentu saja, kali ini dia memiliki kenangan yang indah bersama Luis de la Fuente yang memberikannya kepercayaan menjadi kiper utama ketimbang Kepa Arrizabalaga.Biodata Unai SimonKelahiran: 11 Juni 1997, Vitoria-Gasteiz (Spanyol)Tinggi-berat: 1,90 m-78 kgPosisi: KiperKlub:2014-2016 Basconia 2016-2018 Athletic Bilbao B 2018-Kini Athletic BilbaoTimnas 2013 Spanyol U-16 2015 Spanyol U-18 2015-2016 Spanyol U-19 2017-2019 Spanyol U-21 2021 Spanyol U-23 2020 SpanyolGelar Piala Super Spanyol 2020-2021 (Athletic Bilbao) Piala Eropa U-19 2015 (timnas Spanyol) Piala Eropa U-21 2019 (timnas Spanyol) Medali Perak Olimpiade 2020 (timnas Spanyol) UEFA Nations League 2022-2023 (timnas Spanyol)<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/AXUv0H8r5pI"></oembed></figure>

Unai Simon menjadi kunci sukses timnas Spanyol meraih gelar UEFA Nations League 2022-2023.

Unai Simon Kunci Sukses Spanyol Juara UEFA Nations League 2022-2023

SKOR.id - Pelatih timnas Spanyol, Luis de La Fuente, berhasil menorehkan sejarah dengan mempersembahkan gelar UEFA Nations League 2022-2023 untuk La Furia Roja.Sebelumnya Luis de la Fuente telah memenangi gelar Euro (Piala Eropa) bersama tim U-19 dan U-21, hingga akhirnya mempersembahkan gelar UEFA Nations League untuk tim senior Spanyol.Spanyol menekuk Kroasia di final UEFA Nations League 2022-2023, sempat bermain sengit dan skor selama 90 menit bertahan 0-0, kedua tim kemudian melanjutkan pertandingan melalui babak tambahan hingga adu penalti.Pada babak adu penalti, Spanyol akhirnya memastikan gelar UEFA Nations League pertama mereka, setelah meraih kemenangan 5-4 atas Kroasia.Kelima pemain Spanyol yang berhasil menceploskan bola ke gawang Kroasia saat adu penalti adalah Joselu, Rodri, Mikel Merino, Marco Asensio, dan Dani Carvajal.Sementara itu di kubu La Furia Roja hanya Aymeric Laporte yang gagal menjalankan tugasnya, sedangkan di kubu Kroasia, Lovro Majer dan Bruno Petkovic gagal mengonversi tendangannya menjadi gol.Dani Carvajal menjadi pencetak gol penentu kemenangan Spanyol pada babak adu penalti, setelah tendangan Bruno Petkovic gagal."Dani (Carvajal) menembak dengan sangat baik, dia memutuskan untuk mengambil penalti itu. Ia memercayai kemampuannya sebagai penendang penalti," ujar Luis de la Fuente."Kemarin kami melakukannya, dan itu menyenangkan dan santai," ujarnya menambahkan.Sukses memenangi gelar UEFA Nations League, ternyata justru membuat Luis de la Fuente terkejut, karena menilai hal tersebut sangat cepat.Pelatih berusia 61 tahun itu menangani Spanyol sejak Januari 2023, setelah mengambil alih kursi kepelatihan Luis Enrique yang gagal membawa Spanyol berprestasi di Piala Dunia 2022."Saya tidak berharap untuk menang begitu cepat. Saya baru-baru ini memiliki tanggung jawab lain, kekhawatiran lain, tetapi saya memiliki kepercayaan buta pada kelompok ini," ujar Luis de la Fuente."Saya senang untuk mereka dan untuk Spanyol, untuk orang-orang yang pernah ke sini. Ini seperti benih untuk memulihkan apa yang kami rasakan di tahun 2010," ujarnya menambahkan.Keberhasilan ini membuat Spanyol menjadi tim ketiga yang memenangi UEFA Nations League setelah Portugal dan Prancis yang menjadi juara pada edisi sebelumnya.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/CdzAW9rlRiE"></oembed></figure>

Pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, terkejut setelah memenangi gelar UEFA Nations League melalui adu penalti melawan Kroasia.

