SKOR.id - Kemenangan Brasil atas Inggris dalam laga uji coba, Minggu (24/3/2024) dini hari WIB tadi ditandai dengan rekor yang dicatat Endrick sebagai pemain termuda Timnas Brasil yang mampu mencetak gol setelah Ronaldo Nazario.Dalam laga yang digelar di Stadion Wembley (Inggris) tersebut, Endrick menjadi pencetak satu-satunya gol di laga ini dan menjadi penentu kemenangan Timnas Brasil 1-0 atas Inggris.Endrick mencetak gol tersebut pada menit ke-80 setelah memanfaatkan bola pantul tembakan rekan setimnya, Vinicius Junior.Itu menjadi gol pertama Endrick di tim senior Timnas Brasil dan membuatnya menjadi pencetak gol termuda keempat dalam sejarah Tim Samba.Endrick mencetak gol tersebut dalam usia 17 tahun, 8 bulan, dan 19 hari. Namun demikian, Endrick bukanlah yang termuda untuk rekor tersebut.Rekor pencetak gol termuda sepanjang masa Timnas Brasil masih dipegang oleh Pele ketika dirinya mencetak gol dalam usia 16 tahun, 8 bulan, dan 14 hari.Seperti diketahui, Pele mencetak gol tersebut justru di laga debutnya dengan Timnas Brasil, tepatnya saat kalah 1-2 dari Argentina pada 7 Juli 1957.Hingga kini, rekor Pele belum lagi terpecahkan. Namun demikian, golnya ke gawang Inggris membuatnya tercatat pula sebagai pemain paling muda yang mampu mencetak gol di Stadion Wembley.Endrick yang dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan Real Madrid, dengan golnya tersebut telah mematahkan rekor yang yang dipegang Norman Whiteside selama 41 tahun.Sebelumnya, Norman Whiteside yang merupakan pemain Manchester United, memegang rekor pencetak gol termuda di Stadion Wembley pada Maret 1983.10 Pencetak Gol Termuda di Timnas Brasil1. Pele (16 tahun, 8 bulan, 14 hari)2. Edu (16 tahun, 10 bulan, 2 hari)3. Ronaldo Nazario (17 tahun, 7 bulan, 12 hari)4. Endrick (17 tahun, 7 bulan, 2 hari)5. Philippe Coutinho (17 tahun, 10 bulan, 19 hari)6. Carvalho Leite (18 tahun, 1 bulan, 16 hari)7. Marcelo (18 tahun, 3 bulan, 24 hari)8. Diego (18 tahun, 4 bulan, 17 hari)9. Neymar (18 tahun, 6 bulan, 5 hari)10. Alexandre Pato (18 tahun, 6 bulan, 24 hari) &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/-RQ6i43bPtQ?si=9TWz7IoRBBW8eKsL" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Dengan gol yang diciptakannya ke gawang Inggris, Endrick merupakan pemain termuda keempat dalam sejarah Timnas Brasil setelah Ronaldo Nazario.

World

Endrick Catat Rekor Saat Cetak Gol untuk Brasil ke Gawang Inggris

SKOR.id – Setiap penggila sepak bola pasti tahu dampak yang diberikan Puma King selama setengah abad terakhir. Sepatu pilihan bagi beberapa pemain sepak bola terhebat sepanjang masa ini telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam permainan.&nbsp;Kini, dalam versi King Ultimate, Puma memberi penghormatan kepada dua pemain hebat dalam diri Pele dan Johan Cruyff dengan presentasi spesial dalam warna bendera negara masing-masing pemain dengan dasar hitam klasik.Sebagai informasi bila Anda melewatkannya selama 12 bulan terakhir, Puma King Ultimate mewakili langkah revolusioner untuk merek dan pengkelasan jenis-jenis sepatu (silo), dengan menggunakan atasan K-Better sebagai pengganti K-leather.&nbsp;K-Better adalah bahan atas yang inovatif dan ramah lingkungan, yang terlihat, terasa, serta berperforma seperti kulit namun jauh lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.Didaur ulang dari limbah industri, material K-Better adalah bahan dasar sintetis non-hewani yang memiliki kelembutan yang sama seperti K-Leather namun 30 persen lebih tipis, dua kali lebih elastis, memberikan kesesuaian yang lebih baik untuk waktu yang lebih lama, dan 10 kali lebih tahan lama.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C37XEcmsItg"></oembed></figure>Puma King Ultimate terkini pun disajikan dalam dua gaya yang mengacu pada “The Beautiful Game” ​​Brasil dengan inspirator Pele dan “Total Football” menawan khas Belanda yang dipimpin Cruyff. Kedua tulisan itu diletakkan di bawah logo pada sisi luar sepatu.Kedua sepatu tersebut menampilkan ciri khas masing-masing pemain dengan tulisan KING Pele dan KING Cruyff di sisi samping luar, berada di atas logo brand Formstripe yang terkenal.&nbsp;Sementara, siluet masing-masing pemain ditaruh di samping sisi dalam, di tengah logo&nbsp; Puma, yang bagian tepinya dihiasi warna bendera kedua pemain, kuning untuk Pele dan oranye khas Belanda. Warna dasar Puma King Ultimate “Pele” dan “Cruyff” ini sama-sama hitam.Ornamen-ornamen lain yang menarik perhatian dari kedua sepatu bola ini ada di bagian lidah, tumit, dan insole&nbsp;belakang.Di bagian ujung atas lidah edisi “Pele” terdapat tulisan bordir angka 10 dan KING dalam lingkaran. Hal yang sama di “Cruyff” namun dengan nomor 14.&nbsp;Di bagian luar tumit “Pele” terdapat tulisan KING, tiga bintang dengan angka-angka 58, 62, dan 70 yang merupakan tahun Pele merebut trofi Piala Dunia bersama Brasil. Satu lagi yang menarik adalah angka 1283 di atas ketiga bintang, di dalam perpanjangan logo, yang merepresentasikan total gol yang sudah dicetak Pele.&nbsp;Untuk edisi “Cruyff” juga terdapat tiga bintang dengan angka-angka 71, 73, dan 74 yang merupakan tahun-tahun sang maestro total football&nbsp;itu memenangi Ballon d’Or. &nbsp;Bagian insole&nbsp;di tumit juga menarik perhatian. Di edisi “Pele” terdapat siluet dirinya saat selebrasi usai mencetak gol nan ikonik di final Piala Dunia 1970.&nbsp;Adapun untuk edisi “Cruyff” terdapat siluet manuver ikonik yang kemudian dikenal sebagai Cruyff Turn, yang ia buat saat mengecoh pemain Swedia saat Belanda turun di Piala Dunia 1974.Situs web resmi Puma Eropa membanderol King Ultimate <a href="https://eu.puma.com/de/en/pd/king-ultimate-pele-fg%2Fag-football-boots/107825.html?dwvar_107825_color=01#">“Pele”</a> dan <a href="https://eu.puma.com/de/en/pd/king-ultimate-cruyff-fg%2Fag-football-boots/107826.html?dwvar_107826_color=01#">“Cruyff”</a> masing-masing dengan 229,95 euro (sekira Rp3,92 juta).<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ukIIcciKInw?si=rorq3EW64vmAzomL" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;

