SKOR.id – Kementerian Olahraga Arab Saudi menutup akses media setelah tim nasional mereka kalah 1-3 dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di St James' Park, Inggris, Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat.Pertandingan pertama Roberto Mancini sebagai pelatih tim Arab Saudi dirusak oleh kekalahan tersebut. Pelatih asal Italia itu kemudian dilarang melakukan tugas media seusai pertandingan seperti biasanya.Biasanya, seorang pelatih akan berbicara kepada media tertulis dan penyiaran setelah setiap pertandingan terlepas dari hasilnya, dengan pengecualian yang sangat jarang dilakukan.&nbsp;Akibat penutupan akses medi tersebut, Mancini dilarang membahas kekalahan di Tyneside. Newcastle United, yang kini dimiliki konsorsium dari Arab Saudi, tidak terlibat dalam keputusan itu. Sky Sports menyebut keheningan justru diperintahkan oleh Pemerintah Arab Saudi.Pertandingan persahabatan ini adalah yang pertama dari dua laga yang diselenggarakan di St James' Park selama jeda internasional dan diyakini dihadiri kurang dari 5.000 suporter.&nbsp;Sebelum pertandingan, kelompok suporter Newcastle melancarkan protes terhadap penggunaan lahan bersejarah yang kontroversial oleh tim nasional Arab Saudi.Kelompok yang menamakan diri NUFC Fans Against Sportswashing mengangkat poster beberapa pemuda yang mereka katakan sedang menjalani hukuman mati di Kerajaan Arab Saudi tersebut “karena berdemonstrasi”.&nbsp;Mancini kemungkinan besar telah ditanyai mengenai protes tersebut selama konferensi persnya sebelum pertandingan.&nbsp;Setelah stadion mendapat lampu hijau untuk menggelar pertandingan, hubungan antara Newcastle dan negara Arab Saudi kabarnya akan kembali diteliti.Liga Inggris diberi jaminan yang mengikat secara hukum selama kisah pengambilalihan Newcastle yang berjalan panjang pada tahun 2021. Dalam kesepakatan disebutkan bahwa Pemerintah Arab Saudi tidak akan memiliki kendali atas jalannya klub. Tetapi hal ini kini dipertanyakan.Ketua Newcastle dan Gubernur Public Investment Fund/PIF (Dana Investasi Publik) Arab Saudi Yasir Al-Rumayyan, yang sering ditemui di St James' Park, digambarkan sebagai “menteri pemerintah” dalam kasus pengadilan AS yang melibatkan LIV Golf awal tahun ini.Roberto Mancini, mantan pelatih timnas Italia, ditunjuk sebagai manajer baru skuad Arab Saudi, bulan lalu. Media-media Italia menyebut bahwa kontrak Mancini menangani Arab Saudi berakhir hingga 2027 dengan nilai 21,5 juta poundsterling (sekiraa Rp412,2 miliar) setelah pajak per tahun.Mancini mengundurkan diri dari posisinya di Azzurri pada 13 Agustus 2023 lalu, sekaligus mengakhiri periode lima tahun di mana Italia memenangi Euro 2020 tetapi gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar.Sementara itu, Herve Renard mengundurkan diri sebagai pelatih Arab Saudi pada bulan Maret 2023 lalu.Arab Saudi tengah berusaha memenangi gelar Piala Asia keempatnya awal tahun depan. Kejuaraan kontinental yang akan digelar di Qatar itu akan menjadi tantangan pertama Mancini memimpin Arab Saudi.&nbsp;Sepanjang musim panas, PIF melakukan investasi besar-besaran ke klub-klub di Arab Saudi, termasuk Al Ittihad, Al Ahli, Al Nassr, dan Al Hilal. Hal ini memungkinkan mereka untuk menarik sejumlah pemain terbaik dunia untuk datang ke Liga Arab Saudi dalam kesepakatan yang menggiurkan.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/wG9IBKBN0sI?si=X8ynRbxuRxa2yAgT"></oembed></figure>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Arab Saudi takluk dari Kosta Rika dalam laga persahabatan. 