Rebut Gelar UEFA Nations League, Pelatih Spanyol Terkejut

SKOR.id - Pertandingan final UEFA Nations League 2022-2023 mempertemukan Kroasia vs Spanyol, setelah kedua negara tampil gemilang pada pertandingan semifinal.Laga final UEFA Nations League 2022-2023 antara Kroasia vs Spanyol digelar di Stadion De Kuip, Rotterdam, Senin (19/6/2023) dini hari WIB.Pada pertandingan semifinal UEFA Nations League, Spanyol berhasil menundukkan tim favorit lainnya, Italia, dengan skor 2-1, berkat gol penentu dari Yeremy Pino (3') dan Joselu (86').Sedangkan Kroasia pada laga sebelumnya, lebih dulu menundukkan Belanda dengan skor 4-2 melalui babak perpanjangan, setelah kedua tim bermain imbang dengan skor 2-2 hingga 90 menit laga berjalan.Pada perebutan posisi ketiga sebelum laga final UEFA Nations League 2022, Italia berhasil mengalahkan Belanda dengan skor 3-2, berkat gol Federico Dimarco (6'), Davide Frattesi (20'), dan Federico Chiesa (72').Spanyol akhirnya berhasil merengkuh gelar berkat kemenangan kemenangan 5-4 atas Kroasia, dan membuat La Furia Roja meraih gelar UEFA Nations League untuk pertama kali, mengikuti jejak Portugal dan Prancis yang sudah memenangkannya lebih dulu.Pada laga final UEFA Nations League kali ini, Kroasia dan Spanyol sebenarnya sama-sama tampil menekan, tetapi hingga 90 menit berjalan kedua tim gagal menciptakan gol.Pada babak tambahan pun, Kroasia dan Spanyol kembali gagal menciptakan gol, pertandingan akhirnya harus diselesaikan melalui drama adu penalti.Kelima pemain Spanyol yang berhasil menceploskan bola ke gawang Kroasia saat adu penalti adalah Joselu, Rodri, Mikel Merino, Marco Asensio, dan Dani Carvajal.Sementara itu di kubu La Furia Roja hanya Aymeric Laporte yang gagal menjalankan tugasnya, sedangkan di kubu Kroasia, Lovro Majer dan Bruno Petkovic gagal mengonversi tendangannya menjadi gol.Spanyol pun menang 5-4 atas Kroasia pada babak adu penalti, dan berhak menjadi juara UEFA Nations League musim ini.Berikut ini 7 fakta pertandingan Kroasia vs Spanyol di final UEFA Nations League:1. Spanyol memenangi gelar kelima sepanjang sejarah mereka, yaitu Piala Eropa (1964, 2008, 2012), Piala Dunia 2010, dan UEFA Nations League 2022-2023.2. La Furia Roja memenangi gelar dengan melalui babap perpanjangan waktu untuk kedua kali dalam sejarah, setelah Piala Dunia 2010, kala itu menang atas Belanda berkat gol Andres Iniesta (116').3. Spanyol mencatatkan enam tembakan dalam 45 menit babak pertama melawan Kroasia, lebih banyak dari laga babak pertama laga UEFA Nations League lainnya tanpa tembakan tepat sasaran (20 laga).4. Spanyol kini tercatat 18 kali tak pernah kalah di berbagai kompetisi (11 menang 7 imbang), ketika Fabian Ruiz tampil, rekor tak terkalahkan untuk seorang pemain timnas Spanyol, sejak Agustus 2010.5. Sebelum laga melawan Kroasia, Spanyol dua kali kalah di laga final, yaitu Piala Konfederasi 2013 melawan Brasil (0-3), dan final UEFA Nations League 2021 melawan Prancis (1-2), sebelumnya mereka kalah sekali dalam lima final yaitu 0-2 dari Prancis di Piala Eropa 1984.6. Pertemuan Spanyol dengan Kroasia telah terjadi 10 kali, La Roja memenangi enam pertemuan, sisanya sekali imbang dan tiga laga dimenangkan Vatreni.7. Spanyol menjadi tim ketiga yang memenangai UEFA Nations League, dua pemain La Roja juga menjadi pemain terbaik di laga final dalam dua edisi terakhir (Sergio Busquets dan Rodri).<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/CdzAW9rlRiE"></oembed></figure>

Berikut ini 7 fakta pertandingan final UEFA Nations League 2022-2023 yang mempertemukan antara Kroasia vs Spanyol.