Puma King sudah menjadi ikon tersendiri. Kini, Puma merilis King Ultimate “Pele” dan “Cruyff”.

Sneakers

Puma King Ultimate Munculkan Edisi ‘Pele’ dan ‘Cruyff’ 

SKOR.id - Legenda sepak bola Jerman dan juga dunia, Franz Beckenbauer, meninggal dunia pada Senin (8/1/2024) atau Selasa dini hari WIB.Franz Beckenbauer meninggal dalam usia 78 tahun karena sakit. Franz Beckenbauer memang menderita berbagai sakit dalam dua tahun terakhir ini.Bahkan, menurut sejumlah pers Eropa, Franz Beckenbauer kerap didera penyakit sejak kepergian anaknya, Stephan yang meninggal pada 2015 silam.Franz Beckenbauer karena usianya sudah lama menderita parkinson, demensia, dan bahkan sempat melakukan operasi jantung pada 2016 dan 2017.Beckenbauer juga sempat melakukan operasi untuk memasang pinggul buatan pada tahun 2018.Der Kaiser, demikian panggilannya atau nama lain yang diberikan publik untuk Franz Beckenbauer.Nama tersebut tentu saja merujuk kepada kepemimpinan, kemampuannya dalam memberikan komando, memimpin timnya di lapangan.Franz Beckenbauer dikenal sebagai pemain yang memiliki kemampuan serbabisa.Namanya dikenal sebagai pencetus bek tengah sweeper modern yang memiliki kemampuan bermain dari lini pertahanan hingga maju ke depan.Ya, jika Brasil memiliki Pele, Argentina punya Diego Maradona, dan Belanda dengan Johan Cruyff, maka Jerman memiliki Franz Beckenbauer untuk dunia.Empat legenda ini kini telah pergi meninggalkan warisannya masing-masing yang berharga dalam sepak bola.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Ruhe in Frieden, 'Kaiser'! 🙏🖤 Rudi Völler zum Tod von Franz Beckenbauer: "Der 'Kaiser' war eine Inspiration für mehr als eine Generation, er wird für immer die Lichtgestalt des deutschen Fußballs bleiben." Zum Nachruf: <a href="https://t.co/JxhnancIEV">https://t.co/JxhnancIEV</a><a href="https://twitter.com/hashtag/DFBTeam?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#DFBTeam</a> <a href="https://twitter.com/hashtag/RIP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#RIP</a> | 📸 imago <a href="https://t.co/efK0sanYMl">pic.twitter.com/efK0sanYMl</a>— DFB-Team (@DFB_Team) <a href="https://twitter.com/DFB_Team/status/1744411148739330500?ref_src=twsrc%5Etfw">January 8, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> </div>Franz Beckenbauer dikenal di level klub dengan bermain di Bayern Munchen sejak 1963 hingga 1977 sebelum kemudian bermain di klub Amerika Serikat, New York Cosmos (1977-1980).Franz Beckenbauer kemudian kembali bermain di Hamburg SV pada 1980 hingga 1983. Dia sempat bermain lagi di New York Cosmos pada 1983 untuk kemudian gantung sepatu.Sedangkan karier Franz Beckenbauer dengan Timnas Jerman dimulai sejak 1965 hingga 1977.Franz Beckenbauer tampil dalam 754 laga di level klub dengan mencetak 98 gol. Sedangkan bersama Timnas Jerman, dia bermain dalam 103 laga mencetak 14 gol.Franz Beckenbauer kemudian menjadi pelatih Timnas Jerman pada 1984 hingga 1990 dan beberapa klub Eropa termasuk Bayern Munchen dan juga Olympique Marseille.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/reel/C12nH1YtYLE/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:16px;"> <a href="https://www.instagram.com/reel/C12nH1YtYLE/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" background:#FFFFFF; line-height:0; padding:0 0; text-align:center; text-decoration:none; width:100%;" target="_blank"> <div style=" display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display:block; height:50px; margin:0 auto 12px; width:50px;"><svg width="50px" height="50px" viewBox="0 0 60 60" version="1.1" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink"><g stroke="none" stroke-width="1" fill="none" fill-rule="evenodd"><g transform="translate(-511.000000, -20.000000)" fill="#000000"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style=" color:#3897f0; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:550; line-height:18px;">View this post on Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"><div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg)"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style=" width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/reel/C12nH1YtYLE/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none;" target="_blank">A post shared by Football photos and video (@retro_football_photo)</a></div></blockquote> <script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></div>Sejumlah gelar pun diraihnya ketika masih bermain seperti Liga Jerman Liga Champions bersama Bayern Munchen.Di Timnas Jerman, dia menjadi bintang dalam sukses Jerman tampil sebagai juara dunia pada Piala Dunia 1974 ketika namanya semakin dikenal sebagai libero.Sebagai pelatih, dia juga membawa Timnas Jerman juara Piala Dunia pada 1990 dengan mengalahkan Argentina di final.Franz Beckenbauer telah memberikan inspirasi, khususnya tentang posisi dan peran sweeper dan libero, bagi generasi selanjutnya di sepak bola."Der Kaiser salah satu pemain yang pernah dilihat olahraga ini. Dengan kemampuannya, ia menciptakan standar di lapangan. Ketepatan dan karismanya sebagai pemimpin tim serta tenaga dan kekuatannya sebagai pelatih kepala di Piala Dunia tak terlupakan," kata Presiden DFB Bernd Neuendorf dilansir dari laman resmi DFB, Selasa ini."Saya menganggap ini salah satu hak istimewa dalam hidup saya untuk mengetahui dan melihat kehebatan Franz Beckenbauer. Der Kaiser telah menjadi inspirasi selama lebih dari satu generasi, ia akan selamanya tetap menjadi bagian kecemerlangan sepak bola Jerman," kata mantan rekan setim Beckenbauer, Rudi Voller.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/OQgO481xd_g?si=Ug0hovUWHQh2yAB1" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Franz Beckenbauer meninggal dunia dalam usia 78 tahun pada Senin (8/1/2024) atau Selasa dini hari WIB.

