SKOR.id – Pada usia 110 tahun, Vincent Dransfield masih mengendarai mobilnya tiap hari, membeli kopi di toko serba-ada, dan membeli makan siang sendiri.

Dransfield tinggal mandiri di rumahnya sendiri di Little Falls, New Jersey, Amerika Serikat, tempat dia tinggal sejak tahun 1945.

Pria supercentenarian (orang yang berusia 110 tahun ke atas) ini tidak terlalu memerlukan bantuan dalam kehidupan sehari-hari.

Cucu-cucu Dransfield memang mengunjunginya seminggu sekali untuk membawakannya bahan makanan dan meneleponnya tiap dua hari sekali, namun ia sehari-harinya hidup mandiri.

Secara umum Dransfield hingga saat ini dalam keadaan sehat, kecuali sedikit nyeri lutut dan masalah kecil lainnya.

Menurut keluarganya, sehari-harinya Dransfield bergerak berpindah-pindah antara lantai utama rumah, kamar tidurnya di lantai atas, dan ruang bawah tanah tempat ia mencuci pakaian tanpa masalah.

Ketika ditanya bagaimana perasaannya hidup hingga usia 110 tahun, Dransfield dengan bercanda mengatakan dia siap mengenakan sarung tinju dan box.

“Saya berhasil melakukan segalanya. Saya mengemudi dengan cukup baik,” ujar Dransfield dikutip dari Today.com edisi Sabtu (20/4/2024).

Hal itu diakui pula oleh Erica Lista, cucu perempuan Dransfield. “Kakek mengemudi dengan sangat baik, lebih baik daripada beberapa orang yang saya lihat,” kata Lista. 

Sang cucu dan saudara laki-lakinya secara berkala mengawasi cara mengemudi Dransfield untuk memastikan kondisnya baik-baik saja. 

“Keluarga, teman, dan dokter kagum dengan umur panjangnya yang sehat," kata Lista.

Diakui Lista, dirinya yang baru berusia 49 tahun justru memiliki lebih banyak masalah kesehatan dibanding kakeknya yang berusia 110 tahun.

"Ketika Dransfield memerlukan endoskopi baru-baru ini karena masalah menelan, staf medis terkejut karena dia hanya menjalani anestesi sekali seumur hidupnya," ujar Lista. 

Ia kemudian memperhatikan tangan ahli anestesi gemetar ketika memberikan obat tersebut kepada seorang pria berusia 110 tahun.

Jarang sekali pria bisa hidup sampai usia 100 tahun. Menurut New England Centenarian Study yang berbasis di Boston University, hanya 15% persen pria yang mampu hidup hingga satu abad. Alasannya tidak jelas.

Klub supercentenarian bahkan lebih eksklusif. Laki-laki hanya berjumlah sekitar 10% dari kelompok usia ini tersebut, menurut catatan studi.

Pria tertua di dunia saat ini berusia 111 tahun dan tinggal di Inggris, menurut Gerontology Research Group, yang menyimpan daftar supercentenarian yang tervalidasi. 

Dransfield saat ini adalah pria tertua ke-8 dalam daftar tersebut.

Lahir pada 28 Maret 1914, Dransfield tidak hanya menikmati umur panjang yang luar biasa, tetapi juga umur panjang yang sehat, dengan pikiran dan tubuh yang bugar. 

Ia mengaku tidak pernah menderita penyakit besar seperti kanker atau penyakit jantung. Dransfield selalu sehat, tidak sakit kepala atau sakit punggung.

“Saya sangat, sangat, sangat beruntung dalam hidup saya,” kata Dransfield kepada Today.com.

Ia mempunyai satu anak, tiga cucu, dan tujuh cicit. Istrinya yang mendampinginya selama 54 tahun meninggal dunia pada 1992 lalu.

Banyak anggota keluarga, teman, dan petugas pemadam kebakaran baru-baru ini berkumpul di kantor pemadam kebakaran tempat ia pernah menjabat sebagai kepala untuk merayakan ulang tahunnya ke-110.

“Bagian paling mengagumkannya adalah betapa bersemangatnya orang-orang membicarakan dan merayakannya,” kata Lista. 

“Sungguh mengharukan melihat banyak orang yang menganggap dia spesial.”

Hal-hal inilah yang perlu diketahui tentang supercentenarian dan nasihat Dransfield agar panjang umur:

1. Luangkan Waktu untuk Melakukan yang Anda Sukai

Vincent Dransfield menghabiskan lebih dari 80 tahun bertugas sebagai anggota relawan pemadam kebakaran setempat dan menjadi kepala untuk jangka waktu tertentu.

Ketika ditanya hal yang memberinya kebahagiaan dan membuatnya tetap bertahan dalam hidup, dia dengan cepat menjawab, “Pemadam kebakaran. Saya bertemu begitu banyak teman.”

