- Pelatih asing banyak menghiasi skuad tim-tim di Liga 1 2020.
- Namun, pelatih senior Djoko Susilo menilai pelatih asing tak seharusnya dipakai di Liga 2 2020.
- Djoko meminta PSSI atau PT LIB membuat regulasi yang mengatur tentang itu.
SKOR.id - Pelatih senior, Djoko Susilo, menilai seharusnya Liga 2 2020 menerapkan regulasi tanpa pelatih asing dan mengedepankan pelatih lokal.
Keberadaan pelatih asing di kompetisi sepak bola Indonesia menjadi warna tersendiri. Di Liga 1 2020, dari 18 kontestan, 11 tim di antaranya menggunakan jasa pelatih asing.
Bahkan kompetisi Liga 2 2020 juga kembali dirambah pelatih asing yakni Angel Alfredo Vera yang menjadi pelatih Persiba Balikpapan.
Musim lalu, ada dua tim yang menggunakan pelatih asing yakni Mitra Kukar dengan Rafael Berges Marin dan PSIM Yogyakarta dengan Vladimir Vujovic. Namun kedua pelatih ini gagal membawa anak asuhnya ke promosi ke Liga 1 2020.
Baca Juga: Aji Santoso Jelaskan Proses Makan Konate ke Persebaya Surabaya
Bahkan Vladimir Vujovic harus angkat kaki dari PSIM di putaran kedua karena dinilai gagal mengangkat prestasi Laskar Mataram.
Kembalinya pelatih asing ke kompetisi kasta kedua musim 2020 ini mendapatkan perhatian dari banyak pihak termasuk pelatih senior, Djoko Susilo.
"Mestinya, untuk kompetisi di Liga 2 jangan ada pelatih asing. Bukannya tidak senang dengan pelatih asing, namun cobalah berlaku adil," kata Djoko Susilo kepada skor.id, Kamis (16/1/2020) malam.
Dia mengungkapkan bahwa saat para pelatih lokal berjuang untuk mendapatkan lisensi kepelatihan seperti yang disyaratkan, namun ternyata akhirnya "lahan" yang ada justru dikuasai oleh pelatih asing. Djoko Susilo berharap federasi (PSSI) melindungi para pelatih lokal Indonesia.
"Kami ini berjuang mendapatkan lisensi dengan biaya sendiri tanpa subsidi untuk menjadi pelatih profesional. Tapi kalau di Liga 2 saja juga diisi pelatih asing, lalu kami harus ke mana?" kata mantan pelatih Persiwa Wamena di ajang Indonesia Super League itu lagi.
"Kami berharap Liga 2 ada regulasi yang mengatur larangan keberadaan pelatih asing," ucap dia lagi.
Baca Juga: Alasan Bepe Jadi Manajer Tim Persija Jakarta
Suara senada juga diungkapkan Kas Hartadi. Mantan pelatih Sriwijaya FC saat tampil sebagai juara Liga Indonesia tahun 2012 ini juga mengkritik keberadaan pelatih asing yang semakin menjamur bahkan hingga ke Liga 2.
"Bukannya takut bersaing. Namun harus realistis dan dipahami juga bahwa para pelatih lokal Indonesia sudah berjuang untuk mendapat lisensi yang disyaratkan," tutur Kas Hartadi.
"Namun nyatanya banyak pelatih asing dengan kualitas yang masih belum teruji dan terbukti malah lebih mendapat tempat,” ucap Kas Hartadi.
Baca Juga: Liverpool vs Man United: Badai Cedera 7 Pemain Setan Merah
Mantan pilar timnas Indonesia saat meraih medali emas di SEA Games 1991 di Manila itu juga setuju jika Liga 2 semestinya dikhususkan untuk pelatih lokal saja. Menurutnya hal ini bagus untuk ajang mengasah ilmu kepelatihan yang dimiliki usai mendapatkan lisensi.
“Jika memang ada regulasi untuk Liga 2 tidak boleh ada pelatih asing, pasti pelatih Indonesia lebih termotivasi lagi. Termotivasi untuk terus belajar dan untuk berprestasi juga tentu saja,” kata pelatih yang juga sukses membawa Kalteng Putra promosi ke Liga 1 2019 itu lagi. (Sri Nugroho)