Der Kaiser Franz Beckenbauer, sang Libero, Meninggal Dunia

SKOR.id - Dunia sepak bola berduka, legenda sepak bola Brasil Mario Zagallo meninggal dunia pada Jumat (6/1/2024) waktu Rio de Janeiro (Brasil), atau Sabtu WIB.Mario Zagallo yang meninggal dunia dalam usia 92 tahun karena sakit, merupakan orang pertama yang memenangi Piala Dunia FIFA, baik sebagai pemain maupun pelatih.Mario Zagallo berperan penting dalam kebangkitan sepak bola Brasil sebagai kekuatan dunia baik ketika dirinya masih sebagia pemain maupun ketika menjadi pelatih.Memiliki panggilan The Professor, karena kemampuannya dalam soal taktik serta kepemimpinannya.Sebelum meninggal dunia, Mario Zagallo merupakan satu-satunya anggota tim Basil yang masih tersisa yang mengangkat trofi Piala Dunia 1958.Gelar tersebut sekaligus merupakan trofi Piala Dunia pertama bagi Brasil.Dalam kariernya sebagai pemain, Mario Zagallo dikenal pada tahun 1950-an yaitu pemain sayap kiri yang memiliki kemampuan menyerang dan bertahan yang sangat baik.Setelah sukses meraih gelar bersama Flamengo dan Botafogo, Mario Zagallo melakukan debutnya bersama Timnas Brasil pada usia 26 tahun, tak lama sebelum Piala Dunia 1958 di Swedia.Pada Piala Dunia 1958 itu pula, memperkenalkan Pele yang berusia 17 tahun ke pentas dunia. Dalam final, Brasil menang 5-2 atas Swedia.Mario Zagallo mencetak gol keempat bagi timnya dan kemudian memberi umpan kepada Pele untuk gol terakhir.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Presidente da CBF, Ednaldo Rodrigues, decreta luto oficial de sete dias pela morte de Zagallo <a href="https://t.co/GJMTjRp9Iq">https://t.co/GJMTjRp9Iq</a> <a href="https://t.co/StDeBKl5Km">pic.twitter.com/StDeBKl5Km</a>— CBF Futebol (@CBF_Futebol) <a href="https://twitter.com/CBF_Futebol/status/1743572127448498610?ref_src=twsrc%5Etfw">January 6, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> </div>Mario Zagallo juga berperan penting membawa Brasil kembali meraih gelar Piala Dunia 1962.Suksesnya sebagai pemain pun diikuti dengan keberhasilannya sebagai pelatih.Mario Zagallo membawa Brasil juara Piala Dunia 1970, lalu menjadi pelatih yang juga membuat Brasil juara Copa America 1997, dan juara Piala Konfederasi 1997.Mario Zagallo dikenal sebagai satu-satunya sosok yang mampu meraih gelar Piala Dunia empat kali.Orang pertama yang meraih gelar Piala Dunia baik sebagai pemain dan pelatih.Kemampuannya sebagai pelatih membuat Brasil membutuhkan dirinya sbeagai koordinator pada 1994 dan juga sebagai advisor pada Piala Dunia 2002.Kariernya sebagai pesepak bola dimulai di Flamengo pada 1951 yang kemudian pindah klub ke Botafogo pada 1958 hingga kemudian gantung sepatu pada 1965.Mario Zagallo kemudian memulai kariernya sebagai pelatih di klub asalnya, Botafogo. Hingga kemudian melatih Timnas Brasil.Di level klub, Mario Zagallo perah melatih Al Hilal, Vasco da Gama, sedangkan di level timnas selain Brasil, dia melatih Timnas Kuwait, Arab Saudi, hingga Uni Emirat Arab.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/8J_wq55Cug0?si=I8d4wESnX7P-pPNZ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Mario Zagallo yang pernah membawa Brasil juara Piala Dunia meninggal dunia karena sakit dalam usia 92 tahun, Sabtu (6/1/2024) ini.

