- Laboratorium Penelitian dan Pengujian Kedokteran Olahraga (SMRTL) di AS saat ini sedang melakukan studi epidemiologi Covic-19 secara nasional.
- Penelitian dimaksudkan untuk mengukur prevalensi infeksi virus corona pada populasi AS.
- Ribuan sukarelawan meliputi pemain, karyawan, dan anggota keluarga dari tim-tim MLB.
SKOR.id – Hampir 10.000 karyawan dari lingkungan Major League Baseball (MLB) secara sukarela menjadi bagian dalam studi penelitian antibodi virus corona nasional.
Laboratorium Penelitian dan Pengujian Kedokteran Olahraga (SMRTL) di Amerika Serikat bekerja sama dengan Universitas Stanford dan Universitas California Selatan, sedang melakukan studi epidemiologi Covid-19.
Baca Juga: 9 Turnamen dari Garena untuk Dukung Social Distancing dan #DiRumahAja bagi Para Gamer
Studi epidemiologi itu dimaksudkan untuk mengukur prevalensi infeksi virus corona di antara populasi AS.
Para sukarelawan untuk pengujian berasal dari industri olahraga bisbol, termasuk pemain, karyawan, dan anggota keluarga dari tim-tim MLB.
Menurut Daniel Eichner, Ph.D., presiden dan direktur laboratorium SMRTL, ini studi terbesar dan sekaligus studi nasional pertama yang menguji antibodi virus corona.
"Kami menghubungi semua orang, dari pemilik tim hingga penjual hot dog," kata Eichner kepada CNN dalam wawancara via telepon, Selasa (14/4/2020).
"Itu benar-benar penting adalah kami berhasil mendapatkan responden yang sangat beragam dari populasi umum ketika melakukan penelitian ini."
Masing-masing subjek akan melakukan tes darah pinprick. Hasil, yang harus dibaca oleh profesional terlatih, tersedia dalam hitungan menit.
Sementara, setiap dokter tim individu akan mengawasi program tim mereka sendiri, hasilnya bersifat anonim. Pengumpulan data hampir selesai.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini tidak diagnostik dan bukan tes yang digunakan dalam pengaturan perawatan kesehatan untuk mengidentifikasi keberadaan virus.
"Keuntungannya adalah jika Anda telah terinfeksi, secara sadar atau tidak, dan Anda sudah pulih darinya, Anda masih akan menjalani tes antibodi," kata Eichner.
"Tes-tes ini, yang seharusnya tidak beradu satu sama lain, karena mereka mengukur hal yang sama sekali berbeda, harus bekerja dalam aksi yang saling melengkapi, jika ada."
Para peneliti dari studi ini sedang mencari kelompok yang beragam secara geografis dengan cepat.
Mengingat jangkauan luas kompetisi MLB di seluruh negeri, SMRTL memutuskan mengontak otoritas liga. "Mereka langsung menyatakan bersedia," kata Eichner kepada CNN.
Dia melanjutkan dengan mengatakan: "Ini upaya tim yang fantastis yang tidak dapat dilakukan di luar model ini.”
Kata Eichner, akan butuh waktu satu tahun jika harus menghubungi masing-masing negara bagian untuk mencoba inisiatif kesehatan masyarakat ini secara nasional.
“Kami melakukan ini hanya dalam beberapa minggu.”
"Yang juga vital adalah kita tidak bisa melakukan studi ini melalui saluran akademik reguler karena itu juga akan memakan waktu terlalu lama."
Yang jelas, pengujian ini tidak memengaruhi kapan MLB dapat kembali memainkan musim secara kompetitif.
Baca Juga: ONE Esports Bakal Menggelar Kompetisi Mobile Legend: Bang Bang (MLBB)
"MLB, mereka, tidak mendapat apa-apa dari ini," kata Eichner.
"Bukan mereka yang datang kepada kita. Kami yang pergi ke mereka. Ini murni keinginan kami untuk memberikan kembali kepada komunitas."