World

Roberto Mancini Dilarang Bahas Kekalahan Arab Saudi dari Kosta Rika

SKOR.id – Kepiawaian Luciano Spalletti dalam mengatur strategi dan meracik taktik akan mulai terlihat saat tim nasional Italia berkunjung ke Stadion Tose Proeski Arena, Skopje, untuk menghadapi Makedonia Utara dalam lanjutan laga Grup C kualifikasi Piala Eropa 2024, Sabtu (9/9/2023) malam waktu setempat.&nbsp;Melawan Makedonia Utara, Azzurri tidak hanya mengejar kemenangan untuk memperkeci gap dengan Inggris dan Ukraina di klasemen, namun juga membalas dendam.&nbsp;Pada 24 Maret 2022 lalu di Palermo, Makedonia Utara berhasil membungkam Italia 1-0 lewat gol Aleksandar Trajkovski di masa injury time&nbsp;pada playoff Piala Dunia 2022. Italia pun tidak bisa turun di putaran final yang digelar di Qatar pada akhir tahun lalu.&nbsp;Setelah itu, tim nasional Italia dilanda krisis yang berakhir pada 15 Agustus 2023 lalu dengan pengunduran diri pelatih Roberto Mancini dan penunjukan Luciano Spalletti sebagai pengganti.Pertandingan melawan Makedonia Utara nanti tidak hanya krusial untuk menentukan langkah Italia menuju Piala Dunia 2024 di Jerman namun juga melihat bakal seperti apa permainan Azzurri di bawah pelatih yang musim lalu mengantar SSC Napoli memenangi gelar Liga Italia (Serie A) tersebut.&nbsp;Pada jeda internasional bulan September ini, Italia akan menjalani dua laga di Grup C kualifikasi Piala Eropa 2024. Tiga hari seusai menghadapi Makedonia Utara, Italia akan menjamu Ukraina di Milan pada Selasa (12/9/2023) pekan depan.&nbsp;Jika mampu meraup poin maksimal dari dua pertandingan itu, Italia akan kembali bersaing minimal untuk posisi kedua Grup C. Saat ini, Inggris memimpin dengan 12 poin dari 4 laga. Ukraina membuntuti di posisi kedua dengan 6 poin dari 3 pertandingan. &nbsp;Italia yang baru mengoleksi 3 poin dan 2 laga—hasil menang 2-0 atas Malta dan ditekuk Inggris 1-2—masih memiliki 2 pertandingan lebih karena harus turun di UEFA Nations League.Untuk melawan Makedonia Utara dan Ukraina, Spalletti tidak memanggil tiga pemain sarat pengalaman, yakni Leonardo Bonucci—kapten Italia di era Mancini—Marco Verratti, dan Jorginho. Ketiganya tidak ada dalam daftar 29 nama yang dipanggil Spalletti.&nbsp;Bonucci sudah mengenakan seragam Azzurri 121 kali dan menjadi salah satu kunci Italia memenangi Piala Eropa 2020, yang digelar pada 2021 akibat pandemi Covid-19. Bek berusia 36 tahun itu baru saja direkrut Union Berlin setelah kontraknya tidak diperpanjang Juventus FC.Dua gelandang senior Jorginho dan Verratti, yang juga menjadi pahlawan Italia saat mengalahkan Inggris pada laga fina Euro 2020 di Stadion Wembley, juga tidak dipanggil. Spalletti menyebut alasan utama tidak memanggil keduanya adalah minimnya menit bermain.&nbsp;“Kami membutuhkan pemain yang memiliki pengalaman internasional, namun tidak terpikirkan untuk memilih Marco Verratti dan Jorginho mengingat jumlah waktu bermain dan persiapan yang mereka miliki,” kata Spalletti.“Para pemain harus senang mengenakan jersey (Italia) tersebut, itu jersey yang sangat penting dan memiliki sejarah yang hebat. Saya ingin melihat kebanggaan ada di tim ini.”Melawan Makedonia Baru juga menjadi tantangan bagi Luciano Spalletti. Maklum, dalam 40 tahun terakhir dengan 15 pelatih timnas Italia sebelumnya, hanya 5 yang mampu merebut kemenangan pada pertandingan pertamanya. Sisanya 7 kalah dan 3 imbang.&nbsp;Bahkan, pelatih Italia dengan gelar juara dunia pun, Enzo Bearzot (1982) dan Marcello Lippi (2006), tidak mampu memetik kemenangan pada laga debutnya. &nbsp;&nbsp;Dari pengalaman lima periode terakhir menangani klub, yakni Napoli, Inter Milan, AS Roma dua periode, dan Zenit St Petersburg, hasil terburuk laga debut Spalletti hanyalah imbang (awal periode kedua di Roma).&nbsp;Namun, atmosfer melatih klub dengan tim nasional jelas berbeda. Di sisi lain, meskipun di atas kertas Italia sangat diunggulkan, Makedonia Utara bukanlah lawan enteng.&nbsp;Dari tiga pertemuan, Italia dan Makedonia Utara sama-sama sekali menang dan satu laga lainnya berakhir imbang. Skor saat menang pun selalu tipis. Italia menang 3-2 di kandang Makedonia Utara pada 9 Oktober 2016. Makedonia Utara membalas tahun lalu dengan skor hanya 1-0.&nbsp;Seperti apa hasil laga pertama ke 15 pelatih terakhir timnas Italia sebelum Luciano Spalletti (18 Agustus 2023 – …)? Berikut daftarnya:<ol><li>Fulvio Bernardini (28 Sep 1974 – 8 Jun 1975) Yugoslavia 1-0 Italia (Ivica Surjak 74’), 28 September 1974</li><li>Enzo Bearzot (8 Okt 1977 – 17 Jun 1986) Jerman Barat 2-1 Italia (Manfred Kaltz 32’ dan Karl-Heinz Rummenigge 58’; Giancarlo Antognoni 75’), 8 Oktober 1977</li><li>Azeglio Vicini (8 Okt 1986 – 12 Okt 1991) Italia 2-0 Yunani (Giuseppe Bergomi 8’, 68’), 8 Oktober 1986</li><li>Arrigo Sacchi (13 Nov 1991 – 6 Nov 1996) Italia 1-1 Norwegia (Mini Jakobsen 60’; Ruggiero Rizzitelli 82’), 13 November 1991</li><li>Cesare Maldini (22 Jan 1997 – 31 Jul 1998) Italia 2-0 Irlandia Utara (Gianfranco Zola 9’ dan Alessandro Del Piero 88’), 22 Januari 1997</li><li>Dino Zoff (1 Agu 1998 – 4 Jul 2000) Wales 0-2 Italia (Diego Fuser 9’, Christian Vieri 77’), 5 September 1998</li><li>Giovanni Trapattoni (6 Jul 2000 – 15 Jul 2004) Hungaria 2-2 Italia (Filippo Inzaghi 26’ dan 35’; Ferenc Horvath 29’ dan 78’), 3 September 2000</li><li>Marcello Lippi (16 Jul 2004 – 12 Jul 2006) Islandia 2-0 Italia (Eidur Gudjohnsen 17’ dan Gylfi Einarsson 19’), 18 Agustus 2004</li><li>Roberto Donadoni (13 Jul 2006 – 26 Jun 2008) Italia 0-2 Kroasia (Eduardo 28’ dan Luka Modric 42’), 16 Agustus 2006</li><li>Marcello Lippi (27 Jun 2008 – 30 Jun 2010) Italia 2-2 Austria (Emanuel Pogatetz 14’, Marc Janko 38’, Martin Stranzl 45’/bd, Ramazan Ozcan ‘68/bd), 20 Agustus 2008</li><li>Cesare Prandelli (1 Jul 2010 – 24 Jun 2014) Pantai Gading 1-0 Italia (Kolo Toure 55’), 10 Agustus 2010</li><li>Antonio Conte (14 Agu 2014 – 2 Jul 2016) Italia 2-0 Belanda (Ciro Imobile 3’ dan Daniele De Rossi 10’), 4 September 2014</li><li>Gian Piero Ventura (18 Jul 2016 – 15 Nov 2017) Italia 1-3 Prancis (Anthony Martial 17’, Graziano Pelle 21’, Olivier Giroud 28’ Layvin Kurzawa 81’), 1 September 2016</li><li>Luigi Di Biagio (5 Feb 2018 – 14 Mei 2018/caretaker) Argentina 2-0 Italia (Ever Banega 75’, Manuel Lanzini 85’), 23 Maret 2018</li><li>Roberto Mancini (14 Mei 2018 – 13 Agu 2023) Italia 2-1 Arab Saudi (Mario Balotelli 21’, Andrea Belotti 68’, Yahya Al Shehri 72’) 28 Mei 2018</li></ol><figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/-Mqi8J6sIQ0?si=-6fUkRFA46bRDv3Z"></oembed></figure>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Luciano Spalletti akan debut memimpin Italia menghadapi lawan yang tidak ringan, Makedonia Utara.