Mario Zagallo, Legenda Sepak Bola Brasil Meninggal Dunia

SKOR.id – Ada sesuatu yang menarik saat melihat pesepak bola muncul di film. Bisa jadi itu karena kebintangannya atau mungkin karena dua hal favorit Anda yang bertabrakan: olahraga intensitas tinggi (terutama sepak bola!) dan bioskop.&nbsp;Hal lain yang membuat Anda terkejut mungkin karena melihat mereka tidak mengenakan seragam lengkap dan di lapangan sepak bola, melainkan tampil di layar lebar bersama bintang-bintang terbesar Hollywood.Apa pun itu, yang jelas pada pesepak bola top di bawah ini berhasil menarik perhatian penonton film. Skor.id mencoba memilih sembilan bintang sepak bola yang pernah menjadi kameo – peran kecil yang biasanya dimainkan oleh seorang aktor atau aktris terkenal dalam sebuah adegan pendek:&nbsp;1. Olivier Giroud – Spiderman: New GenerationPenampilan debut Olivier Giroud di layar perak sudah merebak bahkan saat film animasi 3D itu belum keluar. Striker internasional Prancis yang kini memperkuat AC Milan itu bahkan sudah disejajarkan dengan sejumlah aktor hebat, yang kebetulan pernah membintangi film ini.&nbsp;Spiderman: New Generation&nbsp;merupakan film versi bahasa Prancis dari judul orisinalnya, Spider-Man: Into the Spider-Verse. Dalam Spiderman: New Generation, Giroud mengisi suara salah satu karakter penting, yakni Norman Osborn / the Green Goblin (Bouffon Vert dalam bahasa Prancis).2. David Beckham – King Arthur: Legend of the SwordDavid Beckham adalah salah satu bintang sepak bola terbesar di dunia yang pernah ada. Namun bakatnya tak hanya di lapangan karena pria Inggris itu ternyata juga aktor berpengalaman. Artinya dia muncul di banyak film Hollywood, mulai dari akting cemerlang singkat sebagai dirinya sendiri hingga peran akting sebenarnya.Beckham telah tampil sebagai dirinya sendiri, dan dalam cuplikan di Goal! trilogi (film tentang sepak bola tidak akan menjadi film tentang sepak bola tanpa penampilan salah satu pemain sepak bola paling ikonik), dan muncul di The Man from U.N.C.L.E. sebagai seorang proyektor.Namun, film paling ikonik mantan gelandang internasional Inggris dan Manchester United, Real Madrid, Paris Saint-Germain, AC Milan, dan LA Galaxy itu rasanya masih King Arthur: Legend of the Sword.&nbsp;Beckham, salah satu wajah yang paling dikenal di dunia, tiba-tiba muncul dengan mengenakan baju zirah (baju perang dari logam) lengkap dalam film karya sutradara dan aktor top Inggris, Guy Ritchie, tersebut.3. Stan Collymore – Basic Instict 2Mantan striker Nottingham Forest dan Liverpool FC Stan Collymore berhasil mendapatkan peran kecil dalam sekuel thriller erotis tahun 2005, Basic Instinct 2.&nbsp;Collymore beradu akting bersama Sharon Stone, yang kembali memerankan karakter pembunuh berantai jahat Catherine Tramell. Jika Anda bisa menyebutnya akting – dia memainkan peran Kevin Franks, seorang pemain sepak bola Inggris yang terkenal, yang tidak akan terlalu berarti.4. Neymar – xXx: Return of Xander Cage&nbsp;Samuel L. Jackson adalah salah satu nama terbesar di Hollywood. Jadi, jika ada kesempatan untuk membintangi bersamanya tidak hanya luar biasa tetapi juga mengesankan. Hal itulah yang mampu dilakukan Neymar di film aksi tahun 2017, xXx: Return of Xander Cage.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Neymar is featuring in "XXX the return of Xander Cage" starring Vin Diesel, Deepika Padukone, Nina Dobrev, Samuel L Jackson and Ruby Rose <a href="https://t.co/DliYB3wEBV">pic.twitter.com/DliYB3wEBV</a>— Naseeha (@FCNazalona) <a href="https://twitter.com/FCNazalona/status/794122637949730816?ref_src=twsrc%5Etfw">November 3, 2016</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Adegan satu lawan satu memperlihatkan Neymar dan Jackson saling bertukar pikiran. Dengan dialog yang hebat dan bahkan penggabungan bakat sepak bolanya, kameo ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik.&nbsp;Poin dikurangi untuk pasangan yang berbicara bahasa berbeda. Neymar berbicara dalam bahasa aslinya, Brasil, sementara Jackson berbicara dalam bahasa Inggris. Namun, mereka memahami satu sama lain dengan sempurna dan itu menjadi agak aneh memang.5. Eric Cantona – Elizabeth&nbsp;Mantan bintang sepak bola Prancis Eric Cantona menjadi ikon lapangan pada era tahun 1990-an sebagai pemain tim Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson yang sukses dan menguasai segalanya dan sering dipuji sebagai salah satu pemain tim terhebat sepanjang masa.&nbsp;Ketika Cantona gantung sepatu, dia juga mengucapkan selamat tinggal pada lapangan sepak bola untuk selamanya. Alih-alih beralih ke dunia kepelatihan, seperti yang dilakukan banyak rekannya, dia memutuskan untuk mencoba akting, dan berhasil.&nbsp;Peran penting pertama Cantona di layar lebar dibuatnya dalam film drama biografi Elizabeth&nbsp;karya sutradara Shekhar Kapur. Dalam film keluaran 1998 dengan bintang Cate Blanchett dan Geoffrey Rush itu, Cantona berperan sebagai Duta Besar Prancis Paul de Foix yang berjanggut.Cantona kemudian diketahui tampil di banyak film baik di Prancis maupun internasional. Sebelum Elizabeth, Cantona berperan sebagai seorang pemain rugbi dalam Le bonheur est dans le pré (Happiness Is in the Field), sebuah film komedi Prancis keluaran 1995.&nbsp;Pada tahun 2002, Cantona menyutradarai film pendek Apporte-moi ton amour. Dia menjadi bintang tamu sebagai filsuf ruang bar misterius dalam film independen Inggris Jack Says, yang dirilis ke DVD pada bulan September 2008.&nbsp;Cantona juga ikut membintangi seperti sutradara Thierry Grimandi dalam French Film (2009), dan salah satu produser serta aktor utama film yang membuat Ken Loach mendapat nominasi Palme D'or, Looking for Eric (2009).&nbsp;Ia berperan sebagai The Corsican dalam film barat Denmark The Salvation, yang ditayangkan perdana di Festival Film Cannes 2014 pada 17 Mei tahun tersebut.6. Ronaldo – The Simpsons&nbsp;The Simpsons bisa dibilang sudah merupakan budaya pop. Pada tahun 2007, Ronaldo bergabung dengan pemain seperti Johnny Cash, Elton John, dan Daniel Radcliffe untuk tampil dalam salah satu episode The Simpsons.Tampil di episode Marge Gamer, Ronaldo (Ronaldo Luis Nazario da Lima, bukan Cristiano Rinaldo) muncul di kota. Ia ditugaskan untuk menunjukkan kejenakaan saat Lisa menyelam sebelum ia diberi kartu merah oleh Homer yang menjadi wasit.Ronaldo mengenakan seragam lengkap Brasil dan jersey Real Madrid dalam episode tersebut, meskipun transfernya ke AC Milan telah selesai beberapa bulan sebelum tanggal tayangnya.7. Vinnie Jones – Lock, Stock &amp; Two Smoking Barrels&nbsp;Eric Cantona bukan satu-satunya bintang sepak bola yang berhasil melakukan transisi ke dunia akting setelah pensiun.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CADtBTuFamD"></oembed></figure>Mantan gelandang Wimbledon Vinnie Jones juga cukup beruntung memiliki karier akting yang sukses setelah karier sepak bolanya yang juga bagus.Jones untuk kali pertama tampil di film yang merupakan debut penyutradaraan Guy Ritchie, yakni Lock, Stock &amp; Two Smoking Barrels pada tahun 1998 dengan memainkan peran Big Chris.&nbsp;Sejak itu, Jones yang bertubuh kekar telah membintangi banyak film dan acara TV, sering kali berperan sebagai “orang keras” (setidaknya itu untuk merek). Penampilan tersebut termasuk peran dalam Eurotrip dan X-Men: The Last Stand.8. Frank Leboeuf – The Theory of Everything&nbsp;Tidak semua pemain sepak bola dijadikan aktor (lihat: David Beckham). Tetapi, Frank Leboeuf sebenarnya cukup bagus dalam film karya sutradara James Marsh ini.Leboeuf bertahan dalam adegan penting bersama Felicity Jones (Jane Hawking), setelah Stephen Hawking yang diperankan Eddie Redmayne menderita cedera yang mengubah hidupnya.&nbsp;9. Pele – The Theory of Everything&nbsp;Film Escape to Victory tahun 1981 menampilkan banyak pemain sepak bola terkenal, termasuk kapten Inggris pemenang Piala Dunia 1966 Bobby Moore dan Mike Summerbee.&nbsp;Namun, legenda Brasil Pele tidak diragukan lagi adalah nama terbesar di antara semuanya. Dia dianggap sebagai playmaker dalam pertandingan eksibisi antara tawanan perang sekutu dan tim Jerman selama Perang Dunia Kedua.Dia berperan sebagai Kopral Luis Fernandez, yang mencetak tendangan overhead yang keterlaluan dan secara terang-terangan mengabaikan taktik pelatihnya dalam prosesnya.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ZDE7jxg4l2U?si=-pMHY3fOTSByWYkW" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;

