Jago Taekwondo, Ke Huy Quan Gugup Jalani Scene Tarung dalam 'Everything Everywhere All At Once'

Nurul Ika Hidayati

Editor: Nurul Ika Hidayati

Ke Huy Quan mengapresiasi seni bela diri Taekwondo saat bekerja di lokasi syuting Indiana Jones di awal tahun 80-an (Hendy AS/Skor.id).
Ke Huy Quan mengapresiasi seni bela diri Taekwondo saat bekerja di lokasi syuting Indiana Jones di awal tahun 80-an (Hendy AS/Skor.id).
  • Ke Huy Quan memenangkan penghargaan Oscar bersama filmnya "Everything Everywhere All at Once".
  • Yang menarik, sang aktor mengaku mengalami kesulitan saat syuting adegan pertarungan mengunakan tas pinggang.
  • Menurutnya, gerakan yang dinamakan Wushu Rope Dart itu berbeda dari seni bela diri Taewondo yang dipelajarinya dulu.

SKOR.id - Salah satu hal paling momentum dari kesuksesan fenomenal film peraih Oscar 2023, "Everything Everywhere All at Once (EEAO)" adalah menyaksikan kebangkitan sang aktor Ke Huy Quan setelah "The Goonies" dan "Indiana Jones and the Temple of Doom".

Film terbarunya ini adalah fantasi aksi mengasyikkan yang membawa karakter Quan, Waymond Wang, beserta keluarganya ke dalam ekspedisi penyelamatan dunia yang tersebar di berbagai dimensi. 

Berkat aktingnya yang luar biasa tersebut, Quan memiliki banyak sekali pilihan dan kariernya bisa mengarah ke berbagai arah. 

Yang jelas, Quan melakukan semuanya dalam "Everything Everywhere All At Once", memainkan beberapa versi dari karakter yang sama. 

Waymond Wang di dunia kita adalah pria keluarga yang pendiam dan sederhana yang menjalankan bisnis binatu dengan bantuan istrinya Evelyn (Michelle Yeoh), Alpha-Waymond, mitra multiverse-nya, adalah master seni bela diri yang dapat dengan mudah menavigasi jalur kompleks multiverse.

Kedua karakter itu bersatu dalam adegan aksi penting sejak awal ketika Alpha-Waymond melompat ke arah Waymond, memungkinkan dia untuk menampilan keterampilan bertarung yang membantu dia dan keluarganya melarikan diri dari cengkeraman para penjaga keamanan. 

Sayangnya, saat itu, satu-satunya senjata yang dimiliki oleh Waymond di gudang senjatanya adalah sebuah tas pinggang.

Dalam wawancara untuk Empire edisi Desember 2022, Quan telah bicara tentang kegugupannya ketika merekam adegan pertarungan fanny-pack, sekalipun dia memiliki latar belakang seni bela diri. 

"Saya belajar Taekwondo selama bertahun-tahun," kata Quan. "Tapi gaya pertarungan fanny-pack ini disebut 'Wushu Rope Dart.' Dan, ini gaya yang sama sekali berbeda."

Senjata Tas Pinggang
Wushu rope dart, juga disebut the rope javelin, adalah salah satu gaya paling halus dalam seni bela diri Tiongkok. Direktur Dan Kwan dan Daniel Scheinert bersikeras bahwa setiap pertarungan haruslah memiliki gaya bertarung yang unik dan unik. 

Sesuai dekrit itulah, Quan berlatih selama berminggu-minggu dengan stunt coordinator Tim Eulich dan tim pemeran pengganti Le Brothers untuk memastikan dia melakukan urutan aksinya yang mendebarkan itu. 

Saat mempersiapkan gerakannya, tas pinggang itu benar-benar tidak pernah lepas dari sisinya, seperti dikatakan Quan kepada Empire:

"Saya akan menonton televisi dengan berdiri, mengayunkannya di leher saya, di sekitar bahu saya, hanya mencoba menurunkan gerakan, sehingga menjadi memori otot." 

"Saya terus menghantam benda-benda: lampu jatuh, kaca yang pecah, sampai pada titik di mana istri saya seperti, 'Sayangm bisakah kamu pergi berlatih di halaman belakang?'"

Tidak ada yang bisa memprediksi kesuksesan box office dari "Everything Everywhere All at Once" selama produksi, dan anggaran yang kecil pun mencerminkan fakta itu.

