SKOR.id – Max Verstappen dan George Russell terlibat perseteruan setelah kualifikasi Grand Prix Qatar pekan lalu, ketika juara dunia Formula 1 2024 merasa pembalap Mercedes berusaha membuatnya dipenalti.
Kedua pembalap dipanggil ke ruang steward dengan Verstappen akhirnya diganjar penalti turun satu grid, membuatnya harus merelakan pole position kepada Russell.
Steward menerima arguman Russell bahwa bintang Red Bull Racing itu mengemudi dengan sangat lambat dan menghalangi pembalap lain yang tengah melakukan flying lap untuk mengejar catatan waktu.
Max Verstappen yang kecewa kemudian mengeluhkan perilaku sang kolega ke publik, mengatakan dirinya sudah kehilangan respek terhadap Russell karena mencoba membuatnya mendapat penalti di ruang steward.
“Saya telah berada di ruang steward berkali-kali sepanjang karier saya dengan orang-orang yang pernah saya hadapi. Dan saya belum pernah melihat seseorang mencoba menipu orang lain sekeras itu. Jadi saya sudah kehilangan rasa hormat (untuk Russell),” kata Verstappen.
Pertengkaran mereka ternyata berlanjut hingga GP Abu Dhabi akhir pekan ini dan tampaknya tidak akan selesai dalam waktu dekat.
Giliran George Russell membalas pernyataan Verstappen. Pada Kamis (5/12/2024), ia melabeli Super Max sebagai tukang bully (perundung). Ia mengatakan sudah saatnya seseorang untuk melawan.
Hal ini diungkap Russell setelah mengeklaim bahwa empat kali juara dunia F1 tersebut mengancam akan menabraknya hingga menghantam tembok di awal race Qatar.
“Orang-orang telah dirundung oleh Max selama bertahun-tahun, dan Anda tidak dapat mempertanyakan kemampuan mengemudinya. Tapi dia tak bisa mengatasi kesulitan setiap kali ada hal yang merugikannya,” kata Russell.
“Jeddah 2021, Brasil 2021, dia marah-marah. Di Budapest tahun ini, balapan pertama saat mobilnya tidak dominan, menabrak Lewis (Hamilton), menyalahkan timnya. Yang terjadi di ruang steward? Anda berjuang mempertahankan argumen, tetapi itu tak pernah bersifat personal.”
“Namun dia sudah keterlaluan sekarang. Komentarnya selama akhir pekan (GP Qatar) benar-benar tidak etis dan tidak perlu, karena apa pun yang terjadi di lintasan, kami, pembalap, berjuang keras. Itu bagian dari balapan.”
Verstappen pun segera merespons pernyataan Russell. Ia menganggap pembalap Inggris tersebut telah mendramatisasi percakapan mereka, bahkan menyebutnya sebagai pembohong dan bermuka dua.
Super Max merasa Russell melebih-lebihkan pernyataannya. Ia tak pernah mengatakan atau mengancam akan sengaja menabraknya dan membuatnya berakhir di dinding pembatas.
“Tidak benar, tapi saya tidak terkejut. Saya hanya memberikan pendapat saya mengenai bagaimana keadaannya. Tentu saja, dia tidak senang dan itu hal yang sama dia lakukan pada steward. Berbohong dan mengarang,” ucap Verstappen.
“Dia pengkhianat. Tidak penting bagi saya. Anda tidak perlu banyak berbicara tentang orang-orang seperti itu, mereka hanyalah pecundang.”
“Mengapa dia ajak orang lain untuk melawan saya? Saya tidak melakukan kesalahan, kan? Saya hanya kecewa tindakannya di depan steward, itu saja. Tak ada kaitannya dengan hal lain. Saya santai, saya sudah memenangi gelar,” pungkas Super Max.