Luciano Spalletti Tertantang Torehan 5 Pelatih Italia Pendahulunya

SKOR.id - Liga Arab Saudi atau yang nama resminya adalah Saudi Pro League (Roshn Saudi League) telah menjadi magnet besar bagi sepak bola dunia. Liga dari negeri Timur Tengah ini dalam waktu begitu cepat berubah menjadi liga elite.Semua itu karena kehadiran barisan bintang berkelas dunia datang ke Arab Saudi. Meski sebelumnya sudah ada jejak para pemain bintang di liga ini, namun momentumnya terjadi pada 2023 ini yang ditandai dengan kehadiran megabintang dunia, Cristiano Ronaldo.Cristiano Ronaldo seperti membuka era baru bagi sepak bola Arab Saudi. Sejak kehadirannya yang resmi bergabung ke Al Nassr pada Januari 2023 lalu, hingga kini Liga Arab Saudi tidak berhenti mendatangkan bintang-bintang yang bersinar di Eropa.Nama Karim Benzema semakin menegaskan bahwa Arab Saudi dalam proses mengubah citra negeri yang sebelumnya hanya dikenal dengan kekayaan minyaknya, kini menjadi negeri para bintang sepak bola dunia.Arab Saudi juga menjadikan olahraga sebagai industri termasuk terikat dengan misi mereka mengundang para turis mancanegara di dunia. Semua ini juga bagian dari misi mereka untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.Arab Saudi dengan dukungan finansial dari Public Investment Fund, sebuah lembaga bentukan pemerintah Arab Saudi dalam hal ini Kementerian Olahraga Arab Saudi juga memiliki peran besa.Public Investment Fund menjadi pemilik dari empat klub di Saudi Pro League. Keempat klub tersebut adalah Al Ittihad, Al Ahli, Al Nassr, dan Al Hilal.Seperti diketahui, Public Invenstment Fund juga dikenal sebagai pemilik saham terbesar dari klub Liga Inggris, Newcastle United.Dengan deretan bintang-bintang itulah yang membuat mereka berhasil memaksa para publik sepak bola dunia, khususnya Eropa melihat ke arah negeri ini.Bukan hanya sejumlah pemain bintang yang datang ke Arab Saudi, beberapa nama atau pelatih berkelas pun memutuskan menjalani karier mereka di negeri ini seperti Steven Gerrard, legenda Liverpool, Slaven Bilic, Jorge Jesus, atau Nuno Espirito Santo.Arab Saudi juga tidak tanggung-tanggung. Mereka berharap dengan kehadiran para bintang dunia ini bisa membuat para pemain lokal menjadi lebih baik. Ini pula yang membuat mereka mendatangkan pelatih top dunia asal Italia, Roberto Mancini sebagai pelatih timnas Arab Saudi.Pada Piala Dunia 2022 lalu, timnas Arab Saudi seperti diketahui membuat kejutan dengan mengalahkan timnas Argentina di fase grup.Liga Arab Saudi 2023-2024 telah dimulai sejak 11 Agustus 2023 lalu dan akan berakhir pada 27 Mei 2024 nanti. Liga ini diikuti 18 klub dengan sistem kandang dan tandang.Terkait perkembangan Liga Arab Saudi ini pula, berikut ini daftar klub dengan skuad lengkap dengan pemain baru yang datang pada musim panas ini (huruf kapital) untuk musim 2023-2024:ABHA CLUBKota: AbhaPelatih: Czeslaw MichniewiczKiper: CIPRIAN TATARUSANU, Devis EpassyBelakang: FABIAN NOGUERA, Sari Amro, Saad Natiq, Ahmad Al-Hbeab, Mohammed Al-KunaydiriTengah: GRZEGORZ KRYCHOWIAK, Abdulrahman Al-Alawi, Zakaria Al-Sudani, Nasser Al-Omran, Mutair Al-Zahrani, Saad Al-Salouli, Saad BguirDepan: KARL TOKO EKAMBI, FRANÇOIS KAMANO, Hassan Al-Qead, Fahad Mohammed Al-Jumaiya, Omar Al-RuwailiAL AHLIKota: JeddahPelatih: Mathias JaissleKiper: EDOUARD MENDY, Mohammed Al-Rubaie, Abdulrahman Al-SanbiBelakang: MERIH DEMIRAL, ROGER IBANEZ, Bastos, Fahd Al-Hamad, Manaf Abuyabes, Ezgjan Alioski, Hani Al-Sebyani, Ahmed Al-Nakhli, Ali Majrashi, Rayan Hamed, Adal Mohammed KhadhariTengah: GABRI VEIGA, FRANCK KESSIE, Ali Al-Asmari, Ziyad Mubarak Al-Johani, Abdullah Otayf, Mohammed Al-Majhad, Ryad BoudebouzDepan: ALLAN SAINT-MAXIMIN, RIYAD MAHREZ, ROBERTO FIRMINO, Sumaihan Al-Nabit, Alassane Ndao, Haitham Asiri, Fahad Al-Rashidi, Firas Al-Ghamdi, Omar Al-Somah, Hassan Al-Ali, Abdullah Al-Mogren, Murad Mohammed KhadhariDAMAC FCKota: Khamis MushaitPelatih: Cosmin ContraKiper: Moustapha Zeghba, Abdulbasit Hawswi, Mohammed Al-MahasnehBelakang: Abdelkader Bedrane, Farouk Chafaï, Hassan Al-Shammrani, Abdullah Al-Ammar, Dhari Sayyar Al-Anazi, Abdullah Hassoun, Sultan FaqihiTengah: Domagoj Antolic, Adam Mahery, Ibrahim Al-Nakhli, Bader Munshi, Rayan Al-Mousa, Abdulaziz Majrashi, Mohanad Al-Najai, Waleed Hizam Al-Oneazi, Abdulaziz Al-ShahraniDepan: ASSAN CEESAY, Abdulaziz Al-Bishi, Abdulaziz Makeen, Ahmad Al-Zain, Rayan Mansour Al-Qahtani, Hassan Abusharara, Ramzi Solan<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Jordan_Henderson_8a8f63cdbf.jpeg" alt="Jordan Henderson kini membela Al Ettifaq. (Zulhar Kurniawan/Skor.id)"><figcaption>Jordan Henderson kini membela Al Ettifaq. (Zulhar Kurniawan/Skor.id).</figcaption></figure>AL ETTIFAQ FCKota: DammamPelatih: Steven GerrardKiper: Abdullah Al-OaisherBelakang: JACK HENDRY, Marcel Tisserand, Darko Velkovski, Fahad Khalid Al-Dossari, Saad Al-Mousa, Abdullah Khateeb, Hamad Al-Sayyaf, Sanousi Al-Hawsawi, Saeed Al-Mowalad, Abdulrahman OumarTengah: JORDAN HENDERSON, Nawaf Hazazi, Berat Özdemir, Ibrahim Mohannashi, Faisal Al-Ghamdi, Ali Abdullah Hazazi, Hamed Al-GhamdiDepan: MOUSSA DEMBELE, Vitinho, Robin Quaison, Rayan Al-Bloushi, Mohammed Al-KuwaykibiAL FATEHKota: Al HasaPelatih: Slaven BilicKiper: Jacob Rinne, Waleed Al-Anezi, Mustafa MalayekahBelakang: Fran Vélez, Ziyad Maher Al-Jari, Amaar Al-Dohaim, Fahad Al-Harbi, Salem Al-Najdi, Tawfiq Buhumaid, Ali Al-Zubaidi, Saeed Al-BasisiTengah: LUCAS ZELARAYAN, Christian Cueva, Petros, Sofiane Bendebka, Tristan Dingomé, Hassan Abdullah, Hussain Al-Moqahwi, Nooh Al-MousaDepan: Cristian Tello, Ayman Al-Khulaif, Othman Al-Othman, Firas Al-Buraikan, Hassan Al-SalisAL FAYHAKota: Al Majma'ahPelatih: Vuk RasovicKiper: Vladimir Stojkovic, Faisal Al-MasrahiBelakang: Sami Al-Khaybari, Husein Al-Shuwaish, Mohanad Al-Qaydhi, Abdullah Al-Shamekh, Mokher Al-Rashidi, Osama Al-KhalafTengah: GOJKO CIMIROT, VICTOR RUIZ, Ricardo Ryller, Saud Zidan, Hazza Asseri, Ali Al-Zaqan, Abdulrahman Al-SafariDepan: HENRY ONYEKURU, FASHION SAKALA, Milan Pavkov, Anthony Nwakaeme, Sultan Mandashy, Khalid Al-Kabi, Mohammed Majrashi, Malik Al-AbdulmonemAL HAZEM SCKota: Ar RassPelatih: Filipe GouveiaKiper: Aymen Dahmen, Ibrahim Zaied, Dawood Al-Saeed, Aqbah Al-Mushawh, Majed Al-GhamdiBelakang: BRUNO VIANA, Paulo Ricardo, Mohammed Abdulrahman, Abdurahman Al-Dakheel, Talal Al-Absi, Ahmad Al-Mhemaid, Sultan Tanker, Farhan Al-Aazmi, Fahad Al-Obaid, Khaled Al-Barakah, Radhi Al-OtaibeTengah: VINA, Ahmed Al-Shuwayfie, Basil Yousef Al-Sayyali, Ibrahim Al-Barakah, Ahmed Al-Juwaid, Nawaf Al-HabashiDepan: MOHAMED BADAMOSI, Abdulaziz