SKOR.id – Seiring bertambahnya usia bagi para wanita, wajar jika tubuh mereka mengalami beberapa perubahan yang ikut memengaruhi berat badan mereka.
Beberapa wanita mengalami kenaikan berat badan antara 10 hingga 30 pon, terutama pada sekitar bagian tengah tubuh, saat mereka mengalami menopause.
Pada umumnya masa menopause dimulai antara usia 45 dan 55 tahun, menurut National Institute on Aging.
Bertambahnya berat badan yang tidak diinginkan seiring bertambahnya usia, memang bisa membuat frustrasi.
Namun demikian, menjaga berat badan ideal dengan mengikuti diet seimbang dan bergizi bukanlah hal yang tidak mungkin dilakukan.
Lisa Jones, seorang ahli diet ternama asal Philadelphia, Amerika Serikat, memberikan penjelasan mengenai hal ini.
"Selama menopause, kadar estrogen wanita turun drastis, ini dapat menyebabkan perubahan pada metabolisme, membuatnya lebih mudah untuk menambah berat badan," kata Jones.
"Selain itu, banyak wanita yang mencapai perimenopause maupun menopause mengalami penurunan tingkat aktivitas karena energi mereka menurun."
Salah satu gagasan yang berlaku adalah bahwa orang berusia 40-an tahun cenderung mengalami kenaikan berat badan karena metabolisme yang lebih lambat.
Tapi, belakangan, sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan oleh Science membantah gagasan itu.
Dalam analisis terhadap 6.400 peserta selama empat dekade studi, para peneliti menemukan tingkat metabolisme tetap relatif sama untuk orang berusia 40-an dan 50-an.
Bahkan, sama seperti yang terjadi pada orang usia 20-an. Metabolisme mereka baru akan terus menurun setelah usia 60 tahun.
Beberapa kenaikan berat badan dapat dikaitkan dengan metabolisme yang lebih lambat.
Tetapi ada faktor pendorong lainnya, seperti masalah yang berkaitan dengan usia, gaya hidup, dan genetika.
Jones mencatat, pada usia 50 tahun beberapa wanita menjadi kurang aktif secara fisik dibanding tahap awal kehidupan mereka.
Hal itu karena mereka memiliki tuntutan yang meningkat terkait karier mereka, membesarkan anak, atau merawat orangtua yang lanjut usia.
Wanita juga cenderung kehilangan massa otot seiring bertambahnya usia, sementara kadar lemaknya meningkat.
Hal itu dikatakan Lisa R. Young, ahli diet dan asisten profesor nutrisi dari New York University,
"Kehilangan massa otot menyebabkan metabolisme lebih lambat, membuatnya lebih sulit untuk mempertahankan berat badan," ujar Young.
"Kurang tidur, yang umum terjadi selama menopause, juga dapat menyebabkan penambahan berat badan," ia menambahkan.
Dalam sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, para peneliti mengevaluasi 20 wanita pra-menopause yang sehat.
Tujuannya untuk lebih memahami efek kurang tidur dan perubahan hormonal terhadap kenaikan berat badan saat menopause.
Para peserta dipaparkan pada simulasi gangguan tidur yang berhubungan dengan menopause, dengan dua malam tidur tanpa gangguan diikuti tiga malam tidur dengan gangguan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan tidur memengaruhi cara tubuh partisipan dalam hal penggunaan lemak.
Dibandingkan dengan tidur malam normal, setelah tiga malam tidur yang terganggu, tubuh mereka mengalami penurunan tingkat penggunaan lemak secara signifikan.
Para peneliti menemukan penurunan serupa dalam pemanfaatan lemak saat estrogen ditekan, bahkan saat partisipan tidur normal.
Makin banyak orang yang mengalami kesulitan tidur sejak munculnya pandemi Covid-19.
Serangkaian penelitian menyimpulkan bahwa pandemi telah mengganggu tidur orang-orang dari berbagai usia, termasuk wanita paruh baya.
Misalnya, meta-analisis 2021 dari 44 makalah yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa prevalensi masalah tidur selama pandemi Covid-19 tinggi.
Hal ini memengaruhi sekitar 40% orang dari populasi umum dan perawatan kesehatan.
Kondisi medis kronis tertentu juga dapat menyebabkan penambahan berat badan. Kondisi ini mungkin termasuk:
- Kanker
- Diabetes
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
Nutrisi Utama
Penting untuk terus mengikuti pola makan seimbang karena kebutuhan nutrisi Anda berubah seiring bertambahnya usia, kata Jones.
Secara khusus, wanita berusia 50 tahun ke atas perlu memastikan bahwa mereka mendapatkan cukup nutrisi berikut:
- Vitamin B12
- Kalsium
- Vitamin D
- Protein
Vitamin B12 yang secara alami ditemukan pada daging, unggas, ikan, dan fortified food, penting untuk produksi sel darah merah.
Sehingga, bisa membantu mencegah anemia serta membantu fungsi dan perkembangan sel otak dan saraf.
Namun, adalah hal biasa bagi wanita di atas 50 tahun mengalami kekurangan vitamin B12 karena tubuh mereka secara alami kehilangan kemampuan untuk menyerap nutrisi.
National Institute on Aging merekomendasikan 2,4 mikrogram vitamin B12 tiap hari untuk wanita di atas 50 tahun.
Saat wanita memasuki masa menopause, penurunan estrogen dan progesteron membuat tubuh mereka lebih sulit menyerap kalsium.