SKOR.id – Ictyos adalah perusahaan startup asal Prancis yang mengombinasikan penyamakan kulit khas negara tersebut dengan teknologi ramah lingkungan yang berbasis material dari tumbuh-tumbuhan, untuk mengubah kulit ikan menjadi kulit asal laut berkualitas tinggi.
Untuk menjamin kulit laut dengan kualitas terbaik, proses penyamakan Ictyos memerlukan pemilihan kulit ikan terbaik secara hati-hati dari mitra pertanian makanan Prancis.
Untuk mengontrol ketertelusuran pasokan, Ictyos mengandalkan jaringan mitra lokal dan mengurangi jejak karbonnya berkat pemangkasan jalur ini.
Dengan memulihkan kulit yang awalnya akan dibuang, Ictyos tidak meminta peningkatan penangkapan ikan melainkan menggunakan sumber daya yang tersedia dengan cerdas dalam logika daur ulang.
Ictyos juga memilih memakai tanin nabati (dipakai untuk proses penyamakan agar kulit masak sehingga menjadi kuat dan lentur) yang terdiri dari daun, akar atau buah-buahan untuk meminimalkan dampak deforestasi.
Paling tidak ada tiga komitmen Ictyos dalam memproduksi material dari kulit ikan dengan menghargai keanekaragaman hayati, yakni daur ulang kulit ikan, tidak ada pembiakan untuk kulit, dan tidak ada spesies yang terancam punah.
Ictyos didirikan oleh tiga insinyur kimia asal Prancis yang berencana memproduksi antara 1.000 sampai 2.000 kulit ikan dalam sepekan dan memproses spesies baru setiap tahun dengan harapan kulit laut ini akan mengubah pasar mewah dalam waktu dekat.
Ada enam tahapan proses untuk mengubah kulit ikan mentah menjadi material siap pakai untuk produk dengan kualitas tinggi. Waktu yang dibutuhkan sekira lebih dari tiga pekan.
Langkah pertama, pemilihan kulit. Setiap kulit dipilih secara ketat sesuai dengan keteraturan butiran dan sisiknya. Kulit-kulit itu kemudian dipipihkan dengan semacam mesin pres putar agar kondisinya benar-benar menjadi lembaran.
Proses kedua diistilahkan the river. Kulit-kulit itu lantas dimasukkan ke dalam semacam drum dan proses transformasi pun dimulai. Proses “penggilingan” di dalam drum ini dilakukan untuk membuat kulit lebih murni dan bersih agar siap untuk penyamakan.
Langkah ketiga adalah penyamakan. Inilah proses terpenting yang dilakukan Ictyos dalam membuat material kulit ikan berkualitas. Tahapan ini akan memperkuat kulit dan menghilangkan sifat degradasi alami kulit ikan.
Tergantung karakter yang diinginkan (terkait level kelembutan, daya tahan, hingga warna), Ictyos memakai tanin dari bahan-bahan seperti mimosa, kacang kastanye, dan pohonn quebracho yang terkenal karena kekuatan kayunya.
Penyamakan lanjutan menjadi tahapan berikutnya. Langkah ini sangat diperlukan karena menjadi tahapan akhir pembuatan kulit ikan.
Minyak membuat kulit ikan memiliki gizi cukup untuk mendapatkan kelenturan yang pas. Pencelupan ke dalam cairan pewarna membuat warna masuk lebih dalam ke kulit. Sekali saja diberi warna, kulit akan langsung matang, sedikit memanjang, dan benar-benar kering.
Langkah kelima, pelunakan. Kulit dilonggarkan dengan melewati mesin pelembut. Tekanan berat diterapkan pada kulit melalui bilah bundar dari roda yang menyentak.
Finishing menjadi tahapan terakhir. Proses ini terdiri dari beberapa gerakan teliti yang memberikan permukaan kulit dengan aspek cerah atau matt dan memastikan ketahanan yang baik dari waktu ke waktu.
Proses penyamakan kulit laut Ictyos terus membaik berkat 2.000 parameter yang ditetapkan setelah 3 tahun penelitian dan pengembagan (R&D) dan lebih dari 2.500 optimisasi penyamakan.
Kulit laut Ictyos menjadi yang pertama di dunia yang memenuhi berbagai persyaratan teknis pembuat jam. Berbagai uji kualitas (cahaya, kelembapan, pewarnaan), yang dilakukan oleh produsen tali jam Prancis dan Swiss, menjamin ketahanannya.
Yang pasti, kulit ikan ini memiliki ketebalan dan daya tahan yang sama kuatnya dengan kulit buaya. Yang jelas, Ictyos menawarkan opsi material yang lebih bisa terbarukan dibanding kulit hewan-hewan yang selama ini dipakai.