- Bagi pencinta biola dan musik-msik klasik, nama Vanessa-Mae jelas tidak asing lagi.
- Bermain biola sejak kecil, tak banyak yang tahu jika Vanessa-Mae juga menggeluti ski sejak usia 4 tahun.
- Sejak 2022 lalu, Vanessa-Mae menjadi violist terkaya dan tidak heran jika ia kini juga memiliki koleksi mobil mewah.
SKOR.id – Lahir di Singapura pada 27 Oktober 1978 dari ibu asal negara tersebut dan ayah dari Thailand, Vanessa-Mae lalu diadopsi oleh ayah berkebangsaan Inggris dan pindah ke sana pada usia 4 tahun.
Sejak saat itulah Vanessa-Mae mulai bermain biola, meskipun awalnya ia sudah menekuni piano saat masih tinggal di Singapura.
Pada usia 8 tahun, Vanessa-Mae dibimbing Profesor Lin Yao Ji di National Conservatoire of Music di Beijing, Cina. Vanessa-Mae lantas kembali ke London, Inggris, dan belajar di Royal College of Music.
Ia melakukan debut sebagai musisi profesional saat berusia 10 tahun di sebuah festival musik di Jerman. Pada usia 13 tahun, Vanessa-Mae melansir Tchaikovsky & Beethoven Violin Concertos, album ketiga (dari total 10 album studio yang sudah dilasirnya antara tahun 1990 sampai 2004).
Guinness World Records pun mencatat nama Vanessa-Mae sebagai soloist termuda yang memiliki rekaman biola dari dua komposer musik klasik legendaris (Ludwig van Beethoven dan Pyotr Ilyich Tchaikovsky) tersebut.
Pada 2009, Vanessa-Mae membuat keputusan mengejutkan dengan serius menekuni ski nomor slalom, dengan pindah domisili ke sebuah resor ski di Pegunungan Alpen di Zermatt, Swiss.
Menariknya, saat itu Vanessa-Mae yang sudah berusia 35 tahun memilih turun dengan bendera Thailand, negara ayah kandungnya.
Usai menjalani berbagai tahapan dan kualifikasi, Vanessa-Mae pun berhak turun di Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Rusia, dengan bendera Thailand.
Turun di nomor giant slalom, Vanessa-Mae hanya mampu finis di posisi ke-67 alias juru kunci usai terpaut hingga sekira 50 detik dari peraih emas, Tina Maze. Bukan hasil yag bagus. Namun, dunia musik sangat salut dengan torehan Vanessa-Mae.
Pun begitu, cerita tidak berhenti sampai di situ. Federasi Ski Internasional (FIS) lantas menuduh Vanessa-Mae melakukan kecurangan di kualifikasi Olimpiade Sochi. Akibatnya, FIS menghukum Vanessa-Mae larangan bertanding selama empat tahun.
Tetapi, enam bulan kemudian, Pengadilan Arbitrase (Court of Arbitration) menyebut tidak ada bukti kuat Vanessa-Mae terlibat pelanggaran yang dituduhkan sehingga hukuman itu pun dicabut.
Vanessa-Mae lalu mencoba untuk kembali turun di Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, Korea Selatan, pada 2018. Namun, ia batal ikut kualifikasi pada Januari 2018 karena mengalami cedera punggung. Setelah itu tidak terdengar lagi kabar Vanessa-Mae menekuni ski sebagai atlet.
Kepiawaian Vanessa-Mae memang sudah memberikan segalanya untuk wanita yang kini berusia 44 tahun itu. Selain nama besar, Vanessa-Mae pun dikenal sebagai salah satu musisi dengan pendapatan fantastis.
Pada 2006 saja, Vanessa-Mae sudah menjadi entertainer di bawah 30 tahun terkaya di Inggris. Sampai pertengahan tahun 2022 lalu, Vanessa-Mae diperkirakan memiliki kekayaan bersih hingga 45 juta dolar AS (sekira Rp682,5 miliar dengan kurs saat ini) yang menjadikannya violist terkaya di dunia.
Vanessa-Mae juga dikenal sebagai penampil (performer) yang brilian. Pada Oktober 2011 misalnya, ia menerima 500 ribu dolar AS (Rp7,6 miliar dengan kurs saat ini) untuk tampil di depan pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov yang saat itu merayakan hari ulang tahun.
Penjualan album menjadi alasan utama kesuksesan dan kekayaan Vanessa-Mae. Ia selama ini dikenal akan variasi musiknya karena piawai memainkan lebih dari satu genre musik: klasik, tekno, elektronik, pop, sampai fantasia.
Selama ini, hampir semua album Vanessa-Mae mendapat review bagus dari para kritikus dan sukses besar di kalangan penggemar.
Belakangan, Vaneessa-Mae juga dikenal menggemari mobil-mobil sport eksotis. Sejumlah sumber menyebut Vanessa-Mae paling tidak memiliki tiga mobil, yakni Lotus Elise (senilai 35 ribu dolar AS), Audi RS6 Avant (175 ribu dolar AS), dan Audi Q3 (40 ribu dolar AS).