- Pembalap Ducati Andrea Dovizioso masih berusaha mengeluarkan potensi terbaik Desmosedici GP20.
- Andrea Dovizioso berharap mendapatkan kecepatan di masa lalu agar bisa memperjuangkan kemenangan.
- Andrea Dovizioso merasa persaingan MotoGP musim tak berada di bawah kendali Ducati.
SKOR.id – Pembalap Mission Winnow Ducati Andrea Dovizioso mulai ragu dapat meraih titel MotoGP 2020 karena tidak memiliki kinerja seperti yang diinginkannya.
Pada balapan kedua, Grand Prix (GP) Teruel di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol, Minggu (25/10/2020) malam nanti, Andrea Dovizioso harus memulai dari grid ke-17.
Hal tersebut membuktikan ucapannya mengenai tim yang tak melakukan peningkatan pada motor Desmosedici GP20 sejak Grand Prix (GP) Aragon, pekan lalu.
Berlomba di trek yang sama, Andrea Dovizioso tidak yakin mampu finis lebih baik daripada balapan sebelumnya, dengan kecepatan motor yang masih jauh dari harapan.
“Ketika Anda memiliki kecepatan seperti ini, maka Anda tidak bisa membuat strategi bagus dan tak dapat memikirkan soal gelar,” kata Dovizioso seperti dilansir Motorsport.com.
“Tentu saja saya akan tetap melakukan pendekatan lomba seperti yang selalu saya lakukan untuk mendapatkan poin maksimal,” lanjut rider asal Italia tersebut.
Ban belakang masih menjadi masalah utama Andrea Dovizioso yang membuatnya gagal tampil cepat di setiap balapan MotoGP musim ini.
“Saat Anda tidak punya kecepatan, Anda tidak bisa menggunakan energi untuk memikirkan strategi karena tidak memiliki kekuatan untuk membuat keputusan,” ujar Dovizioso.
Joan Mir Jaga Ambisi Juara Dunia MotoGP 2020 https://t.co/OG0e9m7kDL— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 24, 2020
“Seperti saat ini, sungguh menyulitkan. Sekarang, saya tidak peduli dengan persaingan juara karena saya merasa itu tidak ada di kepala dan di tangan saya,” lanjutnya.
Johann Zarco menjadi pembalap terbaik Ducati pada sesi kualifikasi GP Teruel, Sabtu (24/10/2020) karena berhasil lolos ke Q2 dan menempati grid kelima.
Andrea Dovizioso menilai apa yang dialami Johann Zarco karena rider asal Prancis itu bekerja dari awal dan tidak megikuti apa yang telah terjadi dalam tiga tahun terakhir.
“Saya pikir ini hanya soal gaya balap, dan jika Anda menganalisa (MotoGP) musim ini secara keseluruhan, ada banyak pasang surut,” ujar Dovizioso.
“Ada banyak pembalap yang memiliki kecepatan luar biasa, tapi lihatlah bagaimana situasi di klasemen,” ia menambahkan.
Andrea Dovizioso telah menekankan kepada Ducati untuk bekerja dengan cara yang berbeda agar bisa beradaptasi dengan ban baru dari Michelin.
“Saya dapat memastikan situasi tidak berada dalam kendali kami dan sangat sulit untuk mengelola dan berusaha menggunakan potensi kami,” ujar Dovizioso.
“Kami terus bekerja pada setelan motor dan berusaha untuk beradaptasi. Tapi pada akhirnya, ini tidak bekerja.”
“Kami memang sedikit lebih cepat di beberapa trek, tapi kami tak lagi berada di sana. Jadi ini benar-benar sulit,” kata Dovi frustrasi.
Andrea Dovizioso saat ini berada di urutan keempat dalam klasemen sementara MotoGP 2020 dan terpaut 15 angka dari Joan Mir di peringkat pertama dengan 121 poin.
Finis di urutan lima besar pada GP Teruel menjadi sangat penting bagi Andrea Dovizioso jika tetap ingin menjaga peluangnya dalam meraih gelar.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita MotoGP lainnya:
MotoGP Teruel 2020: Andrea Dovizioso Akui Ducati Belum Sesuai Harapan
Andrea Dovizioso: Kami Harus Tetap Bermimpi dan Bekerja Keras