Lista mengatakan kakeknya terus menjadi bagian dari pemadam kebakaran seiring bertambahnya usia dan menjadi bagian dari “klub 3 sampai 5.”

“Setelah nenek saya meninggal, itulah yang membuat kakek terus bertahan. Setiap hari, dia pergi ke pemadam kebakaran dari jam 3 sampai jam 5, dan semua orang tua akan duduk di sana dan nongkrong. Itu seperti keluarganya,” ujarnya.

Pemadam kebakaran hanyalah pekerjaan sampingan. Mengenai kehidupan profesional Dransfield, dia bekerja selama 60 tahun.

Sebagian besar pekerjaannya sebagai manajer suku cadang mobil, sebelum pensiun pada akhir usia 70-an.

“Saya masih ingin bekerja, tetapi istri saya berkata, sudah waktunya Anda berhenti,” kata Dransfield, mengenang.

2. Susu Bermanfaat bagi Tubuh

Dransfield meninggalkan sekolah setelah kelas 8 dan bekerja di peternakan sapi perah pada usia 15 tahun untuk membantu menghidupi keluarganya.

Dia mengirimkan susu selama lima tahun dan meminumnya sebanyak yang dia mau, yang menurutnya memberinya dorongan yang sehat. 

Terutama saat era “Great Depression”  (Depresi Besar) yang melanda pada tahun 1930-an.

“Saya minum susu dan makan enak karena saya bekerja di pertanian,” Dransfield menuturkan. 

“Dan saya sering mengingat kembali serta berpikir bahwa susu memberi saya awal yang baik dalam hidup serta untuk tulang-tulang di tubuh saya,” kata Dransfield.

Susu hingga kini masih berperan dalam hidupnya. Supercentenarian ini meminum Ovaltine (suplemen penyedap susu dan nutrisi) tiap hari setelah sarapan untuk umur panjangnya. 

"Dia sangat blak-blakan tentang hal itu sehingga ketika berusia 100 tahun, semua orang meminum Ovaltine pada pesta ulang tahunnya," kata Lista.

3. Tetap Aktif

Dransfield tidak melakukan angkat beban atau berolahraga di gym, tapi dia terus bergerak sepanjang hidupnya.

“Saya berusia 21 tahun ketika bergabung dengan pemadam kebakaran dan itulah latihan yang saya lakukan tiap hari, menjawab alarm kebakaran di Little Falls,” katanya.

“Saya aktif dan lari ketika alarm berbunyi selama 40 tahun. Lalu selama 40 tahun berikutnya, ketika saya menginginkannya.”

Latihan olahraga terstruktur justru membuatnya terheran-heran. “Dia menertawakan orang yang joging. Dia berkata, 'Ke mana mereka lari?'” kata cucunya.

4. Nikmati yang Anda Makan

Orang supercentenarian menyukai makanan Italia, hamburger, salad, coklat susu, dan makanan manis lainnya. 

Ia minum secangkir kopi tiap hari dan kadang-kadang minum bir, tetapi tidak menikmati alkohol dalam bentuk lain. Dia juga tidak mengikuti program diet.

“Yang mengagumkan adalah dia tidak berhati-hati dengan pola makannya,” kata Lista.

“Kakek makan apa pun yang dia mau. Tidak pernah memperhatikan berat badannya. Dia tidak pernah harus menurunkan berat badan. Dia selalu fit.”

Pada usia 110 tahun, Dransfield masih memasak sendiri, meskipun hanya memanaskan sup di atas kompor atau memanaskan makanan yang sudah disiapkan di microwave. 

“Dia suka membeli makanan dari restoran tak jauh dari rumahnya,” ujar Lista.

5. Tidak Ada Kata Terlambat Perbaiki Kebiasaan Buruk

Dransfield mulai merokok ketika berusia 50 tahun setelah seorang petugas pemadam kebakaran menawarinya rokok dan dia menyukainya. Namun sekitar 20 tahun kemudian, dia berhenti.

“Suatu hari dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan berhenti merokok,” kata Lista. “Dia membuang rokoknya dan hanya itu. Dia tidak pernah merokok lagi.”

6. Tetap Positif

Dransfield menganggap dirinya seorang yang optimistis. Dia juga memiliki selera humor yang tinggi dan suka menghafalkan nama semua orang di kotanya.

“Mengenal orang dan mencintai orang membuat saya hidup lebih lama,” kata Dransfield.

“Dia selalu mempunyai sikap positif dan optimistis, bahkan ketika nenek saya meninggal dunia. Dia hidup untuknya, tapi dia bertekad untuk terus hidup,” Lista menimpali.

“Saya tetap bersikap positif. Saya tidak pernah memikirkan cara lain ketika ada sesuatu yang salah,” kata Dransfield.

“Saya baik-baik saja dan saya berharap Tuhan yang baik menjaga saya tetap seperti itu.”