- Komposisi Komisaris PT LIB adalah dua wakil PSSI, tiga wakil klub, dan satu sosok independen.
- Dari keenamnya, lima di antaranya berlatar belakang pengusaha yang sukses dalam bisnis.
- Hakim Putratama merupakan sosok independen yang merupakan wakil Ketua Umum PSSI.
SKOR.id - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia Baru (LIB) putuskan perombakan direksi, di Kuta, Bali pada Kamis (23/1/2020).
Enam sosok baru dimajukan oleh pemilik saham LIB, yakni klub Liga 1 2020. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sonhadji, ditetapkan sebagai Komisaris Utama.
Sonhadji akan bahu membahu dengan lima komisaris lainnya, yakni Hasani Abdul Gani, Ferry Paulus, Munafri Arifuddin, Endri Erawan, dan Hakim Putratama.
Bagaimanakah latar belakang enam sosok baru LIB tersebut? Berikut ulasan singkat rekam jejak keenam tokoh tersebut, yang disarikan dari berbagai sumber.
Sonhadji
Sonhadji merupakan punawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat. Jabatan terakhirnya adalah Meyor Jenderal.
Perwira angkatan 1984 ini sempat menjabat sebagai Panglima Komanado Daerah Militer VI/Mulawarman. Ia dimutasi dari jabatannya tersebut pada 2018.
Setelah itu ia menjadi pengajar bidang Geostrategi dan Ketahanan Nasional di Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional). Tugas itu ia emban mulai 9 Maret 2018.
Pada 2019, Sonhadji menjadi salah satu tim sukses Mochamad Iriawan, yang kini menjadi Ketua Umum PSSI, dalam masa kampanye. Iriawan adalah rekan Sonhadji di Lemhannas.
Hasani Abdul Gani
Awalnya, Hasani dikenal publik sebagai wartawan olaharaga. Itu bermula dari kejadian kebetulan saat Hasani sedang berada di Amerika Serikat. Ia dikenal sebagai jurnalis basket.
Tanpa rencana, pada 2001, Hasani bertemu Erick Thohir, kini Menteri BUMN yang adalah seorang pengusaha. Pertemuan itu berbuah kesepakatan membangun bisnis olahraga.
Perusahaan itu diberi nama Mahaka Sport Entertainment. Dari Mahaka ini berbagai kegiatan olahraga digarap, termasuk sepak bola, yakni Piala Presiden 2015.
Dari Piala Presiden itulah Hasani makin dekat dengan sepak bola dan PSSI. Gebrakannya dalam Piala Presiden menyadarkan banyak kalangan soal potensi bisnis sepak bola.
Ferry Paulus
Lelaki berdarah Manado itu berlatar belakang pengusaha. Namanya tercatat sebagai Manajer PT Astra Motor Sales pada 1983. Ia lantas menjabat sebagai GM Marketing Astra Group pada 1992.
Adapun irisan pertama Ferry dengan sepak bola bermula pada 2000. Ketika itu ia tercatat sebagai pemilik klub Villa 2000 yang berdomisili di Tangerang Selatan.
Dari situ ia masuk ke dalam jejaring PSSI, hingga menjadi manajer timnas Indonesia U-17 dan anggota Exco PSSI pada 2007. Namanya semakin berkibar saat mengambil alih Persija.
Itu terjadi pada 2011, di mana Persija sedang dualisme akibat kompetisi yang terbelah menjadi dua. Kini, Ferry menjabat sebagai Direktur Olahraga Persija.
Munafri Arifuddin
Munafri lahir di Majene, Sulawesi Selatan. Ia pengusaha sukses, tetapi kariernya mencuat setelah menikahi Melinda Aksa Mahmud, anak dari pendiri Bosowa Corporation.
Bersama perusahaan bapak iparnya itu Munafri menduduki jabatan penting. Posisinya itu membuat Appi, sapaannya, semakin dikenal dan kesohor di Makassar.
Sentuhan besar Munafri dengan sepak bola berawal dari 2016. Dalam rapat umum pemegang saham PSM Makassar, ia didapuk sebagai CEO, menggantikan Rully Habibi.
Dari sini namanya makin dikenal publik, khususnya pecinta sepak bola. Sayangnya, kisah itu membuat Appi kalah dengan kotak kosong dalam pemilihan Wali Kota Makassar 2018.
Endri Erawan
Endri dikenal publik sebagai pengusaha batubara Kutai Kartanegara. Pada 2006, ia terpilih menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kutai Kartanegara. Ia menjabat dua periode.
Adapun sentuhan pertama Endri dengan sepak bola pada awal milenium. Saat itu, Endri menjadi manajer Mitra Kalteng Putra, sebelum berganti nama menjadi Mitra Kukar.
Sejak itu pula Endri terus berkecimpung dalam sepak bola. Terakhir, ia menjabat sebagai manajer timnas Indonesia U-23 pada 2018, selain juga manajer Mitra Kukar.
Pada 2019, ia mencalonkan diri sebagai anggota Exco. Tak dinyana, ia dipilih oleh peserta kongres PSSI, yang ketika itu memilih Mochamad Iriawan sebagai ketua umum.
Hakim Putratama
Sebagian besar publik sepak bola niscaya tak mengenal sosoknya. Ini tak lain karena Hakim lebih dikenal sebagai bankir. Salah satunya sempat menjabat Senior Vice President Bank Jabar.
Bila mengacu data Linked, ia sempat menjadi petinggi sejumlah bank, seperti Bank International Indonesia, City Bank, Commonwealt Bank, juga Bank Barclays Indonesia.
Jebolan Universitas Padjadjaran ini pun sempat tercatat sebagai pebalap. Ia pernah tampil dalam ajang Indonesia Sentul Series of Motorsport 2018.
Namun, belum diketahui pasti, apakah yang terlibat dalam LIB adalah dirinya. Yang pasti, Hakim merupakan sosok independen di LIB, yang ditunjuk oleh Ketua Umum PSSI.