Antonio Conte Jaminan Trofi bagi Tottenham Hotspur, tapi Sifat Moody Jadi Ancaman

Dewi

Editor:

  • Tottenham Hotspur kini resmi memiliki pelatih baru, Antonio Conte, menyusul pemecatan Nuno Espirito Santo. 
  • Antonio Conte selalu meraih gelar liga pada musim pertamanya di tiga klub sebelumnya.
  • Namun, sifat moody atau cepat berubah Antonio Conte bisa menjadi bencana buat Tottenham Hotspur. 

SKOR.id - Antonio Conte datang ke Tottenham Hotspur. Pria asal Italia ini resmi menjadi pelatih Tottenham Hotspur pada Selasa (2/11/2021) malam WIB.

Conte datang menggantikan Nuno Espirito Santo yang dibebastugaskan oleh Tottenham Hotspur per awal pekan ini, setelah hasil mengecewakan pada Sabtu (30/10/2021) malam WIB.

Pertandingan Tottenham Hotspur vs Manchester United, yang dimenangkan Setan Merah dengan skor 3-0, menjadi laga terakhir bagi pelatih berkebangsaan Portugal tersebut.

Padahal Nuno Espirito baru ditunjuk menukangi tim pada awal musim ini, praktis dia sudah kehilangan jabatannya setelah baru empat bulan.

 

Setelah itu, Antonio Conte ramai diperbincangkan bakal menjadi suksesor Nuno Espirito Gomes di London dan akhirnya, pelatih asal Italia itu memang datang dan resmi menangani Harry Kane dan kawan-kawan.

Menilik rekam jejak Antonio Conte di tim sebelumnya, dia jelas bukan pelatih sembarangan. Juventus, Chelsea, dan terakhir Inter Milan berhasil meraih gelar liga di musim perdananya melatih.

Belum lagi timnas Italia, di mana ia membawa Gli Azzurri ke perempat final Euro 2016 usai kalah dari Jerman melalui adu penalti.

Namun, Antonio Conte bukan tanpa cela. Dia dikenal sebagai pelatih moody-an. Jika bisnis transfer pemain tidak sesuai kehendaknya, tim yang dilatih berantakan atau ia memilih mundur dari jabatannya.

Situasi tersebut pula yang terjadi dari kiprah Antonio Conte di tiga tim besar asuhannya. Skor.id merangkum kembali apa yang terjadi ketika itu:

1. Juventus

Antonio Conte ditunjuk menukangi Juventus pada musim panas 2011, setelah membawa Siena promosi ke Serie A pada musim sebelumnya.

Di musim pertamanya, pelatih asli Italia ini berhasil membawa I Bianconeri menyabet Scudetto, sekaligus menjadi awal mula dominasi tim asal Turin hingga sembilan tahun ke depan.

Namun Conte angkat koper dari Turin pada 2014 setelah mempersembahkan Scudetto tiga musim berturut-turut.

Conte menginginkan klub memberinya Juan Cuadrado dari Fiorentina, yang menurutnya cocok menempati posisi bek sayap, namun klub tidak mengabulkan keinginannya sampai sang pelatih hengkang.

Pria kelahiran 31 Juli 1969 ini juga menginginkan Paul Pogba dan Arturo Vidal mendapat kontrak jangka panjang, tapi lagi-lagi tak terwujud.

Antonio Conte mungkin saja bertahan di Turin jika mendapat kucuran dana untuk memperkuat tim.

Namun, justru Massimiliano Allegri yang meneruskan sukses Juventus sementara perselisihan antara Conte dan klub berlanjut.

2. Chelsea

Pengalamannya di Chelsea hampir mirip dengan sebelumnya, di Juventus. Antonio Conte kembali berhasil membawa Chelsea juara pada musim pertamanya di Stamford Bridge, setelah pada kampanye sebelumnya the Blues berantakan dan finis di urutan 10 pada 2015-2016.

Awal kedatangan Antonio Conte di Chelsea tak berjalan mulus, namun ia membuat perubahan taktik menjadi 3-4-3 dengan formasi bek sayap dan fans melihat peningkatkan signifikan.