7 Fakta Final UEFA Nations League, Kroasia vs Spanyol

SKOR.id - Rodri mendapat anugerah player of the finals, pada laga puncak UEFA Nations League antara Kroasia vs Spanyol.Penampilan Rodri dinilai menjadi penentu keberhasilan Spanyol dalam merengkuh gelar UEFA Nations League pertama mereka.Pertandingan final UEFA Nations League antara Kroasia vs Spanyol digelar di Stadion De Kuip, Rotterdam, Senin (19/6/2023) dini hari WIB.Pada pertandingan tersebut Spanyol akhirnya keluar sebagai juara melalui drama adu penalti dengan skor 5-4, setelah sempat bermain imbang 0-0 melawan Kroasia.Kelima pemain Spanyol yang berhasil menceploskan bola ke gawang Kroasia saat adu penalti adalah Joselu, Rodri, Mikel Merino, Marco Asensio, dan Dani Carvajal.Sementara itu di kubu La Furia Roja hanya Aymeric Laporte yang gagal menjalankan tugasnya, sedangkan di kubu Kroasia, Lovro Majer dan Bruno Petkovic gagal mengonversi tendangannya menjadi gol.Berikut daftar eksekutor penalti di laga final UEFA Nations League antara Kroasia vs Spanyol:Kroasia 4-5 Spanyol1-0 Gol Nikola Vlasic 1-1 Gol Joselu 2-1 Gol Marcelo Brozovic 2-2 Gol Rodri 3-2 Gol Luka Modric 3-3 Gol Mikel Merino 3-3 Gagal Lovro Majer 3-4 Gol Marco Asensio 4-4 Gol Ivan Perisic 4-4 Gagal Aymeric Laporte 4-4 Gagal Bruno Petkovic 4-5 Gol Dani CarvajalTanpa mengecilkan peran pemain lain, UEFA memutuskan Rodri menjadi pemain terbaik di laga final UEFA Nations League, sekaligus menyusul pencapaian Sergio Busquets (2021) dan Bernardo Silva (2019).Gelandang Manchester City itu dinilai punya peran krusial dalam keberhasilan Spanyol memenangkan turnamen UEFA Nations League untuk pertama kali.Performa Rodri pada laga semifinal melawan Italia juga menjadi salah satu penentu kelolosan mereka ke laga final turnamen ini.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Rodri named Player of the Finals 🥇<a href="https://twitter.com/hashtag/NationsLeague?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#NationsLeague</a> <a href="https://t.co/H4eIB6hvDd">pic.twitter.com/H4eIB6hvDd</a>— UEFA EURO 2024 (@EURO2024) <a href="https://twitter.com/EURO2024/status/1670557904166871041?ref_src=twsrc%5Etfw">June 18, 2023</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Begitu juga ketika ia tampil di final menghadapi Kroasia dan menang 5-4, ia bermain konsisten di lini tengah, ditambah satu sepakan penaltinya ikut menentukan kemenangan La Furia Roja atas Vatreni.Menariknya ini hanya sepekan setelah Rodri menjadi bintang bagi Manchester City pada laga final Liga Champions 2022-2023 melawan Inter Milan.Satu gol Rodri menjadi penentu gelar juara Liga Champions untuk pertama kali bagi Manchester City, sekaligus melengkapi torehan treble winners.Berikut ini statistik Rodri di UEFA Nations League 2022-2023:Menit Bermain: 451 Assist: 1 Pemulihan bola: 29 Akurasi umpan: 94,8 persen<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/CdzAW9rlRiE"></oembed></figure>

Rodri terpilih menjadi player of the finals pada laga final UEFA Nations League antara Kroasia vs Spanyol.

