- Philippe Troussier adalah pelatih yang kehilangan pekerjaan karena kalah dari timnas Indonesia.
- Kini, Philippe Troussier bekerja di Vietnam untuk pelatih timnas U-19 negeri itu.
- Bekerja hampir setahun, Philippe Troussier bicara potensi pemain Vietnam di luar negeri.
SKOR.id - Pada 2004, Philippe Troussier dipecat karena timnas Indonesia mengalahkan Qatar dan kini sang pelatih membangun pemain muda di Vietnam.
Pelatih asal Prancis, Philippe Troussier menjelaskan mengapa Vietnam belum berhasil mengekspor ke luar negeri dengan sukses.
Dalam sharing baru-baru ini dengan surat kabar negara itu, Nhan Dan, pelatih timnas U-19 Vietnam Philippe Troussier, menjelaskan mengapa persoalan dan potenso masalah itu.
"Masalah ini berasal dari fakta bahwa para pelatih dan tim besar tidak mempercayai dan menghargai manfaat yang dapat diberikan oleh para pemain Vietnam," ujar Philippe Troussier.
"Talenta-talenta muda di PVF (pusat pelatihan usia muda Vietnam) memiliki titik awal yang tidak kalah dengan rekan-rekannya di dunia, baik di Jepang, Korea, atau negara-negara Eropa."
Namun meski memiliki kualitas dan potensi yang sama pada usia 10 tahun, penting untuk menyadari fakta yang ada.
Kata Philippe Troussier, pemain Vietnam hanya bermain selama satu hingga dua bulan per tahun dan kemudian mengosongkan kalender selama 10 bulan.
Sebaliknya, pemain usia muda di Eropa bermain lebih banyak dan secara teratur untuk 30-40 laga per tahun.
"Tentu saja, proses ini membuat banyak perbedaan dan terobosan besar dari kebugaran, kepercayaan diri, serta pengalaman mereka," ucap Philippe Troussier.
Dari masa Le Cong Vinh hingga pemain-pemain selanjutnya seperti Nguyen Cong Phuong, Xuan Truong, serta Doan Van Hau, pemain Vietnam ini tak bertahan lama di luar negerinya.
Hampir setiap pemain yang diekspor, hanya sekali untuk pergi dengan "tujuan" belajar di luar negeri" tetapi tidak benar-benar berkarier secara maksimal.
Namun, Philippe Troussier juga mengatakan bahwa perkembangan sepak bola junior Vietnam terjadi dengan sangat positif sekarang.
Lolos dari babak kualifikasi untuk berpartisipasi pada putaran final Piala Asia U-19 2020 dinilai Philippe Troussier jadi bukti penting.
"Tim berkembang ke arah yang benar," kata Philippe Troussier,
"Dengan kenyataan terbaru setelah memimpin Jepang U-19, saya siap menjembatani pemain Vietnam yang memiliki potensi," katanya.
"Saya ingin lebih jelas mengetahui kepribadian para pemain agar mereka bermain bola lebih solid. Saat ini, mereka semua sangat paham dengan ilmu yang saya sampaikan."
Dalam jangka pendek, Philippe Troussier akan mendapat tugas memimpin Vietnam U-19 untuk bisa sukses berlaga di putaran final Piala Asia U-19 2020.
Turnamen ini semula dijadwalkan akan dimulai pada pertengahan Oktober tahun ini.
Namun karena efek pandemi Covid-19, turnamen tersebut ditunda hingga 2021.
Philippe Troussier sudah malang melintang di sepak bola Asia, jauh sebelum kerja di Vietnam.
Dia sukses bersama timnas Jepang saat menjuarai Piala Asia 2000. Setahun sebelumnya, Jepang U-19 dibawanya jadi runner-up Piala Dunia U-20 1999 di Nigeria.
Hanya saja, dia juga punya pengalaman pahit saat Qatar disikat timnas Indonesia pada Piala Asia 2004 dan Philippe Troussier dipecat.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Sepak Bola Vietnam lainnya:
Liga Vietnam 2020 Selesai, Viettel FC Juara Pascapuasa Gelar 11 Tahun
Bek Potensial Timnas Vietnam Pulih dari Cedera, Langsung Sumbang Kemenangan