- Banyak yang tidak tahu bila Amerika Serikat pernah memiliki jagoan senam di Olimpiade Beijing 2008.
- Nastia Liukin menjadi salah satu pesenam putri terbaik sepanjang masa AS usai merebut lima medali di Beijing.
- Kehebatan Liukin diabadikan dalam bentuk patung oleh Bruce Larsen.
SKOR.id – Dari sekian banyak atlet putri Amerika Serikat (AS), mungkin tidak banyak yang mengenal nama Anastasia “Nastia” Valeryevna Liukin.
Liukin adalah atlet putri AS yang mampu merebut emas Olimpiade di cabang olahraga yang “bukan spesialis” Negeri Paman Sam, senam. Menariknya, Nastia Liukin justru berasal dari negara yang selama ini sangat kuat di cabor senam, Rusia.
Lahir sebagai anak tunggal dari pasangan pesenam top Uni Soviet, Valeri Lukin (peraih dua emas Olimpiade Seoul 1988) dan Anna Kotchneva (juara dunia senam ritmik 1987) pada 30 Oktober 1989, Nastia dan kedua orangtuanya berimigrasi ke AS saat dirinya berusia 2,5 tahun.
Di AS, Nastia Liukin berkembang menjadi pesenam hebat. Usai gagal masuk tim senior untuk Olimpiade Athena 2004, Liukin menggila dengan merebut lima medali senam saat diturunkan AS pada Olimpiade Beijing 2008.
Pesenam artistik itu menyabet emas di nomor perorangan all-around setelah menempati posisi ketujuh kuda-kuda lompat, P2 palang bertingkat, serta menang pada balok keseimbangan dan senam lantai.
Dengan total poin 63.325 saat itu, Liukin berhasil memaksa kompatriot sekaligus rekan setimnya Shawn Johnson untuk puas dengan medali perak (62.725 poin). Perunggu nomor semua alat Olimpiade Beijing direbut pesenam tuan rumah Cina, Yang Yilin.
Tiga medali perak juga berhasil direbut Liukin di Olimpiade Beijing masing-masing di nomor tim, palang bertingkat, dan balok keseimbangan. Adapun perunggu direbutnya di nomor senam lantai.
Torehan di Beijing 2008 membuat Nastia Liukin menjadi salah satu dari tujuh pesenam putri AS yang mampu merebut minimal empat medali di Olimpiade.
Selain Olimpiade, Liukin juga mampu menyabet dua emas Kejuaraan Dunia Senam 2005 di Melbourne (palang bertingkat, balok keseimbangan) dan 2007 di Stutgart (tim, balok keseimbangan).
Bruce Larsen, seniman patung beraliran Repo Renaissance, tertarik untuk membuat patung Nastia Liukin ini. Bukan dari tembaga ataupun batu-batu yang dipahat, Liukin menciptakan seluruh patungnya dari bahan-bahan bekas.
Sejak Juni 2018 lalu, patung yang dinamai Nastia the Gymnast itu telah menghuni salah satu sudut Sport Sculpture Park di American Sport Art Museum & Archives (ASAMA), Daphne, Alabama, Amerika Serikat.
Nastia the Gymnast menjadi salah satu dari sembilan patung karya Bruce Larsen di ASAMA. Patung-patung karya Larsen lainnya di ASAMA di antaranya Borzov the Sprinter untuk mengenang Valery Borzov, peraih dua emas nomor sprint di Olimpiade Munich 1972, bintang kolam renang ajang yang sama Mark Spitz, pebasket Michael Jordan, dan pemain bisbol Bo Jackson.
Larsen membuat patung Nastia the Gymnast juga dari bahan-bahan bekas, kebanyakan lempengan besi dan aluminium. Ia mendeskripsikan Nastia Liukin tengah melakukan salto, dengan sangat halus.
Pasalnya, seluruh bagian tubuh Nastia Liukin mampu direpresentasikan oleh Larsen dengan sangat mirip dan terlihat hidup.
Mulai dari tangan dari lempengan logam, bentuk tubuh yang sedang melengkung, leher dari suspensi, hingga kedua paha berbahan hidroliks bekas dengan posisi siap mengayun untuk menapak bagian ujung balok, sebelum melakukan manuver terakhir.
“Setiap benda memiliki energi. Benda-benda ini sering mewakili bagian dari kehidupan manusia. Bilah bajak mungkin bukan sekadar sepotong logam yang dibuang begitu saja. Mungkin itu satu-satunya sisa dari kerja keras hidup beberapa petani miskin,” kata Larsen.
“Benda-benda ini berbicara kepada saya. Mereka memberi tahu saya cara terbaik untuk menghormati kehidupan orang-orang yang telah mereka sentuh.”