- Pemain muda Persebaya Surabaya, Muhammad Supriyadi, penasaran dengan lapangan dan wisma Karanggayam.
- Para legenda Persebaya pernah tinggal di wisma Karanggayam, seperti Aji Santoso dan Bejo Sugiantoro yang kini jadi tim pelatih klub.
- Muhammad Supriyadi menyebut lapangan Karanggayam penting untuk pemain muda.
SKOR.id - Pemain muda Persebaya Surabaya, Muhammad Supriyadi, banyak mendengar cerita tentang lapangan dan wisma Karanggayam yang menjadi tempat latihan dan rumah bagi legenda Bajul Ijo di masa kejayaan.
Pemain jebolan kompetisi internal Persebaya itu pun mengaku ingin merasakan tinggal di wisma Karanggayam, meski sudah pernah bermain di lapangannya.
Namun, hal itu sepertinya belum dapat diwujudkan dalam waktu dekat karena lahan tersebut masih menjadi sengketa antara Persebaya dan Pemkot Surabaya.
Baca Juga: Striker Lokal Indonesia Pilih Main Aman, Itu Kritik Keras dari Peri Sandria
Pemain 17 tahun itu menuturkan ingin merasakan tinggal di Wisma Karanggayam, karena mendengar para legenda Bajul Ijo pernah tinggal di sana.
Meski mengaku sedikit takut saat karena bangunan tersebut memiliki cerita mistis, kisah-kisah mengenai legenda Persebaya lebih menarik perhatiannya.
"Saya dengar, dulu para pemain Persebaya harus menginap di sana supaya mengenal satu sama lain," kata Muhammad Supriyadi.
Beberapa pemain yang pernah tinggal di sana antara lain Aji Santoso dan Bejo Sugiantoro, yang kini jadi bagian tim pelatih klub kebanggaan Bonek tersebut.
Sementara lapangan Karanggayam sendiri sudah cukup akrab dengan pemain timnas Indonesia U-19 tersebut saat masih bermain di kompetisi internal Persebaya.
"Kalau main di lapangan Karanggayam sudah sering, tetapi kalau menginap di wismanya belum pernah," tutur pemain 17 tahun tersebut.
Ia pun menyebut lapangan yang kini jadi sengketa itu sangat penting bagi pemain sepak bola, terutama untuk pemain muda dalam mengasah kemampuan.
Pasalnya, di lapangan itu pula Supriyadi menempa diri dalam kompetisi internal Persebaya dengan memperkuat tim Maesa dan Semut Hitam.
Kompetisi internal itu disebut penting karena bisa memberi jam terbang untuk para pemain muda yang minim kesempatan bermain.
Baca Juga: PON Papua 2020: Pertina DKI Dukung Keputusan Pemerintah
"Lapangan ini sangat penting untuk arek-arek Suroboyo, ada kompetisi internal yang bisa menambah jam terbang pemain muda," ujarnya.
Ia pun berharap permasalahan dengan Pemkot Surabaya segera berakhir sehingga lapangan tersebut dapat digunakan kembali.