Permainan the Blues asik ditonton. Victor Moses beroperasi di sisi bek sayap kanan sementara Marcos Alonso di sisi berlawanan.

Lalu David Luiz menjadi tembok di tiga pemain belakang. Eden Hazard dan Diego Costa andalan di barisan depan.

Pelan tapi pasti mereka berhasil merangkak ke posisi atas dan finis dengan 93 poin, tujuh poin di atas Tottenham Hotspur.

Tapi di musim berikutnya malah jadi bencana. Chelsea hanya finis di tangga kelima, kalah sepuluh kali, dan gagal ke Liga Champions. Mereka cuma merebut “gelar hiburan” di ajang Piala FA.

Lalu muncul rumor perselisihan pelatih dan manajemen Chelsea soal perekrutan pemain di bursa transfer.

Alvaro Morata yang dibeli seharga 58 juta pounds penampilannya jauh di bawah ekspektasi. padaha dia didatangkan untuk mengganti Diego Costa yang didepak Conte via sms jelang musim baru.

Perekrutan Tiemoue Bakayoko dari Monaco, 40 juta pounds, dan menggelontorkan uang 35 juta pounds untuk Danny Drinkwater dari Leicester menjadi contoh lain pembelian yang percuma bagi Conte.

Deretan transfer itu terjadi setelah Chelsea gagal mendatangkan Romelu Lukaku dan Virgil van Dijk, dua pemain yang diyakini Conte dapat membawa tim ke level lebih tinggi.

Kegagalan Chelsea mendatangkan pemain sesuai keinginannya tampak jelas mengubah mood Antonio Conte di lapangan, terutama ketika mereka kalah 0-3 dari Bournemouth di kandang dan kemudian dilibat Watford 4-1.

Pada akhirnya Chelsea harus membayar total 26,6 juta pounds sebagai kompensasi kepada Antonio Conte dan stafnya ketika mereka didepak untuk memberi ruang kepada Maurizio Sarri.

3. Inter Milan

Kasus paling anyar terjadi di Inter Milan. Antonio Conte memilih angkat kaki kurang dari sebulan setelah membawa La Beneamata juara Liga Italia untuk pertama kali dalam 11 tahun, tepatnya pada 2009-2010 saat masih diarsiteki Jose Mourinho.

Ambisi Conte membangun sukses besar untuk klub mentok pada ketersediaan dana.

Maklum, Inter Milan kala itu mengalami kesulitan finansial sehingga perlu melepas pemain hingga mendapat pemasukan 70 juta pounds untuk menyeimbangkan neraca keuangan.

Rumor penjualan Romelu Lukaku dan wing-back Achraf Hakimi di musim panas, yang kemudian jadi kenyataan, tidak dapat diterima oleh Conte dan dia tak sudi melanjutkan perannya sebagai juru taktik I Nerazzurri.

Kepergian Antonio Conte cukup dimaklumi, karena setelah penantian begitu panjang untuk meraih Scudetto, dan memenangkannya dengan margin 12 poin, sang pelatih pasti berharap dapat membangun sukses jangka panjang.

Berkaca pada tiga pengalaman tersebut, dapat disimpulkan bahwa Antonio Conte adalah jaminan sukses meraih gelar.

Namun ia cenderung menuntut perombakan setelah memenangkan trofi, yakni dalam bentuk perekrutan pemain anyar.

Jika klub gagal memenuhi keinginannya, mood Antonio Conte bakal berubah dan bukan tak mungkin Tottenham akan mengalami nasib serupa, yaitu ditinggal dalam kondisi berantakan.

Berita Antonio Conte Lainnya

Hati-hati Conte, 3 Mantan Pelatih Chelsea Ini Gagal di Tottenham Hotspur

Ini Jumlah Dana Transfer dan Gaji yang Disiapkan Tottenham Hotspur untuk Antonio Conte

Source: Daily Mail

RELATED STORIES

Link Live Streaming Atalanta vs Manchester United di Liga Champions

Link Live Streaming Atalanta vs Manchester United di Liga Champions

Laga Atalanta vs Manchester United akan disiarkan SCTV atau dapat disaksikan melalui link streaming yang ada di akhir tulisan ini.