Al-Harbi, Basim Saleh Al-Oraini, Thaar Al-Otaibi, Naoufel Zerhouni, Mohamed Al-Thani, Muteb Al-Hamad<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Neymar_1a99f17024.jpg" alt="Neymar memiliki sejumlah alasan mengapa memilih Al Hilal di Liga Arab Saudi. (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Neymar bintang Al Hilal di Liga Arab Saudi. (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>AL HILALKota: RiyadhPelatih: Jorge JesusKiper: YASSINE BONO, Mohammed Al-Owais, Habib Al-Wutaian, Abdullah Al-MayoufBelakang: HASSAN TAMBAKTI, KALIDOU KOULIBALY, Ali Al-Boleahi, Khalifah Al-Dawsari, Muteb Al-Mufarrij, Mohammed Al-Khaibari, Yasser Al-Shahrani, Abdulrahman Al-Obaid, Saud Abdulhamid, Mohammed Al-Burayk, Hamad Al-YamiTengah:SERGEJ MILINKOVIC-SAVIC, RUBEN NEVES, Mohamed Kanno, Abdulelah Al-Malki, Salman Al-Faraj, Musab Al-Juwayr, Saad Al-NasserDepan: ALEKSANDAR MITROVIC, NEYMAR, MALCOM, Michael, Salem Al-Dawsari, Mohammed Al-Qahtani, Fawaz Al-Torais, Saleh Al-Shehri, Abdullah Al-Hamda, Abdullah Radif, Turki Al-Mutairi<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Karim_Benzema_Marcelo_Brozovic_Cristiano_Ronaldo_N_Golo_Kante_Kalidou_Koulibaly_3fbb08d974.jpg" alt="Karim Benzema, Marcelo Brozovic, Cristiano Ronaldo, N'Golo Kante, Kalidou Koulibaly bintang yang bermain di Liga Arab Saudi (M. Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Karim Benzema, Marcelo Brozovic, Cristiano Ronaldo, N'Golo Kante, Kalidou Koulibaly merupakan bintang yang bermain di Liga Arab Saudi (M. Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>AL ITTIHADKota: JeddahPelatih: Nuno Espirito SantoKiper: Marcelo Grohe, Abdullah Al-Jadani, Osama Al-Mermesh, Mohammed Abu Aseda, Saleh Al-OhaymidBelakang: Luiz Felipe, Sultan Al-Sulayi, Ahmed Sharahili, Aseel Abed, Ahmed Bamsaud, Zakaria Hawsawi, Mohammed Al-Oufi, Hazim Al-Zahrani, Madallah Al-Olayan, Hassan Al-AsmariTengah: FABINHO, N'GOLO KANTÉ, IGOR CORONADO, Tarek Hamed, Awad Al-Nashri, Khaled Al-Sumairi, Marwan Al-Sahafi, Nour El Din El BaharDepan: KARIM BENZEMA, JOAO PEDRO NEVES "JOTA", Romarinho, Abdulrahman Al-Oboud, Haroune Camara, Mohammed Al-SaiariAL KHALEEJ FCKota: SaihatPelatih: Pedro EmanuelKiper: IBRAHIM SEHIC, Marwan Al-Haidari, Rayan Al-DossaryBelakang: LISANDRO LOPEZ, Pedro Rebocho, Pedro Amaral, Mohammed Al-Khabrani, Abdullah Al-Shanqiti, Bander Al-Mutairi, Hani Al-Sebyani, Saeed Al-Hamsl, Omar Al-OudahTengah: WOO-YOUNG JUNG, Hisham Al-Dubais, Abdullah Al-Samti, Hassan Al-Majhad, Hamad Al-Abdan, Ayman Al-HujailiDepan: KHALED NAREY, MOHAMED SHERIF, IVO RODRIGUES, Fábio Martins, Malek Al-Darwish, Mohammed Al-Sahli, Abdullah Al-Salem, Riyadh Al-IbrahimAL NASSRKota: RiyadhPelatih: Luis CastroKiper: David Ospina, Nawaf Al-Aqidi, Raed OzaybiBelakang: AYMERIC LAPORTE, ALEX TELLES, JIN-SU KIM, Abdulelah Al-Amri, Abdullah Madu, Ali Lajami, Mohammed Al-Fatil, Ghislain Konan, Mansour Al-Shammari, Sultan Al-Ghannam, Nawaf Al-BoushalTengah: OTÁVIO, SEKO FOFANA, MARCELO BROZOVIC, Anderson Talisca, Abdullah Al-Khaibari, Ali Al-Hassan, Mukhtar Ali, Abdulmajeed Al-Sulaiheem, Sami Al-NajeiDepan: SADIO MANE, Cristiano Ronaldo, Abdulrahman Ghareeb, Khalid Al-Ghannam, Ayman Yahya, Abdulfattah Adam, Mohammed MaranAL OKHDOODKota: NajranPelatih: Jorge MendoncaKiper: Paulo Vítor, Vladimir Stojkovic, Mubark Al-FarhanBelakang: ANDREI BURCA, Hussein Al-Msobei, Mohammed Al-Hitrish, Khalid Al-Magrabi, Hussain Al-ZabdaniTengah: FLORIN TANASE, ALEX COLLADO (cedido), Juan Sebastián Pedroza, Mohammed Khames, Abdulaziz Alkanfari, Massad Al-Yami, Jalwi Al-Yamai, Sharafi Al-Saleem, Abdulaziz Al-Hamsal, Masalah Al-Shaekh, Hamad Al-Rabaei, Abdulaziz Hetalh, Turaki Al-Hamam, Bassel Al-Zerea,Abdulaziz Hetela, Mohammed JuhaifDepan: Saleh JamhoorAL RAEDKota: BuraidahPelatih: Igor JovicevicKiper: ANDRE MOREIRA, Ahmad Al-Harbi, Meshary SanyorBelakang: OUMAR GONZALEZ, Pablo Santos, Hamad Al-Jayzani, Mubarak Al-Rajeh, Abdulmalik Al-Shammari, Yahya Sunbul, Abdulaziz Al-Jebreen, Mansour Al-BishiTengah: MATHIAS NORMANN, Nasser Al-Hadhoodt, Amir SayoudDepan: Rakan Al-Dosari, Mohammed FouzairAL RIYADH SCKota: RiyadhPelatih: Yannick FerreiraKiper: Martín Campaña, Rakan Al-Najar, Awidah Al-AmryBelakang: Alin Tosca, Abdulaziz Abduassalam, Emad Adnan, Majed Al-Marzouqi, Khalid Al-Shuwayyi, Zeab Majrashi, Hussain Al-NuweqiTengah: Saleh Ali Al Dosari, Abdullah Al-Mousa, Karim Zeinoun, Abdulmalek Al-Khaibri, Abdullah Al-Dossari, Knowledge Musona, Abdulhadi Al-Harajin, Mohamed AouichiDepan: JUANMI, BOULY JUNIOR SAMBOU, Marcinho, Nikola Stojiljkovic, Hosam Al-Dawsari, Hussein Moath, Abdulaziz Al-Aryani, Abdulrahman Al-YamiAL SHABAB FCKota: RiyadhPelatih: Marcel KeizerKiper: Seung-gyu Kim, Fawaz Al-QarniBelakang: Iago Santos, Saeed Al-Rubaie, Nader Al-Sharari, Moteb Al-Harbi, Hussain Al-Sabiyani, Fawaz Al-Sagour, Mohammed HarbushTengah: Gustavo Cuellar, Ever Banega, Mo Adams, Riad Sharahili, Majed Omar Kanabah, Mohammed Eissa Al-Yami, Hussain Al-Monassar, Abdulelah Al-ShammeriDepan: NAWAF AL-SADI, HABIB DIALLO, Demarai Gray (interesa), Carlos Júnior, Hattan Bahebri, Turki Al-Ammar, Fahad Al-Muwallad, Ahmed AbduAL TAAWOUNKota: BuraidahPelatih: Pericles ChamuecaKiper: Mailson, Raghed Najjar, Mohammed Al-Dawsari, Mohammed Al-DhulayfiBelakang: ANDREI GIROTTO, Awn Al-Saluli, Saad Yaslam, Sulaiman Hazazi, Mohammed Al-Ghamdi, Tareq Abdullah, Yazeed Al-BakrTengah: Flavio, Abdulrahmen Al-Mughais, Aschraf El Mahdioui, Abdulmalik Al-Oyayari, Nawaf Al-RashwodiDepan: MATEUS, Léandre Tawamba, Yaqoub Al-Hassan Dembele, Hassan Al-OmariAL TAIKota: Ha'ilPelatih: Kresimic RezicKiper: Victor Braga, Moataz Al-BaqaawiBelakang: ROBERT BAUER, Mohammed Marzouq, Abdulkarim Sultan, Abdulmohsin Fallatah, Hussain Qasim, Nawaf Al-Qamiri, Hassan Al-JubairiTengah: Alfa Semedo, Jamal Bajandooh, Salem Abdullah Al-Toiawy, Mohammed Al-QunaianDepan: ANDREI CORDEA, Khalil Al-Absi, Abdullah Al-Jawaey, Mohammed Harzan, Hazzaa Al-Hazzaa, Adeeb Al-HaizanAL WEHDAKota: MekahPelatih: Giorgos DonisKiper: Munir, Abdulqaddous Attieh, Basem AtallahBelakang: JAWAD EL YAMIQ, Óscar Duarte, Ziyad Al-Sahafi, Ali Makki, Noor Al-Rashidi, Islam Hawsawi, Abdulelah Al-Bukhari, Abdulrahman Al-Hajri, Naif KireiriTengah: Anselmo, Abdulaziz Noor, Yousef Al-Harbi, Mohammed Al-Qarni, Fayçal Fajr, Abdulkarim Al-QahtaniDepan: ODION IGHALO, Jean-David Beauguel, Azzam Al-Bishi, Thamer Al-Ali, Hussain Al-Eisa, Sultan Akouz, Yahya Naji, Wadhah Al-Otaibi, Mubarak Al-Sagoor, Hazzaa Al-Ghamdi, Sultan Hawsawi<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/5lgctAC91IQ?feature=shared"></oembed></figure>

