SKOR.id - Ricardo Salampessy, salah satu legenda sepak bola dari Papua, ikut membantu proses pencarian bakat sepak bola di Jayapura.
Ia menaruh harapan tinggi pada Papua Football Academy (PFA) sebagai lahan bagi putra-putra berbakat asal Papua, melalui PFA Cari Bakat 2023.
PFA Cari Bakat tahun kedua digelar di Jayapura, setelah sebelumnya di Timika. Kegiatan digelar di Stadion Mandala, pada 19-21 Mei 2023.
Sebanyak 224 peserta mengikuti proses untuk bisa jadi siswa Papua Football Academy, akademi sepak bola yang disponsori PT Freeport Indonesia.
Ricardo Salampessy menjadi bagian dari tim pencari bakat membantu coach Wolfgang Pikal dan Kelly Pepuho dalam menyeleksi anak-anak dari Jayapura.
Meski dikenal sebagai pemain, ia memang juga memiliki lisensi pelatih sepak bola, yakni Lisensi A PSSI Diploma, sehingga bisa menjalankan tugasnya.
"Kehadiran Papua Football Academy di Papua adalah sesuatu yang luar biasa," ucap pemain berusia 39 tahun itu.
"Lewat proses yang baik, akademi ini dapat membawa talenta-talenta terbaik di Tanah Papua ke level yang lebih tinggi," ia menambahkan.
Bek Persipura Jayapura itu juga mengaku banyak mendengar hal-hal positif tentang kehidupan siswa di PFA yang bermarkas di Mimika Sport Complex, Timika.

"Karena di PFA sangat memperhatikan pendidikan dan hal-hal lain di luar sepak bola yang bisa menunjang anak-anak," ucapnya.
"Dalam kehidupannya setelah mereka dewasa nanti. Lulusan PFA memiliki bekal keahlian selain sepak bola," Ricardo Salampessy menambahkan.
Selama proses pencarian bakat di Jayapura, ia melihat banyak muncul potensi-potensi pemain sepak bola dari para peserta PFA Cari Bakat 2023.
"Walau tak semua memiliki postur yang ideal, namun bakat bermain sepak bola yang dimiliki anak-anak Papua tergolong luar biasa," kata Ricardo Salampessy.
"Saya berharap, ketika nanti anak-anak Papua ini berkesempatan bergabung bersama PFA, mereka akan menjadi pemain sepak bola yang lebih baik dari generasi kami."
Mantan bek timnas Indonesia itu pun memberikan nasihat dan motivasi bagi putra-putra Papua yang mengikuti PFA Cari Bakat 2023 di tujuh lokasi.
"Sepak bola bagi masyarakat Papua sudah seperti agama. Anak-anak yang ingin menjadi pemain sepak bola harus giat berlatih," ucapnya.
"Patuh pada instruksi para pelatih, serta tentunya jangan pernah meninggalkan ibadah dan berdoa," Ricardo Salampessy menambahkan.
Menurutnya, mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa adalah hal yang sangat penting bagi perkembangan seseorang, baik sebagai atlet maupun manusia.
"Saya menunggu kelahiran Boaz Solossa-Boaz Solossa yang baru dari jebolan PFA," kata pemain yang pernah membela Pusamania Borneo itu.
"Karena Boaz sudah menorehkan prestasi yang luar biasa, tidak hanya di Papua dan Indonesia, juga di level Asia."
"Tentu tak hanya menjadi penerus Boaz, mereka juga harus lebih baik dari sejumlah pemain-pemain asal Papua yang selama ini mereka kenal," ia memungkasi.