- Sejarah mencatat ada tiga pembalap yang pernah menjalani tiga balapan kandang dalam satu musim Formula 1.
- Dua dari tiga pembalap yang “beruntung” tersebut berasal dari Amerika Serikat.
- Musim ini, Logan Sargeant akan mengulang apa yang pernah dilakukan kompatriotnya lebih dari tiga dekade lalu, Eddie Cheever.
SKOR.id – Ada yang berbeda signifikan pada Kejuaraan Dunia Formula 1 2023 dibanding musim-musim sebelumnya. Menariknya semua terkait dengan Amerika Serikat.
Perkembangan pesat F1 di Negeri Paman Sam dalam beberapa tahun terakhir, membuat pemegang hak komersial F1 Liberty Media – mengakuisisi sejak 2017 yang juga asal AS – dan tim-tim sepakat menggelar tiga Grand Prix di Amerika pada musim 2023 ini.
Miami untuk kali kedua bakal menggelar F1 pada tahun ini. Adapun Grand Prix AS tahun ini akan menjadi edisi ke-52 sejak debut menggelar F1 pada 1959 dan sempat beberapa kali pindah sirkuit dan vakum.
Balapan ketiga di AS adalah GP Las Vegas, yang pada 16-18 November 2023 mendatang akan kembali menggelar F1 untuk kali pertama setelah terakhir masuk kalender pada 1982.
Selain akan menggelar tiga Grand Prix, Amerika Serikat juga untuk kali pertama dalam delapan tahun terakhir, bakal memiliki pembalap di Formula 1. Logan Sargeant musim ini mulai turun untuk Tim Williams Racing mendampingi Alex Albon.
Dengan begitu, Logan Sargeant akan memiliki tiga balapan kandang pada musim pertamanya di Formula 1. Namun, ada dua pembalap lain sebelum Sargeant yang pernah merasakan situasi yang sama.
Eddie Cheever – F1 1982

Turun bersama Tim Equipe Talbot Gitanes, pada F1 1982 Eddie Cheever merakan tiga balapan kandang masing-masing di US GP West di sirkuit jalan raya Long Beach, California (putaran ketiga), GP Detroit di Detroit Street Circuit (ketujuh), dan GP Caesars Palace di Las Vegas (ke-16, terakhir).
Torehan Cheever terbilang tidak buruk pada ketiga balapan kandangnya itu. Ia memang retired pada US GP West, namun mampu naik podium kedua (6 poin, saat itu hanya enam pembalap yang berhak atas poin: 9-6-4-3-2-1) di GP Detroit dan P3 (4 poin) di GP Caesars Palace.
Sayangnya, sasis Talbot Ligier-Matra JS17B dan JS19 yang mengusung mesin Matra MS81 3.0 V12 geberan Cheever kurang kompetitif. Dari 14 balapan yang diikuti Cheever, ia delapan kali retired.
Alhasil, ia hanya menempati peringkat ke-12 dengan hanya mengoleksi 15 poin, atau tertinggal hingga 29 poin dari Keke Rosberg (Williams) yang keluar sebagai juara dunia F1 1982.
Meskipun tidak pernah menang (maksimal 9 finis podium) sepanjang turun di F1 pada 1978 dan 1980-1989, Eddie Cheever hingga kini menjadi pembalap asal AS dengan start terbanyak di F1, 132 (berpartisipasi dalam 143 GP).
Antonio Giovinazzi – F1 2020

Turun memperkuat Tim Alfa Romeo Racing Orlen pada F1 2019 sampai 2021, Antonio Giovinazzi menjadi satu-satunya pembalap asal Italia – dan terakhir – yang turun di Formula 1.
Pada F1 musim 2020, Giovinazzi menjalani tiga balapan kandang, yakni GP Italia (di Sirkuit Monza), GP Tuscan (Mugello), dan GP Emilia Romagna (Imola).
Tidak seperti Cheever, Antonio Giovinazzi tidak mampu berbuat banyak pada ketiga balapan kandangnya. Ia hanya finis P16 di Monza, retired di Mugello, dan baru mendapatkan poin usai finis P10 (1 poin) di Imola.
Banyaknya balapan di Italia saat itu tidak lepas dari dibatalkannya sejumlah Grand Prix akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Banyaknya staf, teknisi, dan kru asal Italia – utamanya dua tim yang berbasis di sana, Ferrari dan AlphaTauri – membuat F1 khawatir mereka tidak bisa masuk negara lain. Maklum, saat itu Italia menjadi salah satu negara paling terdampak Covid-19 di dunia.
Logan Sargeant – F1 2023

Tantangan bagi Sargeant untuk minimal mengulang atau menyamai torehan Eddie Cheever, jelas cukup berat. Ia memang pasti akan mendapat dukungan penuh penonton saat turun di Miami International Autodrome, Circuit of the Americas (COTA) di Austin, Texas, dan Las Vegas Street Circuit.
Masalahnya, Logan Sargeant minim pengalaman – bahkan mungkin belum pernah turun – di trek-trek tersebut dengan mobil single-seater (Formula).
Sargeant sebelumnya memang sudah turun di FIA Formula 2 (2021, 2022) dan FIA Formula 3 (2019, 2020). Namun, semua tahu bila kedua kejuaraan tersebut tidak merambah Amerika Serikat.