Muhammad Ali dan Joe Frazier Tak Lagi Sama setelah Thrilla in Manila

Nurul Ika Hidayati

Editor: Nurul Ika Hidayati

Duel antara Muhammad Ali dan Joe Frazier di Manila pada tahun 1975 merusak mental kedua petinju. (Deni Sulaeman/Skor.id)
Duel antara Muhammad Ali dan Joe Frazier di Manila pada tahun 1975 merusak mental kedua petinju. (Deni Sulaeman/Skor.id)

SKOR.id - Karier cemerlang Muhammad Ali dipenuhi dengan sejumlah pertarungan yang luar biasa di atas ring. Namun “Thrilla in Manila” melawan Joe Frazier paling menonjol sebagai pertarungan yang sangat epik. 

Pertarungan itu adalah akhir dari trilogi antara dua petinju hebat dalam sejarah dengan kepribadian yang sangat berbeda, yang bertarung dalam pertarungan yang brutal dan melelahkan sehingga meninggalkan bekas luka permanen pada keduanya. 

Pada kenyataannya dua atlet tinju kelas berat itu keluar dari ring pada tahun 1975 sebagai petinju yang berbeda dari saat mereka masuk.

Akhir dari trilogi olahraga yang luar biasa
"Thrilla in Manila" adalah pertarungan yang menghasilkan nada hening dan penghormatan mendalam dari semua fanatik tinju, walaupun ini bukan pertama kalinya Muhammad Ali dan Joe Frazier bertemu di atas ring. Mereka pertama kali bertarung dalam "Fight of the Century" pada tahun 1971 di Madison Square Garden, New York.

Frazier, yang saat itu berstatus juara dunia kelas berat, memastikan kekalahan pro pertama Ali (dan satu-satunya knockdown dalam tiga pertemuan mereka) di ronde ke-15, dan dimenangkannya dengan keputusan bulat - meskipun dia harus menghabiskan tiga minggu di rumah sakit untuk memulihkan fisiknya. 

Pertarungan berikutnya, “Super Fight II” berjalan sesuai keinginan Ali, meskipun ada beberapa kontroversi berhubungan dengan perilaku wasit Tony Perez selama pertarungan tersebut.

Pada saat pertarungan ketiga dan terakhir mereka tiba, baik Ali maupun Frazier telah melewati masa jaya mereka.

Frazier kalah dalam dua pertarungan besar terakhirnya (dia kalah dalam kejuaraan dunia dari George Foreman sebelum kalah dari Ali).

Sementara itu, Ali memandang seluruh prospek itu sebagai alasan untuk berlibur ke Filipina selama empat minggu yang semuaya dibayari oleh calon istri ketiganya, Veronica Porché Ali.

Pertarungan itu terjadi di Manila karena pemerintah Filipina memegang kartu as. Mereka menginginkan event olahraga besar yang akan membawa perhatian positif dan banyak uang ke negara itu, sekaligus mengalihkan perhatian orang dari situasi politik yang kacau dan ekonomi yang gagal. 

Presiden Ferdinand Marcos memberi promotor Don King apa pun yang dia minta untuk mewujudkan pertarungan tersebut. Sang presiden akhirnya mendapatkan tontonan yang dia bayar, dan beberapa lainnya.

Duel itu memenuhi hype, baik dan buruk
Sebagai pribadi, Ali dan Frazier ibarat minyak dan air. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk muak satu sama lain.

Tema dan nama pertarungan mereka itu ditetapkan sejak awal ketika Ali membandingkan lawannya dengan kera raksasa. “Ini akan menjadi pembunuhan dan sensasi dan kedinginan ketika saya mendapatkan Gorilla di Manila,” Ali sesumbar sambil meninju boneka gorila kecil yang dibawanya ke konferensi pers.

Maka wajarlah, Frazier yang marah ini, yang mengira dia tak mendapat pujian yang cukup untuk mengalahkan Ali pertama kali. Dia pun membalas, “Saya tidak ingin menjatuhkannya, saya ingin menyakitinya. Jika saya menjatuhkannya, saya akan mundur, memberinya kesempatan untuk bernapas. Saya menginginkan hatinya.” 

Penonton bisa merasakan kebencian timbal balik di udara. Arena tidak memiliki AC. Dikombinasikan dengan kerumunan penuh dan kelembapan tinggi, situasi ini membuat semua orang sulit bernapas.

Kedua petinju menyalurkan tidak suka mereka ke dalam pertarungan memar yang tak terlupakan, saling bertukar pukulan mengayunkan momentum setiap beberapa ronde. 

Frazier bertahan selama 15 ronde, Ali mengharapkan keputusan awal. Di babak awal, dia sempat bergumam kepada Frazier: "Joe, mereka bilang kamu sudah habis." Frazier balas menggeram: "Mereka berbohong."

Namun, untuk menyenangkan penonton mereka di seluruh dunia, Ali dan Frazier memberikan semua yang mereka miliki. Mereka menanggapi setiap tantangan yang diberikan lawan terlepas dari rasa sakit dari setiap pukulan. 

Di penghujung ronde kesembilan, Ali berjuang melawan kelelahan. Dia memberi tahu pelatihnya, "Sobat, ini saat terdekat saya dengan kematian."

Mata kanan Frazier bahkan hampir tertutup karena bengkak. Padahal, dia sudah hampir buta di mata kirinya setelah kecelakaan saat pelatihan beberapa tahun sebelumnya.

Pertarungan berlangsung selama lima ronde lagi. Setelah ronde ke-14, dengan wajah Frazier berlumuran darah, pelatihnya, Eddie Futch, menyebut pertarungan itu bertentangan dengan keinginannya. Ali pun menang dengan keputusan TKO.

