SKOR.id – Dengan modal sekira 15 ribu poundsterling, mantan bek kanan Manchester United Reece Wabara mendirikan merek fesyen Maniere De Voir, setelah mendapatkan masukan dari temannya semasa sekolah Lewis Morgan, yang juga salah satu pendiri raksasa busana Gymshark.
“Saya (saat itu) terus bertanya-tanya, di mana bisa memaksimalkan potensi agar jauh lebih baik,” tutur Reece kepada The Times pada tahun 2021 silam.
“Saya selalu ingin tampil berbeda dalam berbusana dan Lewis (Morgan) mengatakan kepada saya, ‘Kamu seharusnya melakukan sesuatu di fesyen’.”
Sekira 10 tahun kemudian, Maniere De Voir berkembang dan turnover mereka menembus hingga 34,7 juta pounds per tahun.
Maniere De Voir juga sudah mampu “mendandani” sejumlah bintang olahraga termasuk petinju kelas berat dunia Anthony Joshua dan winger Chelsea FC Raheem Sterling. Salah satu penyanyi girl group Little Mix, Perrie Edwards, diketahui juga penggemar merek ini.
Sejauh ini, Maniere De Voir baru membuka flagship store pertamanya di Oxford Street, London, Inggris, dengan antrean yang bisa mencapai satu blok.
Memilih Jalan Berbeda
Sejatinya, darah sepak bola mengalir deras dalam tubuh Reece Wabara. Kakeknya Lawrence bermain untuk Nigeria. Sementara pamannya Mark Walters pernah menjadi bintang Rangers dan Liverpool.
Pada usia 16, Reece Wabara dibina oleh Man City. Tiga tahun kemudian, dia diberi kontrak tiga tahun senilai 1 juta pounds per tahun.
Tapi, Wabara merasa bisa mencapai lebih banyak lagi. Berbekal tabungannya sebesar 15 ribu pounds, ia meluncurkan toko pakaian daring Maniere De Voir, terinspirasi oleh obrolan dengan ayahnya.
“Saya bergabung dengan Manchester City dalam masa transisi, ada dua atau tiga manajer saat saya berada di sana dan dua atau tiga pemilik juga,” kata Wabara, mengenang.
“Saya tahu hari-hari saya sebagai pemain sepak bola di City akan segera berakhir dan ayah selalu mengajari saya bahwa saya memerlukan opsi kedua untuk memastikan Anda relevan dan stabil secara finansial.
“Saya mendirikan MDV pada akhir tahun 2013 dan meluncurkan koleksinya. Pakaian pertama yang saya produksi adalah baju olahraga, T-shirt, hoodies. Saya mengenakannya pada pesepak bola yang saya kenal dan itu pun populer.”
Pada tahun 2017, di usia 26 tahun dan setelah sempat bermain di Bolton Wanderers, mantan pemain internasional Inggris U-20 Reece Wabara memutuskan untuk gantung sepatu dan berkonsentrasi pada bisnisnya.
“Transisi dari pesepak bola menjadi pemilik rumah mode terjadi secara bertahap dan hanya ketika angka-angka dan politik dalam sepak bola mulai menggerogoti, saya harus membuat pilihan,” tutur Wabara kepada Sports On Screen.
“Sepak bola saya tidak berkembang seperti yang saya inginkan. Di sisi lain, bisnis ini mengalami kemajuan pada tingkat yang mengkhawatirkan dan saya harus memilih salah satu karena fokus itu penting.”
Kisah Sukses
Wabara, yang berasal dari Bromsgrove, Worcestershire, Inggris, mencurahkan nyawa dan jiwanya ke dalam proyek barunya dengan bekerja tujuh hari seminggu.
Omzet awal memang terlihat lambat. Jadi, dia harus kembali ke “Rencana B”. Menyadari bahwa pasar Sports Luxe didominasi oleh pria, ia memperkenalkan pakaian wanita ke Maniere De Voir.
“Pria pada dasarnya sangat sederhana. Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan dengan siluet itu. Sementara perempuan lebih eksperimental dan biasanya mereka berbelanja lebih banyak,” tutur Wabara.
Keputusan itu membuahkan hasil. Dari omzet tahun pertamanya sebesar 1 juta pounds, sekitar tujuh tahun kemudian ia meraup 30,2 juta pounds. Saat ini, jumlah tersebut telah membengkak menjadi 34,7 juta pounds.
Angka tersebut melambungkan Reece ke dalam Daftar Orang Kaya Muda tahun lalu versi Sunday Times, dengan kekayaan pribadi sebesar 26 juta pounds, di atas bintang sepak bola Manchester Unitd dan timnas Inggris Marcus Rashford dan setara dengan kekayaan bersih rapper Stormzy.
Masih Banyak yang Akan Datang
Awal tahun ini, Maniere De Voir menandatangani sewa 10 tahun untuk seluruh ruang ritel seluas 482 meter persegi di Oxford Street nomor 354.
“Kami dengan senang hati mengumumkan Oxbourne House sebagai toko andalan kami di London,” ucap Wabara.
“Kami sangat yakin bahwa keseimbangan antara ruang ritel online dan fisik adalah kunci untuk menumbuhkan dan memperkuat merek yang bertahan dalam ujian waktu.
“Kami berharap dapat terlibat dalam kebangkitan high street, menginspirasi drama online lainnya yang sukses untuk menjadi bagian dari lokasi ikonik yaitu Oxford Street.”
Kehebohan telah tercipta - dengan antrean penggemar mode yang mengular di jalan untuk melihat sekilas ke dalam.
Sepak bola mungkin telah memberi Reece Wabara sebuah platform. Tetapi, kecerdasan bisnis dan minatnya terhadap fesyenlah yang memberinya kekayaan luar biasa.