Antonio Conte: Tottenham Hotspur Klub yang Memiliki Ambisi Besar

Antonio Conte: Tottenham Hotspur Klub yang Memiliki Ambisi Besar

Antonio Conte mengaku sangat bahagia bisa kembali melatih di klub Liga Inggris.

Antonio Conte Masuk Daftar 10 Pelatih dengan Bayaran Tertinggi

Pria asal Italia ini mendapat bayaran 12 juta euro per tahun dari klub asal London tersebut.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Franco Mastantuono, wonderkid River Plate asal Argentina yang menjadi incaran Real Madrid. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

La Liga

Real Madrid Bidik Wonderkid River Plate Asal Argentina

Real Madrid dikabarkan mengincar wonderkid Argentina, Franco Mastantuono.

Pradipta Indra Kumara | 03 May, 04:02

Esports World Cup 2024 (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

Esports World Cup 2024, Semua Hal yang Harus Kamu Tahu

Berikut ini adalah semua hal yang harus kamu tahu dari gelaran Esports World Cup 2024 alias Piala Dunia Esports 2024 di Riyadh, Arab Saudi.

Thoriq Az Zuhri | 03 May, 03:56

Piala Dunia Esports (Yusuf/Skor.id).

Esports

Daftar Game yang Dipertandingkan di Piala Dunia Esports 2024

Esports World Cup 2024 alias Piala Dunia Esports 2024 akan segera bergulir, ini adalah daftar game yang akan dipertandingkan.

Thoriq Az Zuhri | 03 May, 03:56

Laga AS Roma vs Bayer Leverkusen di semifinal Liga Europa 2023-2024 menampilkan pelatih muda, Daniele De Rossi dan Xabi Alonso. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

World

AS Roma vs Bayer Leverkusen: Daniele De Rossi Optimis Menuju Leg Kedua

Pelatih AS Roma, Daniele De Rossi, optimis menghadpi leg kedua babak semifinal Liga Europa, setelah kalah dari Bayer Leverkusen.

Pradipta Indra Kumara | 03 May, 01:30

AS Roma vs Bayer Leverkusen di semifinal Liga Europa 2023-2024. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

World

Kalahkan AS Roma, Bayer Leverkusen Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan

Berikut ini hasil pertandingan AS Roma vs Bayer Leverkusen, pada laga semifinal Liga Europa.

Pradipta Indra Kumara | 03 May, 00:22

Liga Inggris 2023-2024 dimulai sejak 11 Agustus 2023 lalu. (Zulhar Kurniawan/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2023-2024: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Berikut ini klasemen Liga Inggris 2023-2024, jadwal dan hasil per pekan serta profil klub lengkap.

Irfan Sudrajat | 02 May, 23:24

David da Silva.jpg

Liga 1

David da Silva Topskor Reguler Series Liga 1 2023-2024, Hampir Pasti Kunci Gelar

Striker Persib Bandung, David da Silva, menyelesaikan Reguler Series Liga 1 2023-2024 sebagai pemain tersubur dengan 26 gol.

Teguh Kurniawan | 02 May, 22:21

Pelatih asal Italia, Antonio Conte. (Dede Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Taktik Antonio Conte untuk Chelsea jika Gantikan Mauricio Pochettino

Antonio Conte diisukan bakal kembali menangani Chelsea FC.

Tri Cahyo Nugroho | 02 May, 21:32

MPL Indonesia (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

MPL Indonesia Season 13: Daftar Lengkap Pelatih Semua Tim

Berikut ini adalah daftar lengkap pelatih semua tim di MPL Indonesia Season 13. Ada beberapa nama baru yang akan jadi nakhoda tim.

Thoriq Az Zuhri | 02 May, 21:20

MPL Indonesia. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

MPL Indonesia Season 13: Daftar Lengkap Roster Semua Tim

Berikut ini adalah daftar lengkap roster semua tim di MPL Indonesia Season 13. Ada beberapa nama baru dari setiap tim yang bertanding.

Thoriq Az Zuhri | 02 May, 21:18

Load More Articles