- Ferdinand Sinaga tampil gemilang pada 2020 dan sudah bukukan empat gol.
- Striker PSM ini bicara soal pelatih timnas, Shin Tae-yong dan harapannya.
- Anak Medan ini beberkan obsesinya jika tidak menjadi pesepak bola lagi.
SKOR.id - Musim lalu nama Ferdinand Sinaga tak banyak disebut sebagai salah satu mesin gol tersubur. Sepanjang Liga 1 2019 dirinya memang hanya mencetak sembilan gol.
Namun, cerita berbeda terjadi pada musim 2020. Itu setelah dirinya tampil luar biasa saat membantu PSM dalam play-off Piala AFC 2020.
Pada pertandingan pertama di 2020 atau duel leg pertama menghadapi Lalenok United, Ferdinand mencetak tiga dari empat gol tim Juku Eja, julukan PSM, saat menang 4-1, 22 Januari lalu.
Adapun pada pertandingan kedua di Stadion Pakansari, Bogor, anak Medan ini menyumbang satu gol. PSM pun berhak tampil dalam putaran final Piala AFC 2020.
Pada Selasa (28/1/2020), TopSkor berkesempatan berbincang dengan penyerang berusia 31 tahun ini. Bagaimana ia menatap musim ini? Berikut wawancara eksklusifnya:
Seperti apa kondisi Anda saat ini?
Kondisi saya tidak ada masalah. Siap tempur.
Apa kunci kesuburan Anda di awal tahun ini?
Pertama itu semua berkat campur tangan dari Tuhan. Kedua karena rekan-rekan tim yang selalu percaya dan mendukung saya, sehingga saya bisa mengambil keputusan. Saya bisa menciptakan gol berkat kerja sama tim.
Apa Anda optimistis?
Ya. Setiap pertandingan harus saya jalani dengan optimistis sebab jika tidak ada rasa optimisme, siapa pun tidak akan dapat melakukan sesuatu dengan benar di dalam lapangan. Saya siap memberikan yang terbaik agar tim bisa terus melaju di AFC.
Harapan Anda untuk Liga 1 2020?
Saya pribadi belum berpikir jauh perihal Liga 1 2020. Saat ini saya masih berfokus untuk perjuangan AFC. Setelahnya baru pikirannya akan dipindahkan ke liga. Sebab sebelum liga bergulir nantinya juga masih ada pertandingan lain di AFC.
Untuk target individu?
Saya tidak pernah menaruh target individu. Terpenting tahun ini saya bisa memberikan yang terbaik untuk PSM, dan itu sudah merupakan suatu kebanggaan untuk saya.
Timnas punya pelatih baru, Shin Tae-yong...
Saya tidak bisa berkomentar. Terpenting adalah semoga kedatangannya bisa membuat timnas Indonesia menjadi lebih baik lagi di berbagai usia. Mari kita percayakan bahwa dia mempunyai visi dan misi untuk membawa Indonesia ke depannya menjadi lebih baik lagi.
Coach Shin Tae-yong suka pemain yang punya daya juang dan tangguh. Anda pun punya poin itu...
Jujur saya senang dengan kararter pemain yang dia mau dalam timnya, karena itu bisa membuat para pemain terpacu untuk tampil tidak mau kalah di lapangan.
Anda berharap bisa dilatih juga olehnya?
Jika saya dipanggil maka saya akan bersyukur. Tapi jika tidak pun tak masalah. Saya tidak terlalu berharap karena banyak pemain di Indonesia yang lebih baik. Termasuk dengan karakter permainan yang serupa saya.
Jika bukan pesepak bola, akan jadi apa seorang Ferdinand?
Saya mungkin akan menjadi juragan toko beras (tertawa).
Kenapa harus beras?
Karena beras itu dibutuhkan orang Indonesia setiap hari. Orang Indonesia bagaikan tidak bisa hidup tanpa nasi. Menurut saya pasarnya pun tidak akan pernah basi. Beras adalah kebutuhan pokok yang selalu diperlukan, jadi usahanya pun tidak akan pernah ada habisnya. (Taufani Rahmanda)