- Klub Liga Malaysia pada musim 2021 dipastikan akan mendapatkan kenyataan pahit.
- Kenyataan pahit diterima klub Liga Malaysia pada 2021 terkait pemasukan mereka.
- Alokasi dana subsidi ke klub Liga Malaysia pada 2021 dipotong cukup besar.
SKOR.id - Pengeluaran klub Liga Malaysia (M League) musim 2021 pasti akan berkurang dengan perkiraan pemotongan alokasi mencapai 40 persen.
Artinya, musim depan tidak mungkin akan melihat kejutan atau pembelian mewah yang melibatkan klub Liga Malaysia.
Sebab, rata-rata mereka melakukan penghematan untuk menutupi biaya operasional tim selain untuk menangani situasi pandemi Covid-19.
Managing Director Action Football Asia Sdn Bhd Effendi Jagan Abdullah menilai pengurangan anggaran klub untuk klub Liga Malaysia pada 2021 mungkin terjadi.
Karena, kurangnya sponsor serta persaingan musim depan yang masih belum pasti.
Effendi Jagan mengatakan, pihaknya masih belum bisa mengharapkan pengumpulan tiket sebagai salah satu sumber pendapatan.
Penyebabnya, belum jelas apakah suporter boleh masuk ke dalam stadion atau tidak di Liga Malaysia 2020.
"Tim-tim seperti Kedah FA, Kelantan FA, dan Selangor FA termasuk yang bisa menghasilkan pemasukan dari pengumpulan tiket," ujar Effendi Jagan.
"Tetapi, kami merekomendasikan semua tim tidak memasukkan pendapatan pengumpulan tiket dalam anggaran musim depan," tuturnya.
“Sekarang hasil tiketnya 'nol' dulu dan kalau suporter diizinkan masuk stadion, itu dianggap bonus."
Menurut Effendi Jagan, kalau klub memasukkan hasil penjualan tiket ke dalam anggaran saat ini tetapi nyatanya jika suporter tidak diizinkan masuk ke stadion, maka rencana kekuangan awal akan bermasalah.
"Klub harus mengeluarkan uang dengan hati-hati. Sponsor juga bergantung pada keuntungan perusahaan mereka," tutur Effendi Jagan.
"Jika perusahaan tidak menguntungkan, bagaimana cara mereka menjadi sponsor dalam jumlah besar," ucapnya.
"Saat ada pengurangan anggaran, gaji pemain juga bisa diturunkan termasuk bayaran pilar asing."
Jika sebelumnya, pemain impor menerima bayaran rata-rata 41 ribu ringgit Malaysia atau setara Rp140 juta per bulan, musim 2021 bakal turun.
Musim depan, mereka mungkin dapat menerima gaji lebih rendah sekitar 29 ribu ringgit Malaysia atau sekitar 99 juta rupiah.
"Tetapi, kami semua akan memahami situasi saat ini," ujar Effendi Jagan.
Sementara itu, Chief Operating Officer Exeliq Sports Management Sdn Bhd, Faidauz Azhar mengatakan, saat ini mereka dengar sebagian besar tim sudah memulai negosiasi terkait gaji pemain.
"Semua orang terkena dampak Covid-19 dan jika sesuai dengan situasi saat ini, pemain perlu mengambil keputusan cepat," ucap Faidauz Azhar.
"Karena, jika tidak klub akan mengambil pemain lain. Jika pemain dengan status bintang baik-baik saja, mereka masih punya ruang untuk meminta gaji tinggi."
"Klub juga mengalami penurunan. Pemain Felda United saja, berapa banyak yang mencari tim baru. Kami tidak menyalahkan tim karena situasi saat ini tidak diharapkan," katanya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liga Malaysia lainnya:
Klub Liga Malaysia Milik Perguruan Tinggi, Selamat Karena Uang Rp12 Miliar
Efek Swastanisasi, Klub Liga Malaysia Berusia 99 Tahun Ini Berubah Nama