Dari David Beckham hingga Neymar pernah mendapatkan peran kecil dalam film. 

Films

9 Pesepak Bola Top yang Pernah Menjadi Kameo dalam Film

SKOR.id - Sejarah kelam diukirkan Santos, setelah mereka terdegradasi dari kasta tertinggi Liga Brasil, Campeonato Brasileiro Serie A, untuk pertama kali dalam 111 tahun.Santos hanya mampu finis di peringkat ke-17 klasemen akhir Campeonato Brasileiro Serie A, setelah mengumulkan 43 poin dari 38 pertandingan. Peringkat ke-17 hingga 20 akan terdegradasi ke kasta kedua.Penentuan degradasi Santos ke kasta kedua Liga Brasil justru ditentukan pada pertandingan terakhir, saat berhadapan dengan Fortaleza pada Kamis (7/12/2023), yang berakhir dengan kekalahan 1-2.Degradasi yang dialami pemegang delapan gelar Liga Brasil ini jelas membuat para pendukung mereka kecewa, bahkan sempat terjadi kerusuhan akibat dari catatan buruk ini.Santos pernah menghasilkan bintang-bintang berbakat di dunia sepak bola, sebut saja Pele yang menjadi simbol sepak bola Brasil, lalu Robinho, hingga Neymar Jr.Dilansir dari AP News, kebijakan dikeluarkan oleh pihak klub untuk tak mengenakan nomor punggung 10 yang pernah dipakai Pele, selama Santos masih berada di kasta kedua.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Mural_Pele_merangkul_Maradona_M_Yusuf_5d4644a01b.jpeg" alt="Mural Pele merangkul Maradona (M. Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Mural Pele merangkul Diego Maradona (Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>Presiden klub Santos, Marcelo Teixeira, mengatakan bahwa keputusan untuk tidak menggunakan nomor punggung 10 hingga mereka kembali promosi ke kasta teratas, adalah untuk menghormati Pele.Pele meninggal dunia pada 29 Desember tahun lalu, karena kanker usus pada usia 81 tahun, dan ia akan dikenang sebagai legenda sepak bola Brasil, khususnya untuk Santos."Sampai Santos kembali ke Serie A yang menjadi standarnya, kami tidak akan bermain dengan nomor punggung 10," ujar Marcelo Teixeira."Liga Brasil tahun ini dinamai Raja Pele. Kami akan melanjutkan misi ini. Kami akan kembali ke divisi teratas, tapi sampai saat itu tiba, kami tidak akan mengenakan seragam terindah kami," ujarnya menambahkan.Setiap pertandingan di Liga Brasil tahun ini memang terdapat momen khusus untuk mengenang Pele di menit ke-10 pertandingan, mengacu kepada nomor punggung yang dikenakan selama ia membela Santos dan Brasil.Teixeira sendiri sebenarnya telah lama ingin agar nomor punggung 10 Santos dipensiunkan, tetapi Pele sang pemegang tiga gelar Piala Dunia bersama Brasil, menolak hal tersebut.Kini Teixeira ingin agar skuad Santos bersatu agar dapat kembali berkiprah di kasta terats Liga Brasil."Kami harus bersatu mulai sekarang agar kami mempunyai kesempatan untuk mengembalikan Santos ke levelnya," ujar Teixeira.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ZCVxl7DMx6A?si=yJrKQqiHXpQLkw64" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Nomor punggung 10 yang pernah digunakan oleh Pele, tak boleh dipakai selama Santos belum kembali ke kasta tertinggi.