Dengan jadwal syuting hanya satu hari, dan sekitar 60 take diperlukan untuk adegan perkelahian itu, Quan hanya memiliki sedikit peluang untuk mendapatkan setiap pengambilan gambar dengan benar. 

Bidikan terakhir, di mana Quan membuat gerakan seni bela diri yang fenomenal dan mengenai pose pahlawannya, sangat sulit.

"Saya mengayunkan tas pinggang saya di bahu saya, di leher saya, dan kemudian menendangnya. Itu harus terbang ke arah kamera dengan cara tertentu. Itu adalah gerakan yang rumit. Pada saat itu, semuanya seperti dalam gerakan lambat. Jantung saya berdebar sangat kencang. Saat saya melihatnya terbang ke arah kamera, saya berteriak kegirangan di dalam hati, tapi saya harus tetap dalam karakter!"

Momen yang menyenangkan orang banyak itu menunjukkan mengapa Quan kembali sebagai aktor laris.

Berkat 'Indiana Jones'
Pada kenyataannya, kecintaan sang aktor pada seni bela diri Taekwondo dimulai saat proses syuting 'Indiana Jones' beberapa dekade silam.

Masih ingat sosok Short Round dari 'Indiana Jones' dan 'Temple of Doom'? Pendamping sang arkeolog Harrison Ford yang baru 11 tahun yang membantunya melarikan diri dari beberapa kesulitan selama film itu? Sekarang dia telah berusia 50 tahun. Dan baru saja meraih Oscar!

Quan membintangi beberapa film besar dan serial TV selama masa mudanya, termasuk 'Cult Classic The Goonies', 'Data', dan sitkom 'Head of the Class'

Tetapi, Quan mulai menjauhkan dirinya dari akting selama pertengahan tahun 90-an, hingga akhirnya benar-benar pensiun, dan berupaya mengambil kariernya ke arah baru yang mengejutkan.

Membintangi film hit adalah godaan besar bagi sang aktor muda - dia mengalahkan ratusan anak muda lainnya untuk mendapatkan peran tersebut, membuat Steven Spielberg terkesan dengan kemampuan aktingnya, bakat alaminya, dan dedikasinya pada peran tersebut.

Berakting bersama Harrison Ford adalah impian bagi aktor muda, yang memberikan penampilan yang mempesona dan sangat berkesan sebagai Short Round dalam apa yang kemudian menjadi film ikonik dan diakui secara kritis.

Namun, mendapatkan peran itu memungkinkannya menemukan tidak hanya hasrat untuk berakting, tetapi juga untuk hobi baru yang disayangi. 

Tampaknya Quan mulai mendapatkan kecintaan dan apresiasi terhadap seni bela diri Taekwondo Korea saat bekerja di lokasi syuting Indiana Jones di awal tahun 80-an. 

Aktor muda ini dilatih oleh pakar seni bela diri Philip Tan saat berada di lokasi syuting, mempelajari keterampilan dasar untuk perannya.

Berlatih secara Profesional
Terinspirasi oleh apa yang telah dia pelajari di bawah Tan, Quan memilih mengejar pelatihan yang lebih profesional untuk seni bela diri. 

Dia melanjutkan untuk berlatih di bawah instruktur seni bela diri dan mantan aktor film Tao-liang Tan.

Tan, atau 'Flash Legs' seperti yang dikenalnya, telah mengajarkan seni bela diri kepada banyak bintang besar pada masanya. 

Selain Quan, dia juga berbagi kebijaksanaan dengan aktor Hong Kong, Yuen Biao dan Shannon Lee, putri Bruce Lee. Sang instruktur telah terlibat dalam seni bela diri sejak usia tujuh tahun dan pasti tahu satu atau dua hal tentang tendangan.

Menjadi Stuntman
Jonathan belajar dengan cepat, menjadi mahir dalam seni bela diri hanya dalam beberapa tahun. Begitu antusiasnya sehingga dia memutuskan untuk mengubah hobinya menjadi sebuah profesi, dan dia mulai bekerja sebagai stuntman - pemeran pengganti - di beberapa film besar. 

Dia bekerja sama dengan aktor Jet Li, selain banyak bintang besar lain yang membutuhkan jasanya untuk melakukan aksi-aksi yang mengesankan dan rutinitas seni bela diri di layar lebar. 

