SKOR.id – Meskipun terbilang masih awal musim, Kejuaraan Dunia Formula 1 2023 mulai membosankan bagi sejumlah orang menyusul performa Tim Oracle Red Bull Racing yang terlalu dominan.
Tanda-tanda hegemoni Red Bull belum akan berakhir bisa terlihat dari dua sesi latihan bebas (Free Practice/FP) Grand Prix Spanyol pada Jumat (2/6/2023). Juara dunia dua musim terakhir (2021, 2022) Max Verstappen tak terbendung di Circuit de Barcelona-Catalunya.
Formula 1 selalu menjadi daya tarik bagi atlet elite dari disiplin lain. Hal itu kembali terbukti saat digelarnya Grand Prix Spanyol, putaran ketujuh Kejuaraan Dunia Formula 1 2023, akhir pekan ini (2-4/6/2023).
Ramalan pembalap Mercedes-AMG Formula 1 Team George Russell tentang Red Bull yang akan memenangi semua balapan F1 musim ini, rasanya patut dicermati.
F1 2023 baru masuk sepertiga musim dengan digelarnya putaran ketujuh di Spanyol. Namun, Red Bull mampu memenangi seluruh enam Grand Prix sebelumnya lewat Verstappen empat kali dan Sergio Perez dua. Perez bahkan juga memenangi sprint race di Baku, Azerbaijan.
Tentu saja, masih banyak Grand Prix yang harus dilalui (16 termasuk Spanyol). Namun yang paling mengesankan adalah kesenjangan yang dinikmati Red Bull dalam persaingan.
Bahkan di Monte-Carlo, GP Monaco, penampilan impresif Verstappen secara rata-rata memungkinkannya untuk menyamakan kedudukan level strategis dengan Fernando Alonso (Aston Martin Aramco Cognizant F1 Team) yang malah memilih untuk start dengan ban keras untuk mencoba melakukan overcut terhadap pembalap asal Belanda itu.
Bahkan di trek yang secara teori tidak menguntungkan, Super Max mampu menang. Sekali lagi, ini menunjukkan bahwa selain tim yang hebat, Red Bull juga memiliki pembalap sensasional.
Lantas, apakah prediksi Russell akan menjadi kenyataan dengan Verstappen bakal selalu mengangkat tangannya setiap seusai balapan?
“Melihat situasi saat ini, saya pikir kami mampu menyapu bersih (memenangi semua balapan). Namun, itu mustahil terjadi. Selalu ada episode yang bisa berbalik melawan Anda,” tutur Verstappen seperti dikutip Mundo Deporivo.
“Akan tiba bagi kami meraskan sasis Red Bull RB19 bekerja buruk dan tak seperti harapan. Atau, Anda mungkin tidak beruntung di kualifikasi.”
Itulah pernyataan Fernando Alonso pada konferensi pers di Montmelo, dan tekanan tinggi yang mana juara dunia 2005 daan 2006 itu duduk di sebelah kanan Russell.
Memenangi 100% balapan musim ini akan menjadi prestasi mutlak bagi Red Bull karena belum pernah ada tim yang melakukan ini sebelumnya. Bahkan, dominasi yang dilakukan McLaren pada 1988, harus berhenti di 93,75% (memenangi 15 dari 16 total balapan) musim itu.
Bagi Super Max, siklus kesuksesan tim Formula 1 akan selalu ada. Dan ini tidak berarti bahwa perubahan peraturan harus diupayakan untuk mengekang kekuatan yang berlebihan.
“Kami selalu melihat dominasi di Formula 1, itu bukanlah hal baru. Saya pikir semakin lama peraturan dibiarkan, semakin banyak orang yang terjun ke olahraga ini. Mungkin ini yang perlu kita pertimbangkan,” kata Verstappen.
Ada satu atau dua tahun ketika ada dua tim yang bertarung dan mungkin yang ketiga. Tapi secara umum, jika Anda melihat 40 tahun terakhir Formula 1, ada banyak musim saat satu tim benar-benar dominan tetapi tentu saja tidak mendominasi.