"Saya sedang memikirkan keluarga Joe, betapa mereka mencintainya," kata Futch kepada Independent tak lama sebelum kematiannya.

Mundur juga melintas di pikiran Ali. Penulis biografinya Thomas Hauser mengatakan dalam film dokumenter tahun 2008 bahwa di akhir ronde itu, seorang cornerman Ali mendengar sang juara memberikan instruksi pada pelatih Angelo Dundee untuk "memotong (glove) mereka".

Efek pertarungan itu tidak pernah hilang
Ali dan Frazier bertarung beberapa kali lagi setelah "Thrilla". Tapi mereka tidak lagi pernah sama setelah pertarungan terakhir mereka itu. 

Ali mempertahankan gelar dunianya enam kali lagi. Dia mendapatkan kekuatannya kembali setelah kalah dari Leon Spinks pada tahun 1978, tetapi dia tidak pernah pulih sepenuhnya dari pukulan Frazier. 

Dia memutuskan pensiun pada tahun 1981 setelah kekalahan berturut-turut dari Larry Holmes dan Trevor Berbick.

Frazier hanya bertarung dua kali lagi setelah pertarungan Manila itu. Pertama, dia kalah lagi dari George Foremen pada tahun 1976. Kemudian, dia bermain imbang dengan Floyd Cummings yang kurang dikenal dalam 10 ronde setelah pensiun pada tahun '81.

Betapapun mereka membenci satu sama lain, "Thrilla in Manila" itu yang membuat Ali dan Frazier terhubung oleh sejarah selamanya.***

Source: sportscasting

RELATED STORIES

Film Dokumenter Muhammad Ali Buatan Rumah Produksi LeBron James Menangi Sports Emmy

Film Dokumenter Muhammad Ali Buatan Rumah Produksi LeBron James Menangi Sports Emmy

Film dokumenter Muhammad Ali yang diproduksi LeBron James dan tim dinyatakan sebagai dokumenter terbaik versi Sports Emmy.

50 Tahun Pertarungan Muhammad Ali vs Joe Frazier I: 3 Fakta di Balik Rivalitas Terbesar Abad ke-20

50 Tahun Pertarungan Muhammad Ali vs Joe Frazier I: 3 Fakta di Balik Rivalitas Terbesar Abad ke-20

Peringatan 50 tahun pertarungan tinju terbesar abad ke-20 antara Muhammad Ali vs Joe Frazier I akan dirayakan pada Senin (8/3/2021).

Cucu Muhammad Ali bak Pinang Dibelah Dua dengan Sang Kakek, Laila Ali Menunjukkan Fotonya

Cucu Muhammad Ali adalah kembaran kakeknya, Laila Ali menunjukkan fotonya Dan orang yang melihat gambar ini merasa seperti sedang melihat Muhammad Ali terlahir kembali.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Madura United vs Borneo FC pada pekan ke-32 Liga 1 2024-2025 di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, 10 Mei 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Madura United vs Borneo FC di Liga 1 2024-2025

Jelang lanjutan pekan ke-32, Sabtu (10/5/2025) sore, Madura United dan Borneo FC sama punya modal bagus.

Taufani Rahmanda | 09 May, 07:09

PSM Makassar vs Malut United pada pekan ke-32 Liga 1 2024-2025 di Stadion Gelora B.J Habibie, Pare pare, 10 Mei 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming PSM vs Malut United di Liga 1 2024-2025

Jelang lanjutan pekan ke-32, Sabtu (10/5/2025) sore, PSM Makassar dan Malut United dalam kondisi yang kontras.

Taufani Rahmanda | 09 May, 06:44

shayne pattynama - timnas indonesia

World

Perjalanan Karier Shayne Pattynama, ke Mana Selanjutnya?

Ke mana Shayne Pattynama akan berlabuh selanjutnya? Ia resmi dilepas oleh klub Liga Belgia, KAS Eupen.

Thoriq Az Zuhri | 09 May, 06:37

Profil Luton Town, klub kontestan Liga Inggris 2023-2023 (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Luton Town, Tim Jadi Tim Ke 4 yang Mengalami Degradasi Beruntun dari Premier League

Luton Town yang terdegradasi dari kasta tertinggi Liga Inggris (Premier League) di musim 2023-2024, kembali terdegradasi dari divisi Championsip.

Pradipta Indra Kumara | 09 May, 06:34

Logo baru kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2023-2024 terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 09 May, 05:56

Liga 4 Nasional atau Liga 4 putaran nasional. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Putaran Nasional Liga 4 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut jadwal, hasil, dan klasemen putaran nasional Liga 4 2024-2025.

Rais Adnan | 09 May, 05:56

Piala Asia Futsal Wanita 2025 di Cina atau AFC Women's Futsal Asian Cup China 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Piala Asia Futsal Wanita 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Piala Asia Futsal Wanita 2025 terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 09 May, 05:50

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 09 May, 05:48

Indonesia Kings Laga Spring 2025 atau IKL Spring 2025. (Honor of Kings)

Esports

Jelang Pekan Kelima IKL Spring 2025

Pekan Kelima dari IKL Spring 2025 akan berlangsung pada akhir pekan ini 9 hingga 11 Mei 2025.

Gangga Basudewa | 09 May, 03:42

Skuad Chelsea musim ini dinilai punya potensi besar. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

World

5 Duel Sesama Tim Liga Inggris di Final Kompetisi Eropa, Chelsea Paling Sering

Pertemuan Tottenham Hotspur vs Manchester United di Liga Europa jadi duel keenam sesama Tim Inggris di kompetisi Eropa, Chelsea paling sering.

Pradipta Indra Kumara | 09 May, 03:27

Load More Articles