- Sekjen Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Frengky Ong, kembali memberikan pernyataan yang cukup menyita perhatian.
- Pada unggahan Instagram Story pribadinya yang diunggah Selasa (21/2/2023) Frengky Ong beropini terkait ada atau tidaknya hukuman yang menanti pemain atau tim yang menolak panggilan timnas.
- beberapa waktu yang lalu terdapat atlet Valorant dari satu tim yang menolak panggilan timnas karena ingin berfokus kepada turnamen tertentu.
SKOR.id - Polemik terkait Seleknas untuk menghadapi SEA Games 2023 Kamboja nampaknya tak kunjung berhenti.
Hal ini kembali memanas usai Sekjen Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Frengky Ong, kembali memberikan pernyataan yang cukup menyita perhatian.
Pada unggahan Instagram Story pribadinya yang diunggah Selasa (21/2/2023) Frengky Ong beropini terkait ada atau tidaknya hukuman yang menanti pemain atau tim yang menolak panggilan timnas.
Karena seperti yang diketahui beberapa waktu yang lalu terdapat atlet Valorant dari satu tim yang menolak panggilan timnas karena ingin berfokus kepada turnamen yang dinilai mempunyai prestige yang lebih tinggi daripada SEA Games.
"Apakah GP (Game Publisher) akan tegas memberi sanksi pelarangan bermain selama 6 bulan di semua turnamen, kompetisi, dan liga di Indonesia bagi tim dan atlet Valorant yang menolak membela negara tanpa alasan yang jelas," tulis Frengky Ong dalam Instagram Story pribadinya.
"Tim dan atletnya tidak ikut kejuaraan dunia di Brasil dan Korea, mereka di Jakarta. Waktu dan tempat latihannya juga tidak bentrok dengan waktu Seleknas dan Pelatnas. Niatnya saja yang tidak mau membela negaranya karena membela negara tidak ada cuannya," imbuhnya.
Pernyataan tersebut tentunya menimbulkan polemik besar dan mendapatkan berbagai tanggapan dari berbagai pihak.
Banyak warganet yang cukup menyayangkan jika ke depannya ada pihak yang dirugikan atas kasus ini, terutama tim atau pemain esport karena akan kehilangan sponsor.
Bahkan, CEO BOOM Esports yang menjadi subyek pembahasan tersebut juga memberikan tanggapan yang cukup serius melalui Instagram Story pribadinya.
"Indonesia sudah sangat sukses di esports dalam 5 tahun terakhir, namun gak ada satu pun dari kami yang terlibat, tapi kita selalu tersedia. Tapi faktanya beberapa bulan lalu saya memberikan kalian emas," tulis Gary Ongko pada Instagram Story-nya.
"Jika kita berbicara tentang kecintaan terhadap negara, ayolah aku adalah contoh dari mencintai Indonesia. Sampai tahun lalu, hanya aku yang berjuang demi Indonesia di "dead games" (Valorant dan Dota 2), memasukan nama kalian di peta persaingan global. Bisa dibilang (kami) membangkitkan kembali beberapa game sendirian di negara ini," pungkasnya.
Fakta tersebut memang benar adanya karena hingga saat ini hanyalah BOOM Esports yang menjadi satu-satunya tim yang pernah menembus gelaran paling akbar seperti The International 11 (Dota 2) dan Valorant Champions 2022.
Gary Ongko sebelumnya juga telah menyebutkan timnya akan lebih fokus untuk bisa lolos ke Ascencion dan bisa memperebutkan slot masuk VCT Franchise League tahun depan.
Lebih lanjut lagi, negara dengan tim Valorant kuat seperti Singapura dan Thailand juga dipastikan tak akan mengikuti SEA Games 2023 mendatang.
Hal tersebut karena terkendala waktu dan jadwal yang hampir bentrok dengan berbagai turnamen top tier Valorant.