Berikut ini daftar klub Liga Arab Saudi 2023-2024 beserta daftar pemain dan pelatihnya di kompetisi yang sudah dimulai sejak 11 Agustus 2023 lalu dan akan berakhir pada Mei 2024.

Liga Arab Saudi 2023-2024: Daftar Klub dan Skuad Lengkap

SKOR.id - Roberto Mancini tidak butuh waktu lama untuk menganggur setelah memutuskan mundur dari kursi pelatih timnas Italia pada 13 Agustus 2023.Ya, pelatih berusia 58 tahun itu langsung mendapatkan kontrak jangka panjang untuk menjadi pelatih timnas Arab Saudi. Pengumuman resmi Roberto Mancini sebagai pelatih timnas Arab Saudi dilakukan Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) pada 28 Agustus 2023.Dalam sesi jumpa pers, diungkapkan eks pelatih Manchester City tersebut dikontrak dengan durasi empat tahun hingga 2027. Dilaporkan, pelatih yang membawa Italia juara Piala Eropa 2020 itu mendapatkan gaji sebesar 25 juta dollar AS (sekitar Rp381 miliar) per tahun.Presiden SAFF, Yasser Al Misehal, mengungkapkan kebanggaan dan kegembiraannya atas keberhasilannya mendapatkan jasa pelatih ternama dunia untuk Green Falcons, julukan timnas Arab Saudi.&nbsp;"Kami beruntung memiliki dukungan besar dari kepemimpinan kami, dan kami memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga dukungan ini. Arab Saudi telah menjadi tempat yang menarik bagi semua nama besar secara global,” kata Yasser Al Misehal, dalam rilis resmi SAFF.Roberto Mancini, dalam pernyataan pertamanya sebagai pelatih timnas Arab Saudi menguraikan aspirasinya untuk meningkatkan level tim di Asia. Mancini pun merinci rencana awalnya untuk tim."10 hari berikutnya penting untuk melihat para pemain, dan juga dalam 10 hari terakhir, kami telah menonton banyak video tentang tim dan pemain,” ucap Mancini.“Kami memiliki empat pertandingan persahabatan sebelum kualifikasi Piala Dunia 2026, dan kami memiliki waktu yang cukup,” dia menambahkan.Meskipun mengakui talenta yang ada dalam timnas Arab Saudi, Mancini menegaskan untuk membuat tim yang solid tidak semudah membalikkan telapak tangan.&nbsp;"Saya bukan tukang sulap, kami memiliki bakat-bakat luar biasa, dan kami bisa mencapai tujuan kami melalui kerja keras,” ucapnya.&nbsp;“Kami memiliki pemain-pemain bagus, pelatih sebelumnya melakukan pekerjaan yang hebat. Dan dalam periode yang akan datang, kami perlu menerjemahkan kata-kata kami menjadi kenyataan di lapangan,” mantan pelatih Inter Milan ini menuturkan.&nbsp;Lebih lanjut, Mancini menguraikan tujuan jangka pendek dan jangka panjangnya untuk timnas Arab Saudi."Target kami adalah memenangkan Piala Asia setelah 27 tahun. Target kami sebelum itu adalah kami memiliki empat pertandingan persahabatan, kami memiliki dua kualifikasi Piala Dunia, dan setelah itu kami memiliki kamp latihan selama 20 hari dalam mempersiapkan diri untuk Piala Asia,” dia menegaskan.Seperti diketahui, Piala Asia 2023 bakal digelar di Qatar pada 12 Januari-10 Februari 2024. Dalam ajang tersebut, Arab Saudi tergabung di Grup F bersama Thailand, Kirgizstan, dan Oman.&nbsp;Ketika ditanya tentang lanskap sepak bola Arab Saudi saat ini, Mancini membuat perbandingan dengan pengalamannya di Italia.&nbsp;"Hal yang sama terjadi di Italia bertahun-tahun yang lalu, banyak pemain asing besar datang ke Italia dan kami mengalami peningkatan besar. Ini baik untuk pemain-pemain Arab Saudi, dan kami memiliki waktu yang cukup untuk memilih pemain-pemain kami dan kami sudah siap untuk itu," Mancini menjelaskan.Direncanakan, laga debut Mancini sebagai pelatih timnas Arab Saudi adalah ketika menghadapi Kosta Rika pada FIFA Matchday yang berlangsung di Stadion St. James Park, Newcastle, 9 September 2023.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/5lgctAC91IQ?si=Dm9LFrG8oN7Mfjzs"></oembed></figure> &nbsp;

Roberto Mancini resmi dikontrak timnas Arab Saudi dengan durasi empat tahun dan gajinya mencapai Rp381 miliar per tahun.

Jadi Pelatih Timnas Arab Saudi, Roberto Mancini Targetkan Juara Piala Asia 

SKOR.id - Roberto Mancini kembali membuat kejutan, setelah sebelumnya mundur dari posisi pelatih timnas Italia, kini ia telah memberi pengumuman setelah resmi menangani Arab Saudi.Kesepakatan antara Roberto Mancini dengan Arab Saudi terjadi di bulan yang sama setelah ia mengumumkan mundur dari timnas Italia. Dikabarkan kesepakatan Roberto Mancini dengan Arab Saudi bernilai 27 juta dolar setahun atau sekitar Rp412,8 miliar.Timnas Arab Saudi yang sempat mengalahkan juara dunia, Argentina, di Piala Dunia 2022 lalu, tak memiliki pelatih setelah Herve Renard mundur dan menangani timnas wanita Arab Saudi.Kini harapan besar timnas Arab Saudi diberikan kepada Raoberto Mancini, pelatih yang sukses membawa Italia jaura Euro 2020, tetapi gagal membawa Gli Azzurri ke Piala Dunia 2022.Melalui akun Instagramnya, Roberto Mancini mengumumkan dirinya telah resmi dilantik menjadi pelatih timnas Arab Saudi."Saya sangat gembira mengumumkan bahwa saya bergabung dengan Federasi Sepak Bola Arab Saudi sebagai Pelatih Kepala Tim Nasional," tulis Roberto Mancini."Saya senang dan merasa terhormat telah terpilih untuk peran bergengsi tersebut, sebagai tanda apresiasi dan pengakuan atas semua pekerjaan yang telah dilakukan selama bertahun-tahun. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Yasser Al Misehal," ujar Roberto Mancini.Pelatih berusia 58 tahun itu menilai proyek dari timnas Arab Saudi ini menarik, dan memiliki visi yang sama dalam pengembangan sepak bola serta talenta muda."Saya menerima proyek baru yang menarik ini, berdasarkan visi dan tujuan bersama untuk mengembangkan sektor sepak bola nasional serta talenta muda dan generasi masa depan, yang selalu dekat di hati saya," tulis Roberto Mancini.Menurut mantan pelatih Manchester City itu, penunjukkannya sebagai pelatih timnas Arab Saudi ini merupakan kebangaan dan pengakuan untuk sepak bola Italia."Saya yakin penugasan ini juga merupakan pengakuan akan pentingnya sepak bola Italia dan saya akan dengan bangga terus membawa budaya Italia ke dunia," tulis Roberto Mancini.Pengunduran diri Mancini dari jabatannya di Italia memberikan kejutan besar pada awal bulan ini, sebab ia telah diberi tanggung jawab di tim U-21 dan U-20 Italia.Mancini mendapat banyak kritik atas keputusan tersebut, terutama adanya rumor ia menerima tawaran Arab Saudi di balik pengunduran dirinya.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/b7-qd92Ik-Y?si=9cPDIpcr3By3u5l6"></oembed></figure>&nbsp;

Roberto Mancini resmi menerima tawaran melatih Arab Saudi, setelah memutuskan mundur dari timnas Italia.

Tinggalkan Timnas Italia, Roberto Mancini Latih Arab Saudi

SKOR.id - Luciano Spalletti menyatakan setuju melatih timnas Italia. Menurut pers Italia, Gazzetta dello Sport, Kamis (17/8/2023) waktu setempat atau Jumat dini hari WIB, Luciano Spalletti menerima tawaran dari Federasi Sepak Bola Italia (FIGC).Rencananya, FIGC, akan mengumumkan pengangkatan Luciano Spalletti sebagai pelatih Gli Azzurri secara resmi pada Jumat ini atau di akhir pekan nanti.Presiden FIGC, Gabriele Gravina, dan Luciano Spalletti akan bertemu. Setelah pertemuan tersebut, presentasi Luciano Spalletti akan dilakukan pada Senin nanti di Roma.Pertemuan nanti akan membahas terkait kontrak pelatih berusia 64 tahun tersebut. Luciano Spalletti akan menangani timnas Italia dalam sejumlah ajang besar seperti Piala Eropa 2024 dan Piala Dunia 2026.Luciano Spalletti akan menggantikan tugas Roberto Mancini, pelatih timnas Italia sebelumnya yang mengundurkan diri.Kepergian Roberto Mancini dari kursi kepelatihan Gli Azzurri mengejutkan, khususnya munculnya sejumlah alasan di balik pengunduran diri tersebut.Salah satu yang mencuat ke permukaan adalah pernytaan Roberto Mancini bahwa Gabriele Gravina terlalu ikut campur terkait susunan komposisi staf pelatih.Roberto Mancini mengatakan bahwa "gangguan" itu sudah lama terjadi yang membuat Roberto Mancini kesal sehingga mengambil keputusan mengejutkan ini.Di sisi lain, ada isu bahwa kepergian Roberto Mancini karena adanya tawaran dari klub asal Arab Saudi.Napoli Minta KompensasiSementara itu, langkah FIGC untuk mengumumkan Luciano Spalletti pun harus melalui adangan klub asal Luciano Spalletti, Napoli.Saat ini, Luciano Spalletti memang sudah tidak lagi menangani Napoli. I Partenopei kini di bawah asuhan Rudi Garcia.Namun demikian, Luciano Spalletti secara hukum masih terikat kontrak dengan Napoli. Dalam klausul kontrak tersebut, Napoli berhak mendapatkan kompensasi untuk pelepasan Luciano Spalletti.Menurut pers Italia, nilai pelepasan atau klausul tersebut sebesar 3 juta euro. Jumlah ini pula yang kini tengah dipersoalkan oleh Napoli.Presiden Napoli, Aurelio de Laurentiis, melalui manajemen Napoli memberikan pesan bahwa bagaimanapun klausul yang ada di dalam kontrak Luciano Spalletti harus dipenuhi."Nilai uang 3 juta euro bukan yang kami persoalkan, Uang tersebut kecil bagi Presiden Aurelieo de Laurentiis. Namun, ini adalah peraturan atas nama sepak bola Italia yang harus dipenuhi," demikian pernyataan Napoli seperti yang disampaikan Sky Sport Italia.Luciano Spalletti berhasil membawa Napoli juara Liga Italia musim lalu (2022-2023). Pencapaian yang membuatnya menjadi idola bagi publik sepak bola Napoli.Namun kemudian, Luciano Spalletti menyampaikan bahwa dia ingin istirahat setelah sukses tersebut. Diduga bahwa saat itu, persoalannya adalah terkait tidak adanya perubahan nilai kontrak setelah sukses yang diberikan Luciano Spalletti.HIngga kemudian, Aurelio de Laurentiis mengizinkan Luciano Spalletti "istirahat" namun dengan masa kontrak yang masih berlaku, dan kemudian mengangkat Rudi Garcia sebagai pelatih baru.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/oAENVB3PH3Q"></oembed></figure>

