- Wasit putri nasional, Nilam Gita, kangen dengan kegiatan sepak bola dan futsal.
- Nilam Gita pun tak bisa menjalani kuliah di UNJ karena perkuliahan dilakukan daring.
- Harapan Nilam Gita, covid-19 bisa segera ditangani sehingga sepak bola bisa ada lagi.
SKOR.id - Status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayah di Jakarta membuat aktivitas wasit wanita nasional, Nilam Gita Cahyadiani, tak leluasa.
Terlebih, seluruh tingkatan kompetisi sepak bola nasional dan futsal, baik di daerah maupun nasional, dihentikan sementara sampai akhir Juni 2020.
Padahal, dara kelahiran Tangerang 9 Maret 1998 tersebut, sebelumnya tak pernah sepi dari kegiatan sebagai pemain maupun wasit sepak bola atau futsal.
Baca Juga: Ketum PSSI Pastikan Liga 1 Putri 2020 Segera Bergulir
Nilam, demikian dia disapa, hanya bisa menghabiskan waktunya di rumah dan melakukan latihan ringan mandiri untuk menjaga kebugaran.
“Tidak banyak yang bisa saya lakukan sejak kompetisi sepak bola dan futsal terhenti, begitu juga saat kawasan Jabodetabek ada PSBB," kata Nilam kepada Skor.id.
"Mau kuliah di UNJ (Universitas Negeri Jakarta) juga tidak ada perkuliahan tatap muka di kampus, yang ada perkuliahan jarak jauh atau online learning," ia menambahkan.
Sebagai pengisi waktu, Nilam berlatih ringan di kawasan rumahnya sambil melihat-lihat aktivitas pesohor dan meniru kegiatan olahraganya.
"Hiburan, ya, nonton TV dan dengar musik biar tidak jenuh. Mau keluar rumah jauh-jauh kan sangat bahaya," ucap Nilam pada Kamis (23/4/2020).
"Intinya himbauan pemerintah untuk stay home, social distancing, dan physical distancing itu yang terbaik harus dilakukan," ia menambahkan.
Selain sebagai pemain aktif timm Futsal Putri Universitas Negeri Jakarta, Nilam Gita juga acapkali memimpin beberapa even sepak bola putri.
Satu di antaranya adalah Kompetisi Liga 1 Putri 2019, baik di Grup Barat maupun Timur. Juga sebagai wasit pada Putaran Nasional Piala Soeratin U-15 dan U-17 2019.
Nilam menuturkan, keinginan menjadi pengadil di lapangan hijau, sudah menjadi diimpikan sejak SMA hingga terwujud saat kini sebagai mahasiswi UNJ.
Diakuinya, meski sepak bola itu identik dengan olah raga kaum Adam yang keras, dan juga panas bagi kaum wanita, namun itu bukan masalah baginya.
Terbukti dia lancar seperti air mengalir, saat memimpin beberapa pertadingan Liga 1 Putri 2019 dan Putaran Nasional Piala Soeratin U-15 dan U-17 2019.
“Mendapat protes dan intimedisi dari ofisial tim atau pemain itu sudah biasa dan bagian dari resiko seorang wasit. Tapi saya ada pengalaman dan kenangan lucu," katanya.
Baca Juga: Striker Persib Putri Berharap Ada Kejelasan Status Liga 1 Putri 2020
"Waktu memimpin Seri 3 Liga 1 Putri 2019, PSIS Semarang melawan Tira Persikabo di Stadion Pakansari, Bogor, saya salah mengeluarkan kartu," ucapnya.
Salah yang dimaksud adalah harusnya kartu kuning tapi yang keluar dari saku malah kartu merah. "Malu dan wajah memerah waktu itu," ia memungkasi.