- PB Pertina berharap dapat meloloskan atlet ke Olimpiade XXXII/2020.
- PB Pertina bakal mengirim empat petinju tampil di Olympic Qualifying Tournament – Asia/Oceania di Yordania, 3-11 Maret 2020.
- Petinju Aldoms Suguro dan Maikhel Roberrd Muskita jadi andalan Indonesia bisa lolos ke Olimpiade.
SKOR.id – Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PB Pertina) berharap dapat meloloskan atlet ke Olimpiade XXXII/2020 Tokyo, Jepang, musim panas mendatang.
Untuk bisa tampil dalam ajang olahraga akbar empat tahunan tersebut, petinju Indonesia bakal menghadapi dua ajang kualifikasi.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum PB Pertina Johny Asadoma di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Johny Asadoma mengatakan terdekat PB Pertina akan mengirim empat petinju tampil di Olympic Qualifying Tournament – Asia & Oceania di Amman, Yordania, 3-11 Maret 2020.
Mereka adalah Aldoms Suguro (52 kg putra), Michael Robert Muskita (75 kg putra), Lucky Mira Agusto Hari (57 kg putra), dan Silpa Lau Ratu (57 kg putri).
Baca Juga: Kemenpora Teken MoU dengan Menembak, Taekwondo, dan Tinju
“Khusus untuk Pertina, sekarang kami menyiapkan empat petinju. Tiga putra, dan satu putri yang akan berangkat ke Yordania untuk kualifikasi Olimpiade 2020,” kata Johny Asadoma.
Persiapan pun sudah berjalan. Pria 54 tahun itu menuturkan pemusatan latihan nasional (pelatnas) tinju untuk Olimpiade telah dilakukan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 3 Januari 2020.
“Target kami harus ada (petinju) yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. Karena sudah tiga kali Olimpiade terakhir gagal meloloskan petinju ke Olimpiade,” ujar Johny Asadoma.
“Tentu kami akan berjuang untuk bisa melakukannya. Dari empat petinju ini, harapan ada pada Aldoms Suguro dan Michael Robert Muskita. Kami berharap dua petinju ini bisa lolos.”
Selain di Yordania, Johny Asadoma mengatakan masih ada satu turnamen yang menjadi kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Ajang yang dimaksud adalah Kejuaraan Dunia atau World Olympic Qualifying Tournament di Paris, Prancis, 13-20 Mei 2020.
“Jika tidak lolos di Amman, masih ada satu kualifikasi di Kejuaraan Dunia pada Mei. Mungkin beda dengan cabor lainnya, khusus tinju punya kejuaraan khusus untuk kualifikasi Olimpiade 2020,” ucap Asadoma.
“Memang peluang yang paling besar untuk meloloskan petinju ada pada kejuaraan di Amman. Kami berharap bisa meraih medali,” mantan petinju nasional itu menuturkan.
Masih dalam kesempatan yang sama, Johny Asadoma mengaku tidak mudah bagi Pertina untuk bisa meloloskan atlet ke Olimpiade Tokyo.
Baca Juga: Begini Kualifikasi Tinju Menuju Olimpiade 2020
“Apalagi dalam tinju, penilaian itu sangat subyektif dan tidak terukur. Terkadang ketika kita merasa menang dan unggul dalam pukulan, tetapi keputusanya bisa saja kalah," katanya.
“Ini yang menyulitkan kami untuk bisa menang di kejuaraan internasional atau lolos ke Olimpiade,” ujar Johny Asadoma lagi.
Dengan bimbingan pelatih asal Kuba, Barbaro Fernandez, Pertina memang diyakini bisa tampil baik di Tokyo.
“Kami akan berusaha keras. Kami memiliki pelatih asal Kuba, Barbaro Fernandez yang sudah bersama selama satu tahun.”
“Kami harapkan akan ada prestasi khususnya pada kualifikasi sehingga bisa meloloskan petinju ke Olimpiade Tokyo,” pungkas Asadoma.