- Rachel Stuhlmann adalah seorang influencer tenis yang dikenal berkat postingan foto-foto seksinya di Instagram.
- Dia juga membagikan wawasan tentang sesi latihan tenisnya, termasuk pukulan forehand ala Casper Ruud.
- Namun, mimpi besarnya adalah membuat situs web miliknya sendiri seperti yang dilakukan idolanya Paige Spiranac.
SKOR.id - Rachael Stuhlmann dikenal karena postingan foto-foto seksi di halaman Instagram miliknya, yang sebagian merupakan alasan mengapa dia mengumpulkan banyak pengikut.
Awal bulan ini sang influencer tenis itu mengumumkan dia akan meniru jejak mantan pegolf profesional Paige Spiranac dalam menyajikan materi eksklusif seperti OnlyFans.
Rupanya wanita 31 tahun yang telah menjadi influencer nomor satu di dunia tenis itu, begitu terinspirasi oleh apa yang telah dilakukan Spiranac di olahraga golf.
Meskipun dia tidak memiliki pengikut sebanyak Spiranac, Stuhlmann mengumumkan bahwa dia akan mengikuti jejak sang idola dan meluncurkan website bergaya OnlyFans sendiri, berisi konten eksklusif.
Saat ini Stuhlmann memiliki lebih dari 270 ribu pengikut di Instagram, yang terbilang kecil jika dibandingkan dengan lebih dari 3,7 juta penggemar Spiranac, tetapi itu tidak menghentikan keinginannya untuk meluncurkan situsnya sendiri.
Namun, meski situs milik Stuhlmann itu nantinya dan Paige terinspirasi oleh web dewasa OnlyFans yang terkenal, mereka tidak akan menampilkan gambar-gambar telanjang seperti kebanyakan di platform ternama itu.
Artinya konten mereka tidak akan dihosting di OnlyFans, melainkan oleh situs terpisah. Spiranac bahkan telah meluncurkan OnlyPaige beberapa minggu yang lalu dan sejauh ini berhasil dengan bai, maka itulah Rachel akan mengikuti jejaknya.
Yang menarik Stuhlmann ditawari untuk bergabung ke OnlyFans, tetapi dia menolaknya. "OnlyFans bukan untuk saya," dia meyakinkan. "Saya tidak menentangnya, saya juga tidak menilai wanita yang memilikinya, tapi itu bukan bisnis saya atau rencana karier jangka panjang saya."
"Saya sangat senang untuk berbagi bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini, saya telah mengerjakan platform berbasis langganan pribadi saya sendiri di mana saya akan berbagi instruksi pelatihan, perjalanan turnamen di belakang layar, dan banyak lagi kesenangan. dan konten eksklusif," katanya. "Jadi tunggu saja, segera hadir."
Selain konten eksklusif, Rachel Stuhlmann memiliki rencana besar terkait olahraga tenis yang juga diharapkannya dapat bergulir, seperti mengadakan turnamen di kampung halamannya.
“Saya memiliki banyak tujuan di industri ini, seperti membawa turnamen tenis profesional ke kampung halaman saya, St. Louis, dan menyelesaikan buku saya," katanya
Jadi Petenis Profesional
Sang influencer tenis ini juga memberi penggemarnya wawasan tentang beberapa sesi pelatihannya dengan postingan di Instagram.
Dia telah berbicara di masa lalu tentang bagaimana dia bisa menjadi pemain tenis profesional dan dia suka menjaga keterampilannya setajam mungkin, walau tidak lagi berkompetisi secara profesional.
Sebuah video telah diposting menunjukkan wanita itu melatih pukulan forehand dan dia pertama kali berbicara tentang pengaruh bintang tenis Norwegia, Casper Rudd.
Influencer asal Amerika Serikat (AS) itu menuliskan postingan yang pada intinya mengajak penggemarnya untuk melatih gerakan forehand seperti dilakukan Casper, 2 Ball Forehand Domination (@topcourt drill).
"Ingat, bahwa pukulan forehand yang dominan dimulai dengan gerakan yang baik, dan pola nyata seperti ini adalah kunci untuk menemukan ritme dan kepercayaan diri dalam poin. BERSENANG-SENANGLAH."
Rudd, berusia 24 tahun masih rutin menghadiri Akademi Rafael Nadal di Mallorca dan dia adalah bintang tenis yang sedang berkembang dalam olahraga tersebut. Mencapai dua final Grand Slam tahun lalu di Roland Garros (Prancis Terbuka) dan Flushing Meadows (US Open).
Sayangnya, Casper dikalahkan oleh Nadal di final Prancis Terbuka yang ditayangkan di seri Netflix Break Point.
Stuhlmann memberi tahu SunSport di akhir tahun 2022 bahwa dia bisa menjadi pemain tenis profesional.
"Saya tahu saya cukup baik dan akhirnya bisa sampai di sana," katanya.
"Tetapi saya pikir kenyataannya adalah saya membutuhkan waktu lima hingga tujuh tahun untuk mencapai puncak dan saya tidak ingin menjalani gaya hidup yang menyertai, bermain di kota-kota kecil dan pada dasarnya tinggal di mobil."***