FIGC rencananya akan mengumumkan pengangkatan Luciano Spalletti sebagai pelatih timnas Italia pada hari ini.

Luciano Spalletti Bersedia Melatih Timnas Italia, Napoli Minta Kompensasi

SKOR.id - Simone Inzaghi pasukannya dalam tur pramusim di Jepang. Terakhir, pelatih Inter Milan membawa timnya hanya imbang 1-1 lawan Al Nassr, Kamis (27/7/2023) lalu.Ada satu laga lagi yang akan dilalui Inter Milan di Jepang, yaitu menghadapi Paris Saint-Germain pada 1 Agustus 2023 nanti sebelum mereka bertolak ke Austria menghadapi Red Bull Salzburg.Di antara aktivitasnya sebagai allenatore I Nerazzurri, ada "kado" yang dinantikan Simone Inzaghi yaitu seorang penyerang.Setelah kepergian Romelu Lukaku yang kembali ke Chelsea, Simone Inzaghi membutuhkan setidaknya satu penyerang untuk melengkapi kekuatan timnya.Nama Alvaro Morata salah satu yang masuk dalam agenda manajemen Inter Milan. Kado yang lain yang juga sangat penting adalah kontrak baru untuk dirinya.Jika perburuan Inter Milan terhadap Alvaro Morata masih dalam proses, Presiden Steven Zhang sudah menentukan tentang kontrak baru pelatih berusia 47 tahun tersebut.Menurut La Gazzetta dello Sport, Simone Inzaghi akan mendapatkan kontrak baru tersebut sebelum musim 2023-2024 (Liga Italia) ini dimulai.Inter Milan akan memberikan perpanjangan dua tahun kontrak kepada mantan pelatih Lazio ini. Kontrak baru tersebut sekaligus sebagai bentuk penghargaan dan kepercayaan dari I Nerazzurri kepada adik dari Filippo Inzaghi ini.Sejak menangani Inter Milan, Simone Inzaghi membawa timnya meraih empat gelar yaitu masing-masing dua gelar Piala Italia dan Piala Super Italia.Walau bukan gelar atau trofi utama, namun Simone Inzaghi memperlihatkan sebagai pelatih yang membawa Inter Milan dalam trek perburuan gelar.Musim lalu contohnya, Inter Milan berhasil ke final Liga Champions. Ini tentu menjadi pencapaian spesial dalam karier kepelatihan Simone Inzaghi yang membuat manajemen Inter Milan yakin bahwa tim ini berada di tangan pelatih yang tepat.Terkait kontrak baru ini pula, menandai musim ketiga Simone Inzaghi sebagai pelatih Inter Milan. Ini merupakan masa yang spesial antara Inter Milan dan pelatihnya.Pasalnya, dalam satu dekade terakhir, sejak era periode pertama Roberto Mancini, tidak pernah ada pelatih yang mampu bertahan hingga tiga musim di I Nerazzurri.Sejak Roberto Mancini, pelatih Inter Milan selalu datang dan pergi baik itu dalam bentuk pengunduran diri ataupun pemecatan.Simone Inzaghi resmi diperkenalkan Inter Milan pada 3 Juni 2021 sebagai pelatih. Karena itu, ini menjadi musim ketiganya sebagai pelatih I Nerazzurri.Sebelumnya, hanya Roberto Mancini, pelatih terakhir yang bisa bertahan hingga empat musim. Mancini datang pada Juli 2004 dan selanjutnya dipecat pada 29 Mei 2008.Lalu, siapa saja deretan pelatih sebelum Simone Inzaghi yang harus meninggalkan Inter Milan sebelum memasuki musim ketiga?1. Jose Mourinho (2 Musim)Setelah Roberto Mancini, Inter Milan menyambut kehadiran Jose Mourinho pada Juni 2008. Namun, setelah memberikan treble winners, Jose Mourinho memutuskan pergi menerima tawaran Real Madrid.2. Rafael Benitez (6 Bulan, 13 Hari)Pelatih asal Spanyol ini diperkenalkan pada 10 Juni 2010. Namun, dia tidak bertahan lama. Rafael Benitez dipecat pada 23 Desember 2010 meski Rafa memberikan gelar Piala Super Italia dan Piala Dunia Antarklub.3. Leonardo (6 Bulan)Inter Milan kemudian mengangkat Leonardo pada 24 Desember 2010 menggantikan Rafael Benitez. Namun, mantan pemain AC Milan ini memutuskan mengakhiri kontraknya pada 24 Juni 2011 karena menerima tawaran Paris Saint-Germain untuk menjadi direktur olahraga.Leonardo sempat membawa Inter Milan juara Piala Italia.4. Gian Piero Gasperini (2 Bulan 27 Hari)Sebelum sukses bersama Atalanta, Gian Piero Gasperini lebih dulu merasakan karier pahit di Inter Milan. Bahkan, masanya sebagai pelatih Inter tidak sampai 90 hari.Diperkenalkan pada 24 Juni 2011, Gian Piero Gasperini dipecat pada 21 September 2011 setelah mengalami empat kekalahan dari lima laga awal musim.5. Claudio Ranieri (6 Bulan 4 Hari)Inter Milan kemudian menunjuk Claudio Ranieri sebagai pelatih pada 22 September 2011. Claudio Ranieri mengawali tugasnya dengan baik tapi kemudian hasil buruk datang.Claudio Ranieri tidak sampai melatih Inter Milan hingga akhir musim setelah dirinya dipecat pada 26 Maret 2012.6. Andrea Stramaccioni (1 Tahun 2 Bulan)Presiden Inter Milan ketika itu, Massimo Moratti, terkesan dengan sukses Andrea Stramaccioni yang membaw Inter Milan Primavera juara NextGen Series.Inter Milan resmi mengangkat Stramaccioni pada 26 Maret 2012. Dia mengakhiri musim depan baik dan melanjutkan musim berikutnya. Namun, hasilnya justru menurun yang membuatnya dipecat pada 24 Mei 2013.7. Walter Mazzarri (1 Tahun 6 Bulan)Walter Mazzarri tiba pada Mei 2013. Pada musim pertamanya membawa Inter Milan meraih hasil yang positif namun di tahun keduanya dia gagal melanjutkan trek bagus tersebut. Walter Mazzarri kemudian dipecat pada 14 November 2014.8. Roberto Mancini (1 Tahun 9 Bulan)Periode kedua Roberto Mancini sebagai pelatih Inter Milan jauh lebih singkat dibandingkan dengan periode pertamanya.Roberto Mancini hanya melatih Inter Milan di periode keduanya ini sejak 14 November 2014 hingga 8 Agustus 2016. Roberto Mancini kemudian tidak melatih Inter lagi setelah Suning mengambil alih kepemilikan klub.9. Frank de Boer (2 Bulan 22 Hari)Pelatih asal Belanda ini "mematahkan" rekor masa kepelatihan Gasperini. Frank de Boer melatih Inter Milan pada 9 Agustus 2016 menggantikan Mancini, tapi kemudian Inter Milan memutuskan kontrak sang pelatih pada 1 November 2016.10. Stefano Pioli (6 Bulan)Stefano Pioli kemudian diangkat menggantikan Frank de Boer pada 8 November 2016. Memulai tugasnya dengan baik tapi tidak dapat mempertahankannya. Dia pun dipecat pada 9 Mei 2017.11. Stefano Vecchi (5 Laga pada 2016-2017)Stefano Vecchi melatih Inter Milan antara masa setelah kepergian Frank de Boer dan sebelum kehadiran Stefano Pioli. Dia membawa Inter Milan meraih tiga kemenangan dan mengalami dua kekalahan.12. Luciano Spalletti (2 Musim)Luciano Spalletti akhirnya bisa menyamai rekor Jose Mourinho yang bertahan selama dua musim. Hanya, dia tidak dapat meneruskan tugasnya setelah dua musim.Diperkenalkan pada 9 Juni 2017, dia berhasil membawa Inter Milan ke Liga Champions untuk dua musim beruntun tapi kemudian malah dipecat pada 30 Mei 2019.13. Antonio Conte (2 Musim)Seperti Jose Mourinho, Antonio Conte memutuskan mundur setelah sukses membawa Inter Milan meraih gelar Liga Italia.Antonio Conte tiba pada Juni 2019 namun dirinya memutuskan mengakhiri kontrak setelah memenangkan Scudetto pada 26 Mei 2021.Dengan semua catatan pelatih tersebut, Simone Inzaghi kini telah melewati dua musim atau memasuki musim ketiganya. Dia berada di Inter Milan lebih lama dibandingkan 13 pelatih Inter Milan sebelumnya.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/lO0m5eLlFzI"></oembed></figure>