Santos Degradasi, Nomor Punggung Pele Tak Boleh Dipakai

SKOR.id - Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan menampilkan Brasil dan Argentina. Keduanya saling berhadapan pada pertandingan putaran keenam kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Selasa (21/11/2023) ini atau Rabu pagi pukul 07.30 WIB.Brasil vs Argentina adalah duel yang kental dengan sejarah. Ini akan menjadi duel ke-110 di antara keduanya.Dari 109 laga sebelumnya, Brasil meraih 43 kemenangan sedangkan Argentina 40 kali mengalahkan Tim Samba, dengan 26 laga lainnya berakhir imbang.Brasil adalah tim yang memiliki banyak gelar. Begitupun dengan Argentina. Keduanya sama-sama negara sepak bola yang perah meraih gelar Piala Dunia dan Copa America.Dari negeri ini pula telah lahir sejumlah bintang dunia yang telah melegenda. Brasil memiliki Pele dan Argentina begitu bangga dengan sosok Diego Maradona.Dari Brasil lahirlah pula bintang-bintang seperti Ronaldo Nazario, Ronaldinho, atau sebut saja bintang seperti Neymar hingga Vinicius Junior yang merupakan sepak bola terkini.Sedangkan Argentina, pada masa kini selalu berkiblat kepada Lionel Messi. Dialah pemain terbaik sepanjang masa bahkan dinilai melebihi Diego Maradona atau Pele.Karena itu, setiap Brasil dan Argentina bertemu, nama-nama atau kisah pertemuan masa lalu selalu diungkap kembali. Sejarah keduanya, akan selalu menegaskan kekuatan tim ini masing-masing.Tidak jarang, ketika kedua tim ini bentrok, ada peristiwa menarik. Seringkali pula pertemuan ditandai dengan sejumlah kartu karena tingginya panas persaingan di antara keduanya.Terkait duel pada besok pagi pula, Skor.id merangkum kembali sejumlah laga-laga tidak terlupakan antara Brasil vs Argentina atau sebaliknya. Berikut ini tujuh pertandingan tidak terlupakan antara Brasil dan Argentina:1. Tendangan Maradona untuk Baptista (Brasil 3-1 Argentina, 2 Juli 1982)Piala Dunia 1982 yang digelar di Spanyol salah satu yang menandai terjadinya rivalitas antara Brasil vs Argentina.Pertandingan yang terjadi pada 2 Juli 1982 tersebut, sekaligus menjadi awal dari munculnya Diego Maradona dalam dunia sepak bola.Pada laga tersebut, Diego Maradona yang menjadi harapan Argentina justru gagal membawa negerinya lolos setelah kalah 1-3 dari Brasil.Pertandingan ini menjadi salah satu yang diingat karena Diego Maradona yang frustrasi kemudian menendang Joao Baptista yang baru dua menit masuk ke lapangan menggantikan Zico.Karena aksinya tersebut, Diego Maradona pun mendapatkan kartu merah dan diusir dari lapangan pada menit ke-85.2. Insiden "Air Suci" (Argentina 1-0 Brasil, 20 Juni 1990)Duel selanjutnya yang akan dikenang dari rivalitas kedua tim raksasa Amerika Selatan ini terjadi pada 20 Juni 1990, dalam kemenangan 1-0 Argentina atas Brasil.Pada laga ini, tokohnya masih Diego Maradona yang sebelum pertandingan dikabarkan cedera.Namun, dia justru bermain dan menciptakna satu-satunya gol setelah melewati lima pemain belakang.Itu merupakan "kejaiban" karena banyak yang tidak menyangka Diego Maradona dapat bermain di pertandingan tersebut.Laga ini juga menarik karena bek timnas Brasil yaitu Branco, mengatakan dirinya telah meminum air dari botol yang berisi obat.Botol tersebut diberikan oleh salah satu staf pelatih Argentina kepada dirinya.Setelah meminum air tersebut, Branco mengaku dirinya lemas dan sulit untuk melanjutkan pertandingan. Dia pun sempat terjatuh di lapangan setelah meminum air tersebut.Ini menjadi salah satu insiden paling heboh dari rivalitas kedua tim yang dikenal dengan "holy water" atau "insiden air suci".Selanjutnya, pihak Brasil mengirimkan gugatan tersebut kepada FIFA terkait insiden dugaan kesengajaan memberikan minuman yang berisi obat-obatan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Rivalitas_Argentina_dan_Brasil_70cc0a6285.jpeg" alt="Argentina dan Brasil memiliki rivalitas kuat. (Jovi Arnanda/Skor.id)"><figcaption>Bendera Argentina dan Brasil, dua negara sepak bola yang memiliki rivalitas kuat. (Jovi Arnanda/Skor.id)</figcaption></figure>3. Lima Kartu Merah (Argentina 3-2 Brasil, 17 Juli 1991)Pertandingan ini diwarnai dengan laga yang keras, intens, serta lima