- Fabio Quartararo ingin melakukan yang terbaik di setiap balapan daripada memikirkan gelar juara dunia.
- Fabio Quartararo akan berusaha mendapatkan hasil terbaik pada balapan kedua di Sirkuit Motorland Aragon.
- Meningkatkan kecepatan balap jadi salah satu fokus rider Petronas Yamaha SRT itu, Minggu (25/10/2020).
SKOR.id – Pembalap Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo mengaku tidak masalah jika dirinya gagal mendapatkan titel juara dunia MotoGP 2020.
Fabio Quartararo saat ini tertinggal enam angka dari Joan Mir (Suzuki Ecstar) yang sedang memimpin klasemen sementara MotoGP 2020 dengan 121 poin.
Pria asal Prancis itu telah menegaskan dirinya tak menargetkan untuk menjadi juara dunia tahun ini karena masih dalam tahap mempelajari banyak hal.
Fabio Quartararo juga menekankan bahwa perebutan gelar seharusnya dibebankan kepada pembalap tim pabrikan, bukan rider tim satelit seperti dirinya.
“Saya tak kecewa. Jika orang mengatakan saya akan tetap di urutan kedua klasemen pada empat balapan tersisa, saya bisa menerimanya,” kata Quartararo seperti dilansir Crash.net.
“Saya hanya akan terus mencoba melakukan yang terbaik. Saya pikir kami memiliki potensi untuk memperjuangkan gelar. Kami tidak akan menyerah,” lanjut El Diablo.
Pada balapan terakhir, Grand Prix (GP) Aragon, Fabio Quartararo memiliki masalah tekanan ban depan yang membuatnya finis di urutan ke-18.
Kembali balapan di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol, akhir pekan ini dengan tajuk GP Teruel, Quartararo bertekad meraih hasil lebih baik.
Hasil FP2 MotoGP Teruel 2020: Takaaki Nakagami Tercepat, Honda Makin Mendominasi https://t.co/grq48tJBDt— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 23, 2020
“Ini trek yang sulit bagi kami. Tapi setelah ini akan ada Valencia dan Portimao yang sepertinya akan bagus bagi kami,” ujar Quartararo.
“Saya akan memberikan kemampuan sepenuhnya pada akhir pekan ini, dan memastikan bakal tampil kuat hingga akhir balapan,” imbuhnya.
Pada sesi latihan bebas, Fabio Quartararo mencoba melihat kinerja pembalap Suzuki Ecstar untuk mencari tahu di mana perbedaan dengan motor miliknya.
“Menurut saya bagus untuk mengikuti pembalap Suzuki. Tapi hampir di seluruh area trek kami memiliki kinerja yang hampir sama,” ujar Quartararo.
“Hanya saja ada dua sampai tiga titik di mana mereka lebih cepat. Itu sesuatu yang benar-benar harus kami tingkatkan dan ini sangat penting.”
Pada sesi latihan bebas, Jumat (23/10), Fabio Quartararo tak mencatatkan waktu tercepat karena masih berusaha mencari setelan terbaik pada motor YZR-M1.
“Saya coba berbagai hal pada motor. Kami sadar jika melakoni dua race beruntun di tempat yang sama dan tak melakukan peningkatan, maka akan tertinggal jauh,” ujarnya.
“Jadi kami mencoba banyak hal. Ada beberapa hal positif, dan yang lainnya tidak. Secara keseluruhan saya senang dengan hasil di FP2,” El Diablo menuturkan.
Kecepatan di sektor trek lurus masih menjadi kelemahan YZR-M1. Namun, Maverick Vinales menilai jika Yamaha berusaha membenahi itu maka kinerjanya akan memburuk.
Untuk itu, Fabio Quartararo hanya fokus untuk meningkatkan kecepatan balapan, terutama saat berada di tikungan yang menjadi kekuatan Yamaha selama ini.
“Sekarang kami harus melanjutkan cara kerja seperti ini. Bekerja mencari kecepatan balap karena kami sadar dapat melaju cepat saat mencari lap terbaik,” ujar Quartararo.
Fabio Quartararo harus finis di podium jika ingin menjaga peluang meraih gelar musim ini karena empat pembalap teratas memiliki jarak poin yang sangat dekat.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita MotoGP lainnya:
Fabio Quartararo: Tekanan Perebutan Titel Seharusnya untuk Pembalap Tim Pabrikan, Bukan Saya
Hasil FP2 MotoGP Teruel 2020: Takaaki Nakagami Tercepat, Honda Makin Mendominasi