Kroasia vs Spanyol: Rodri Jadi MVP Final UEFA Nations League

SKOR.id - Timnas Spanyol berhasil meraih gelar UEFA Nations League 2022-2023 setelah mengalahkan timnas Kroasia dalam adu penalti, 5-4, Senin (19/6/2023) dini hari WIB.Dalam pertandingan yang digelar di Stadion De Kuip tersebut, lima pemain Spanyol berhasil mencetak gol dalam drama adu penalti yaitu Joselu, Rodri, Merino, Marco Asensio, dan Dani Carvajal.Aymeric Laporte menjadi satu-satunya pemain timnas Spanyol yang gagal mencetak gol dalam drama adu penalti. Sedangkan dari timnas Kroasia, dua pemain gagal mencetak gol yaitu Lovro Majer dan Bruno Petkovic.Ini menjadi gelar atau trofi pertama timnas Spanyol di bawah asuhan Luis de la Fuente. Adalah Unai Simon, kiper timnas Spanyol yang tampil mengesankan dalam drma adu penalti ini.Unai Simon berhasil menjadi "malaikat" di bawah mistar Tim Matador dengan meredam bola tembakan Lovro Majer dan Bruno Petkovic.Dalam laga ini, pertandingan memang berjalan alot sepanjang 90 menit dan perpanjangan waktu di mana kedua tim tidak dapat mencetak gol di waktu normal dan extratime.Selain aksi Unai Simon di bawah mistar, aksi tembakan penalti Dani Carvajal juga menjadi perhatian tersendiri. Bek kanan timnas Spanyol ini menendang penalti tersebut dengan cara mencungkil bola yang kemudian melewati adangan kiper timnas Kroasia.Ini menjadi trofi UEFA Nations League pertama bagi timnas Spanyol. Kemenangan ini sekaligus pula mengobati kegagalan mereka di ajang ini ketika mereka kalah dari Prancis di final UEFA Nations League 2020-2021 lalu.Pelatih timnas Spanyol, Luis de la Fuente, melakukan sedikit perubahan dari formasi timnya dengan menggeser Gavi sebgai playmaker di belakang penyerang Alvaro Morata dalam pola 4-2-3-1.Sedangkan Marco Asensio dan Yeremi Pino ditempatkan sebagai penyerang sayap. Rodri dan Fabian Ruiz menjadi dua gelandang di lapangan tengah.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">🏆 ¡¡ARRRRRRRRRIBAAAAA ESE TROFEOOOO!!<a href="https://twitter.com/hashtag/VamosEspa%C3%B1a?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#VamosEspaña</a> | <a href="https://twitter.com/hashtag/NationsLeague?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#NationsLeague</a> <a href="https://t.co/sW15WJoYik">pic.twitter.com/sW15WJoYik</a>— Selección Española de Fútbol (@SEFutbol) <a href="https://twitter.com/SEFutbol/status/1670551743690678272?ref_src=twsrc%5Etfw">June 18, 2023</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> </div>Barisan pertahanan Spanyol tidak berubah dengan menempatkan Aymeric Laporte dan Robin Le Normand.Sementara itu, bagi Kroasia, kekalahan ini membuat barisan bintang senior seperti Luka Modric dan Ivan Perisic gagal mewujudkan mimpi mereka meraih gelar untuk Kroasia.UEFA Nations League menjadi harapan bagi barisan pemain bintang senior ini untuk membuat Kroasia meraih gelar pertama dalam sejarah mereka.Namun, harapan tersebut gagal diwujudkan. Sebelumnya, Kroasia juara nyaris meraih gelar di Piala Dunia 2018 ketika mereka tampil di final.Fakta Menarik<ul><li>Ini merupakan gelar kelima dalam sejarah timnas Spanyol: Piala Dunia 2020, Piala Eropa 1964, 2008, dan 2012, dan UEFA Nations League 2023.</li><li>Ini kali pertama pula dalam sejarah timnas Spanyol, mereka memastikan gelar melalui drama adu penalti.</li><li>Perpanjangan waktu kedua dalam sejarah timnas Spanyol di laga final setelah yang mereka catat pula saat juara Piala Dunia 2010 menghadapi timnas Belanda.</li><li>Timnas Spanyol tidak pernah mengalami kekalahan ketika bersama Fabian Ruiz. Total 17 laga bersama Fabian Ruiz di lapangan dengan hasil 10 kemenangan dan 7 kali imbang.Itu merupakan rekor dalam sejarah timnas Spanyol pada 10 tahun terakhir.</li></ul>Kroasia 0-0 (4-5 adu penalti) SpanyolGol:-Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josip Juranovic/Josip Stanisic (112), Josip Sutalo, Martin Erlic, Ivan Perisic; Luka Modric, Marcelo Brozovic, Mateo Kovacic; Mario Pasalic/Bruno Petkovic (61), Andrej Kramaric/Lovro Majer (90), Luka Ivanusec/Nikola Vlasic (78)Pelatih: Zlatko DalicSpanyol (4-2-3-1): Unai Simon; Jesus Navas/Dani Carvajal (97), Robin Le Normand/Nacho Fernandez (78), Aymeric Laporte, Jordi Alba; Rodri, Fabian Ruiz/Mikel Merino (78); Marco Asensio, Gavi/Dani Olmo (87), Yeremi Pino/Ansu Fati (66); Alvaro Morata/Joselu (66)Pelatih: Luis de la FuenteKartu kuning: Gavi, Nacho, Rodri, Bruno Petkovic Kartu merah: Wasit: Felix Zwayer Stadion: De KuipAdu PenaltiKroasia 4-5 Spanyol1-0 Gol Nikola Vlasic 1-1 Gol Joselu 2-1 Gol Marcelo Brozovic 2-2 Gol Rodri 3-2 Gol Luka Modric 3-3 Gol Mikel Merino 3-3 Gagal Lovro Majer 3-4 Gol Marco Asensio 4-4 Gol Ivan Perisic 4-4 Gagal Aymeric Laporte 4-4 Gagal Bruno Petkovic 4-5 Gol Dani Carvajal &nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/AXUv0H8r5pI"></oembed></figure>

Unai Simon dan Dani Carvajal tampil luar biasa dalam drama adu penalti yang membuat Spanyol menang 5-4 atas Kroasia.