kartu merah. Laga ini terjadi dalam ajang Copa America di Santiago, Cile.Pemain Argentina, Claudio Caniggia dan pemain Brasil yaitu Mazinho mengawali panasnya pertandingan ini ketika keduanya bertengkar saat laga memasuki menit ke-31.Lalu, 30 menit kemudian, Enrique dan Marcio Santos mendapatkan kartu merah karena alasan yang sama.Sedangkan pada menit ke-80, pemain pengganti dari timnas Brasil yaitu Careca, diusir dari lapangan hanya dua menit setelah dia masuk sebagai pemain pengganti.Ketika laga berakhir, nyaris terjadi perkelahian di antara para pemain dan membuat polisi masuk ke lapangan mengamankan situasi tersebut.Mereka yang mendapatkan kartu merah adalah Carlos Enrique dan Claudio Caniggia (Argentina) lalu Mazinho, Marcio Bittercourt, dan Cereca Bianchezi (Brasil).4. Gol Menit Terakhir Adriano (Brasil 2-2 Argentina, 4-2 adu penalti, 25 Juli 2004)Argentina datang ke Copa America 2004 sebagai favrit dan mereka memang berhasil melangkah ke final, menghadapi Brasil.Hingga menit terakhir jelang laga berakhir, Tim Tango masih memimpin 2-1, sebelum penyerang Brasil akhirnya mencetak gol dramatis penyama kedudukan menjadi 1-1.Laga pun kemudian dilanjutkan dengan adu penalti. Penjaga gawang Brasil, Cesar tampil cemerlang dengan meredam dua tembakan penalti pemain Argentina.Penyalamatan tersebut menjadi kunci dari sukses Brasil tampil sebagai juara Copa America untuk ketujuh kalinya.5. Underdog Brasil (Brasil 3-0 Argentina, 15 Juli 2007)Laga ini terjadi dalam final Copa America 2007 uang digelar di Venezuela. Ketika itu, Brasil justru dinilai sebagai underdog di final lawan Argentina.Pasalnya, saat itu, selain Robinho, Tim Samba tidak memiliki cukup bintang berkelas dunia di tim mereka.Sebaliknya, Argentina justru terdiri dari pemain seperti Lionel Messi, Carlos Tevez, Juan Sebastian Veron, Javier Mascherano, Juan Roman Riquelme, Esteban Cambiasso, Roberto Ayala, hingga Javier Zanetti.Mereka tampil sebagai starter. Dengan komposisi tersebut, wajar jika kemudian Argentina diunggulan sebagai pemenang di final tersebut.Namun, situasinya justru berbeda. Gol pertama timnas Brasil yang diciptakan Julio Baptista ketika laga baru berjalan 4 menit, sudah cukup meluluhlantakkan Argentina.Brasil pun tampil sebagai juara Copa America 2007 di Venezuela.6. Munculnya Sergio Aguero (Argentina 3-0 Brasil, Olimpiade 2008)Partai semifinal Olimpiade 2008 sedianya menjadi pertarungan Lionel Messi melawan Ronaldinho, yang sama-sama membela Barcelona.Tapi Sergio Aguero-lah yang mencuri perhatian selain dua kartu merah yang dikeluarkan wasit.Brasil menyudahi laga dengan sembilan pemain setelah Lucas Leiva dan Thiago Neves dikartu merah di sisa sepuluh menit terakhir karena menekel Javier Mascherano.Dengan disaksikan Diego Maradona, Sergio Aguero mencetak dua gol dalam kurun lima menit, sebelum memenangkan penalti yang dieksekusi oleh Riquelme.Argentina melaju ke partai final dengan kemenangan 3-0 atas musuh bebuyutan mereka, sebelum membekuk Nigeria untuk membawa pulang medali emas.7. Trofi Pertama Lionel Messi untuk Tim Tango (Argentina 1-0 Brasil, Final Copa America 2021)Publik Argentina pasti masih ingat betul bagaimana Lionel Messi menangis haru saat peluit panjang dibunyikan di laga final Copa America 2021 musim panas lalu.Ini menjadi gelar mayor pertama bagi La Pulga bersama timnas senior Argentina, setelah sebelumnya tiga kali gagal di partai final.Sebelum pertandingan, media ramai menyoroti duel Lionel Messi dan Neymar, dua pesepak bola dunia yang dikenal bersahabat sejak keduanya sama-sama membela Barcelona.Namun sepanjang laga baik Messi dan Neymar sama-sama menjadi target serbuan bek lawan yang mencoba menghentikan mereka.Gol Angel Di Maria, yang menerima umpan Rodrigo De Paul di babak pertama menjadi pembeda di laga ini, sekaligus mengakhir penantian panjang sang kapten, Lionel Messi.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/-qTpSxWlkKg?si=su_UJi2UubUjnmgm" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jelang Brasil vs Argentina yang digelar pada Rabu (22/11/2023) pagi WIB, berikut ini tujuh laga tidka terlupakan dari rivaltias dua tim raksasa Amerika Selatan ini.