Quan sempat bekerja di film-film besar seperti 'The One' with Jet Li dan 'X-Men' yang sukses besar.

Kini, tampaknya Quan telah pensiun dari bisnis pertunjukan, karena dia sudah tidak bekerja di industri ini selama beberapa tahun dan belum pernah terlihat di event publik mana pun. Hingga tawaran tampil dalam Everything Everywhere All at Once mengubah hidupnya sekali lagi.***

Source: TheThingsSlashfilm

RELATED STORIES

Rahasia ‘Everything Everywhere All at Once’ Mampu Kuasai Piala Oscar 2023

Rahasia ‘Everything Everywhere All at Once’ Mampu Kuasai Piala Oscar 2023

Everything Everywhere All at Once merebut banyak Piala Oscar 2023 karena beberapa faktor yang dinilai orisinil.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

World

Ancelotti Latih Timnas Brasil: Tantangan Kawinkan Gelar

Tantangan untuk mengawinkan gelar Piala Dunia dengan Liga Champions kini menjadi tantangan terbaru untuk Carlo Ancelotti bersama Timnas Brasil.

Thoriq Az Zuhri | 12 May, 23:32

Timnas futsal putri Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Menanti Indonesia Lolos Piala Dunia Futsal Wanita 2025

Piala Dunia Futsal Wanita 2025 sudah menanti untuk Timnas Futsal Putri Indonesia, andai menang dalam dua laga berikutnya.

Thoriq Az Zuhri | 12 May, 23:10

Turnamen Mobile Legends, MPL Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

MPL Indonesia Season 15: Daftar Roster Lengkap Semua Tim

Berikut ini adalah daftar lengkap roster semua tim di gelaran turnamen Mobile Legends: Bang Bang, MPL Indonesia Season 15.

Thoriq Az Zuhri | 12 May, 20:50

Turnamen Mobile Legends, MPL Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

MPL Indonesia Season 15: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran MPL Indonesia Season 15 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tertinggi Mobile Legends: Bang Bang Indonesia.

Thoriq Az Zuhri | 12 May, 20:49

Kompetisi Liga Italia 2024-2025 dimulai pada Sabtu (17/8/2024) lalu. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Liga Italia 2024-2025 telah bergulir pada Sabtu (17/8/2024) lalu, berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen yang diupdate sepanjang musim ini bergulir.

Irfan Sudrajat | 12 May, 20:48

pt liga indonesia baru

Liga 1

Respons dan Langkah Lanjutan PT LIB soal Insiden Usai Laga Arema FC vs Persik

Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, menyebut sikap oknum suporter Arema FC ke bus Persik Kediri sangat memalukan.

Taufani Rahmanda | 12 May, 15:50

Berlari tidak melibatkan peralatan mewah apa pun. (Hendy AS/Skor.id)

Other Sports

6000 Peserta Hijaukan Surabaya pada Road to MILO ACTIV Indonesia Race 2025

Antusiasme luar biasa, Road to MILO ACTIV Indonesia Race di Surabaya catatkan jumlah peserta dua kali lipat.

Taufani Rahmanda | 12 May, 14:54

Xabi Alonso, dikaitkan dengan Real Madrid. (Yusuf/Skor.id).

La Liga

Makin Dekat dengan Real Madrid, Xabi Alonso Disebut Mulai Melatih Pada Piala Dunia Antarklub

Xabi Alonso disebut menjadi pengganti Carlo Ancelotti, dan menangani Real Madrid pada Piala Dunia Antarklub.

Pradipta Indra Kumara | 12 May, 13:29

Timnas futsal putri Cina vs Timnas futsal putri Indonesia pada perempat final Piala Asia Futsal Wanita 2025 di Cina, 13 Mei 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Prediksi dan Link Live Streaming Cina vs Indonesia di Piala Asia Futsal Wanita 2025

Timnas futsal putri Indonesia dihadapkan ujian berat pada perempat final Piala Asia Futsal Wanita 2025, Selasa (13/5/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 12 May, 12:54

Skuad Napoli bersaing ketat di Liga Italia 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga Italia

Persaingan Scudetto Liga Italia Makin Ketat, Napoli Unggul Tipis dari Inter Milan

Persaingan gelar juara Liga Italia 2024-2025 makin ketat, Napoli kini hanya unggul satu poin dari Inter Milan.

Pradipta Indra Kumara | 12 May, 12:36

Load More Articles