Simone Inzaghi mematahkan trend pelatih-pelatih Inter Milan sebelumnya yang hanya mampu bertahan maksimal dua musim.

Liga Italia

Sebelum Simone Inzaghi, 13 Pelatih Tidak Pernah Bertahan Lama di Inter Milan

SKOR.id – Spanyol akan menghadapi Italia pada semifinal putaran final UEFA Nations League 2023. Duel klasik ini akan tersaji di Stadion De Grolsch Veste, Enschede, Belanda, pada Kamis (15/6/2023) malam waktu setempat atau Jumat dini hari WIB.&nbsp;Dua negara dengan tradisi sepak bola yang kuat ini sudah 39 kali bertemu di berbagai ajang sejak 1920. Sejauh ini Spanyol unggul tipis atas Italia dari sisi jumlah kemenangan.&nbsp;Spanyol – juara Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 1964, 2008, 2012 – 12 kali menang. Sedangkan Italia – kampiun Piala Dunia 1934, 1938, 1982, 2006 dan Piala Eropa 1968, 2020 – 11 kali menang. Sisanya, 16 laga, berakhir imbang.&nbsp;Untuk total gol, Italia sedikit lebih unggul dengan mencetak 45 gol berbanding 43 yang dibuat Spanyol.&nbsp;Di ajang UEFA Nations League Finals, hasil terbaik Spanyol adalah runner-up&nbsp;pada 2021 sedangkan Italia adalah peringkat ketiga pada musim yang sama.Seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya, duel pada Kamis malam besok dipastikan bakal sangat seru mengingat kualitas skuad La Roja yang ditangani Luis de la Fuente tidak jauh berbeda dengan Gli Azzurri arahan pelatih Roberto Mancini.&nbsp;Berikut 5 duel paling sengit dan sarat drama antara Spanyol melawan Italia: &nbsp;Piala Dunia 1994Digelar pada 9 Juli, Italia memenangi laga perempat final melawan Spanyol pada Piala Dunia 1994 dengan skor 2–1 di Foxboro Stadium.&nbsp;Gelandang Italia Dino Baggio mencetak gol pertama pada menit ke-25, untuk kemudian disamakan midfielder&nbsp;Spanyol Jose Luis Caminero pada menit ke-58. Penyerang Gli Azzurri Roberto Baggio memastikan kemenangan timnya lewat golnya pada menit ke-88.&nbsp;Insiden kontroversial sempat terjadi di laga itu saat bek Italia Mauro Tassotti menyiku gelandang Spanyol Luis Enrique namun tidak dihukum. Tassotti kemudian dihukum larangan bertanding delapan kali.&nbsp;Piala Eropa 2012Pada 1 Juli, Spanyol dan Italia bertemu di partai final Euro 2012. Sebelumnya, kedua tim bermain imbang 1–1 di fase grup.&nbsp;Spanyol membuka keunggulan pada menit ke-14, saat Andres Iniesta melakukan operan terobosan ke Cesc Fabregas, melewati bek Italia Giorgio Chiellini, yang lantas melepas umpan silang ke David Silva untuk mencetak gol dengan sundulan.&nbsp;Chiellini yang mengalami cedera paha sejak awal laga, digantikan Federico Balzaretti setelaah 20 menit. Italia merespons dengan beberapa tembakan dari Antonio Cassano yang berhasil diselamatkan kiper Spanyol Iker Casillas.&nbsp;Spanyol justru mampu menggandakan keunggulan sekira 4 menit sebelum turun minum saat Xavi memberikan umpan kepada bek kiri Jordi Alba yang melakukan overlap&nbsp;dan mengecoh kiper Gianluigi Buffon.&nbsp;Antonio Di Natale lalu masuk menggantikan Cassano di babak kedua dan dua kali membahayakan gawang Spanyol namun masih bisa diantisipasi Casillas.&nbsp;Italia melakukan pergantian pemain ketiga saat Thiago Motta menggantikan Riccardo Montolivo. Namun, Motta lantas mengalami cedera hamstring. Karena jatah pergantian pemain sudah habis, Italia terpaksa bermain dengan 10 orang di 30 menit terakhir.&nbsp;Fernando Torres lalu menggantikan Fabregas di 15 menit tersisa dan mencetak gol pada menit ke-84 – assist dari Xavi – untuk menjadi orang pertama yang mencetak gol dalam dua final Piala Eropa secara beruntun.&nbsp;Empat menit berselang, Torres melepas umpan dengan sisi luar kaki kepada pemain pengganti lainnya Juan Mata yang langsung menceploskan ke gawang Buffon untuk mengakhiri laga dengan skor 4-0.&nbsp;Inilah perbedaan skor terbesar dalam sejarah final Piala Eropa. Spanyol juga menjadi tim pertama yang mampu mempertahankan Piala Eropa sekaligus tim Eropa pertama yang mampu memenangi tiga turnamen utama secara beruntun.&nbsp;Piala Eropa 2016Pada 27 Juni, Italia dan Spanyol bertanding di 16 besar Euro 2016, yang beraroma dendam laga final turnamen sebelumnya. Italia menang 2-0 dengan gol dari Giorgio Chiellini di menit ke-33 dan Graziano Pelle di menit akhir babak kedua.&nbsp;Kiper Spanyol David de Gea membuat beberapa penyelamatan mengesankan untuk mempertahankan Spanyol dalam pertandingan, terutama sundulan Pelle di babak pertama. Sayangnya, upaya De Gea menghindarkan timnya dari kekalahan. Spanyol sebagai juara bertahan pun tersingkir di Piala Eropa.&nbsp;Kualifikasi Piala Dunia 2018&nbsp;Italia tidak masuk pot unggulan pertama karena berada di posisi ke-17 peringkat dunia FIFA pada saat pengundian grup. Alhasil, mereka akhirnya satu grup dengan Spanyol di kualifikasi Piala Dunia 2018.&nbsp;Italia hanya mampu menahan Spanyol 1–1 di Turin pada 6 Oktober 2016. Spanyol lalu menang 3–0 atas Italia di Madrid pada 2 September 2017. Spanyol akhirnya memuncaki Grup G, meninggalkan Italia di posisi kedua dengan lima poin di belakang.&nbsp;Italia kemudian diharuskan melalui babak play-off melawan Swedia. Setelah kekalahan agregat 0-1 dari Swedia, pada 13 November 2017, Italia gagal lolos ke Piala Dunia FIFA 2018. Inilah kali pertama sejak 1958, mereka tak mampu ke Piala Dunia.Piala Eropa 2020Pada 6 Juli 2021, Italia dan Spanyol saling berhadapan di semifinal Euro 2020 (diadakan pada tahun 2021 karena pandemi Covid-19) di Stadion Wembley, London, menandai Piala Eropa keempat berturut-turut yang mempertemukan kedua tim.&nbsp;Italia dan Spanyol tidak dapat memecahkan kebuntuan setelah 120 menit, dan Italia menang 4-2 dalam adu penalti dalam perjalanan menuju gelar Eropa pertama mereka dalam 53 tahun.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/fsCGB5okizQ"></oembed></figure>&nbsp;&nbsp;

Spanyol akan menghadapi Italia pada semifinal UEFA Nations League 2023. 