Spanyol Juara UEFA Nations League 2022-2023

SKOR.id - Italia berhasil meraih peringkat ketiga di ajang UEFA Nations League 2022-2023 setelah menang 3-2 atas timnsa Belanda, Minggu (18/6/2023) malam WIB.Kemenangan timnas Italia diraih lewat gol yang diciptakan Francesco Dimarco, Davide Frattesi, Federico Chiesa.Timnas Belanda sempat mencoba mengejar di babak kedua dengan menorehkan dua gol namun hingga menit ke-90 laga berakhir, kedudukan tidak berubah.Hasil ini menempatkan Belanda menjadi tuan rumah dengan hasil buruk. Dari pertahanan, pasukan Ronald Koeman sebelumnya takluk 2-4 dari timnas Kroasia di semifinal.Dengan demikian, dari dua laga final four UEFA Nations League, gawang Belanda kemasukan total tujuh gol.Ini tentu menjadi catatan serius bagi timnas Belanda, khususnya dari aspek pertahanan mereka yang mudah kemasukan gol.Di sisi lain, bagi Italia, kemenangan ini membuat mereka menegaskan memiliki rapor bagus setiap kali menghadapi timnas Belanda. Kini, Italia tidak terkalahkan dalam delapan laga terakhir lawan timns Belanda.Italia menang empat kali dan imbang empat kali lawan timas Belanda dari delapan laga terakhir tersebut.Kemenangan ini sekaligus sedikit mengaangkat beban di pundak Roberto Mancini.Belakangan, pelatih timnas Italia tersebut memang mendapatkan kritik setelah Gli Azzurri gagal tampil di Piala Dunia 2022 lalu.Dalam laga ini, Roberto Mancini tetap melakukan rotasi untuk starting line-up dengan menurunkan beberapa pemain lapis kedua seperti Wilfried Gnonton dan Mateo Retegui.Sementara itu, timnas Belanda tampil dengan pemain andalannya seperti Cody Gakpo.Meski demikian, Ronald Koeman juga memberikan kesempatan tampil sebagai starter kepada pemain muda seperti Xavi Simons.Namun, dua gol timnsa Belanda justru tercipta dari dua pemain pengganti yaitu Steven Bergwijn dan Georginio Wijnaldum.Belanda 2-3 ItaliaGol: 0-1 (F.Dimarco, 6), 0-2 (Davide Frattesi, 20), 1-2 (Steven Bergwijn, 46), 1-3 (Federico Chiesa, 72), 2-3 (Georginio Wijnaldum, 89)Belanda (4-3-3): Justin Billow; Denzel Dumfries, Lutsharel Geertruida/Georginio Wijnaldum (46), Virgil van Dijk, Nathan Ake; Mats Wiefer/Joey Veerman (76), Frenkie de Jong, Xavi Simons/Teun Koopmeiners (63); Denyell Malen/Steven Bergwijn (46), Cody Gakpo, Noa Lang/Wout Weghorts (46)Pelatih: Ronald KoemanItalia (4-3-3): Gianluigi Donnarumma; Rafael Toloi, Francesco Acerbi, A. Buongiomo, Federico Dimarco/Leonardo Spinazzola (74); Davide Frattesi, Bryan Cristante, Marco Verratti/Nicolo Barella (85); Wilfried Gnonto/Nicolo Zaniolo (63), Mateo Retegui/Lorenzo Pellegrini (85), Giacomo Raspadori/Federico Chiesa (63)Pelatih: Roberto ManciniKartu kuning: Federico Dimarco, Francesco Acerbi, Wout Weghorst, Nicolo BarellaWasit: Glenn NybergStadion: De Grolsch Veste<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/AXUv0H8r5pI"></oembed></figure>

Italia memperpanjang rekor tidak terkalahkan lawan Belanda menjadi delapan pertandingan.

Latest Articles - UEFA Nations League