7 Laga Tidak Terlupakan Brasil vs Argentina, Misteri Air Suci hingga Final Copa America 

SKOR.id - Kekalahan Brasil dari Kolombia, Jumat (17/11/2023) pagi WIB, menandai debut Endrick bersama timnas senior Brasil.Penyerang berusia 17 tahun ini memang salah satu yang dinantikan aksinya bersama Tim Samba.Endrick menjadi perhatian karena bintang klub Palmeiras ini disebut-sebut sebagai penyerang masa depan Brasil.Endrick juga menjadi perhatian karena dirinya akan segera bergabung dengan klub raksasa La Liga, Real Madrid.Pemanggilannya ke tim senior Brasil ini pula, membuat Endrick tidak masuk dalam skuad Tim Samba timnas u-17 untuk Piala Dunia U-17 2023 yang digelar di Indonesia.Endrick memiliki jalan yang berbeda dengan para pemain muda Brasil seusianya saat ini. Dia sudah mendapatkan "tiket" langsung bermain dengan timnas senior Brasil, yang saat ini di bawah kepelatihan Fernando Diniz yang berstatus pelatih sementara.Menghadapi Kolombia, Brasil kalah 1-2. Kekalahan ini membuat Brasil tidak pernah menang dalam tiga laga terakhir di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan.Dalam laga tersebut, Endrick masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-82 menggantikan Raphinha. Dengan kesempatan waktu yang relatif minim tersebut, sulit bagi Endrick untuk menghindarkan Brasil dari kekalahan."Terima kasih untuk kesempatan ini. Ini hanya satu dari banyak lagi pertandingan yang akan saya mainkan," kata Endrick, tentang debutnya bersama timnas senior Brasil, setelah laga tersebut.Endrick pun masuk sejarah dalam sepak bola Brasil dengan debutnya tersebut. Dia menjadi pemain keempat termuda yang tampil dalam debut bersama timnas Brasil.Usianya saat tampil lawan Kolombia adalah 17 tahun, 118 hari atau 17 tahun, 3 bulan, 26 hari.Dalam sejarah timnas Brasil, hanya ada tiga pemain yang berdebut dalam usia yang lebih muda.Di posisi pertama adalah Pele. Legenda besar sepak bola Brasil ini masih yang paling muda saat tampil dalam debutnya. Pele berdebut dengan timnas Brasil di usia 16 tahun, 257 hari.Di posisi kedua ada Edu yang berdebut dalam usia 16 tahun 303 hari. Lalu di peringkat ketiga ada Coutinho dalam usia 17 tahun 28 hari. Baru kemudian Endrick di posisi keempat.Dengan usia tersebut, Endrick melampaui Ronaldo Nazario yang berdebut dengan timnas Brasil senior dalam usia 18 tahun, 6 bulan, 2 hari.Endrick juga melampaui Neymar yang berdebut dengan timnas Brasil dalam usia 18 tahun, 6 bulan, dan 5 hari, lalu ada Vitor Roque yang berusia 18 tahun 25 hari.Endrick yang kelahiran Taguatinga (Brasil), 21 Juli 2006, akan bergabung dengan Real Madrid pada tahun depan, tepat ketika usianya 18 tahun."Selalu menjadi mimpi (harapan) saya untuk mengenakan kostum Brasil dan bermain untuk Brasil. Semuanya berjalan begitu cepat dalam hidup saya dan ini merupakan mimpi lainnya yang telah menjadi kenyataan," kata Endrick lagi.Pelatih timnas Brasil, Fernando Diniz, pun memberikan pujian terkait perkembangan bintang jebolan akademi sepak bola Palmeiras ini.Namun, Fernando Diniz mengingatkan agar publik tidak terlalu memberikan ekspektasi yang terlalu besar karena itu bisa memengaruhi psikologis sang pemain."Endrick adalah peman yang sangat spesial. Dalam usianya yang masih 17 tahun dia telah membuka pintu kesempatan untuk bermain di timnas senior," kata Fernando Diniz."Dia memiliki masa depan yang cerah. Namun, sangat penting untuk tidak memberikan harapan terlalu tinggi kepadanya. Dia harus merasakan tanpa adanya tekanan," dia menambahkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/2y06_cJ4Gt8?si=1G8fVg2QGgbXemAC" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kekalahan Brasil dari Kolombia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan, menandai debut Endrick.

Latest Articles - Pele