5 Duel Paling Sengit Spanyol vs Italia

<ul><li>Italia menghadapi Malta pada laga kedua Kualifikasi Piala Eropa 2024, Senin (27/3/2023) dini hari WIB.&nbsp;</li><li>Roberto Mancini mengaku tidak tertekan meski Italia kalah dari Inggris di laga pertama.&nbsp;</li><li>Roberto Mancini juga mengomentari Mateo Retegui yang menandai debutnya dengan gol.&nbsp;</li></ul>SKOR.id - Roberto Mancini mengonfirmasi akan merotasi skuad Italia untuk laga Kualifikasi Euro 2024 melawan Malta setelah kalah dari Inggris pada pertandingan pertama.Italia seperti menampilkan dua tim berbeda dalam kekalahan 1-2 dari Inggris, Jumat (24/3/2023) dini hari WIB.Pasukan Roberto Mancini tak berdaya di 45 menit pertama, namun mereka jauh lebih produktif di babak kedua.Hal ini jelas menimbulkan kekhawatiran bagi tifosi Azzurri terutama setelah mereka absen di Piala Dunia 2022.Kini Italia bersiap menghadapi Malta pada laga kedua Kualifikasi Piala Eropa 2024, pertandingan yang tidak bisa dipandang sebelah mata setelah kalah dari The Three Lions.“Saya mengharapkan laga sulit, laga-laga ini semua sulit dan jika Anda tidak bisa membongkar mereka sedikit kesulitan akan muncul," kata Roberto Mancini."Pada akhirnya tiga poin, di luar nilai tim. Kami akan mengganti beberapa pemain,” ujar Roberto Mancini dalam sesi konferensi pers sebelum pertandingan.Namun, Roberto Mancini menegaskan dirinya tak merasa tertekan setelah La Nazionale mengawali babak kualifikasi dengan hasil buruk.“Kami selalu ingin menang tapi saya tak merasakan tekanan sama sekali. Setelah begitu banyak pertandingan melawan Inggris, kami bisa saja kalah,” imbuh mantan pelatih Manchester City ini.Satu nama yang mencuri perhatian saat Mancini mengumumkan skuad Italia adalah masuknya Mateo Retegui.Pemain kelahiran Argentina itu akhirnya bersedia bermain untuk tim senior Italia, meski ia membela Albiceleste di jenjang usia muda.Retegui menandai debutnya bersama Italia dengan satu gol yang memperkecil kedudukan tuan rumah.“Kami sudah mengikuti dia sejak lama dan mungkin kami tidak sependapat karena beberapa klub Italia juga mengikutinya. Dia masih muda, cerdas, dia ingin menjadi striker hebat,” kata Roberto Mancini.“Dia sempat mengalami kesulitan mencari bola, dia mengalami kesulitan pada Kamis malam tapi kemudian mencetak gol yang tidak mudah, dia dapat mengalami banyak peningkatan di beberapa bulan ke depan.”<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/SnqCt0dpVIo"></oembed></figure>

Tim Nasional Italia akan berhadapan dengan Malta pada pertandingan kedua kualifikasi Piala Eropa 2024, Selasa (28/3/2023) dini hari WIB.

Italia Hadapi Malta, Roberto Mancini Harapkan Laga Sulit 

<ul><li>Roberto Mancini banjir kritik setelah Italia dikalahkan Inggris di Kualifikasi Piala Eropa 2024 (Euro 2024).</li><li>Media-media besar di Italia mengkritik sejumlah keputusan dan memberikan rating rendah kepada Mancini.</li><li>Mancini memberikan jawaban soal keputusannya yang terlalu mengandalkan pemain pemenang Euro 2020.</li></ul>SKOR.id&nbsp;﻿-&nbsp;Roberto Mancini&nbsp;menerima banyak kritik&nbsp;dari pers Italia setelah kekalahan mengecewakan 1-2 dari Inggris pada Kualifikasi&nbsp;Piala Eropa 2024 (Euro 2024) di Grup C.The Three Lions menang 2-1 atas Italia di Stadio Diego Armando Maradona pada Jumat (26/3/2023) dini hari WIB&nbsp;berkat&nbsp;gol dari Declan Rice dan penalti Harry Kane.Pertandingan itu&nbsp;menjadi kali pertama Inggris menang di tanah Italia sejak 1961 dan kemungkinan merupakan pertandingan tersulit mereka dalam kampanye kualifikasi ini.Kekalahan Italia terjadi hampir tepat setahun setelah&nbsp;kekalahan dari&nbsp;Makedonia Utara yang membuat mereka gagal lolos ke Piala Dunia 2022. Pertanyaan serius pun diajukan kepada Mancini, yang tidak mengundurkan diri setelah gagal mengamankan&nbsp;tiket ke turnamen di Qatar.La Gazzetta dello Sport jelas tidak terkesan, mengatakan: "Babak pertama buruk, babak kedua menyerbu," dan memperingatkan pelatih untuk "berhenti dengan rasa respek berlebihan, terutama di tengah, atau akan berakhir seperti di Qatar."Corriere dello Sport&nbsp;sepakat&nbsp;dengan penilaian babak pertama ini, mencatat bagaimana Mancini "membuang 45 menit pertama", tetapi menyatakan bahwa perubahannya "memberi petunjuk tentang proyek untuk diluncurkan kembali."Tuttosport melihat pilihan skuad pelatih Italia untuk jeda internasional ini, menunjukkan bahwa "Dia memenangkan taruhan Retegui, tetapi kalah dalam mengandalkan pemain inti Kejuaraan Eropa,&nbsp;terutama di lini tengah di mana Inggris mengalahkan Azzurri."Corriere della Sera&nbsp;memberikan gambaran yang relatif suram untuk masa depan Gli Azzurri, dengan mengatakan: "Banyaknya absen tidak membenarkan paruh pertama dari Italia yang nyaris kalah. Jalannya panjang. Dan menanjak."﻿Rating&nbsp;﻿Roberto&nbsp;Mancini di surat kabar Italia5,5: La Gazzetta dello Sport 5,5:&nbsp;Corriere dello Sport 5:&nbsp;Tuttosport 5,5:&nbsp;Corriere della SeraPeran Pemain&nbsp;SeniorMancini menyatakan Italia tidak memerlukan perombakan radikal&nbsp;di&nbsp;skuad mereka setelah kekalahan dari&nbsp;Inggris di Kualifikasi Piala Eropa 2024.La Nazionale memenangkan Euro&nbsp;2020 sebelum kemudian gagal lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar, mencapai Final Four&nbsp;UEFA Nations League dan kini memulai Kualifikasi&nbsp;Piala Eropa 2024 dengan kekalahan kandang yang mengejutkan.Sepertinya Gli Azzurri besutan Mancini berada dalam siklus yang konstan, dari kegembiraan ke depresi dan kembali lagi.Sang pelatih dituding terlalu percaya kepada pemain yang menjuarai&nbsp;Euro 2020, seperti Jorginho, dan tidak menghadirkan wajah segar."Para pemain kami masih valid, mereka belum berada di akhir karir mereka. Mereka belum berusia 36-37 tahun, ini adalah permainan level atas dan kami membutuhkan pemain yang terbiasa dengan situasi seperti ini. Mereka masih bisa memberi&nbsp;kami banyak hal," jelasnya.Pada pertandingan selanjutnya Italia bakal menghadapi Malta di Ta'Qali pada Senin (27/3/2023) dini hari WIB.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/SnqCt0dpVIo"></oembed></figure>

Roberto Mancini dikritik habis oleh sejumlah media besar Italia usai dikalahkan Inggris 1-2 pada pertandingan pertama di Kualifikasi Piala Eropa 2024 di Grup C.

Latest Articles - Roberto Mancini