- Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengisyaratkan klub Liga Inggris untuk memotong gaji para pemainnya di tengah krisis pandemi Covid-19.
- Anggota partai Konservatif yang berada di Komite Digital, Budaya, dan Olahraga (DMS), Julian Knigth, mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak, untuk segera mengambil tindakan mengenai pemotongan gaji di Liga Inggris.
- Julian Knight mengaku kecewa berat terhadap pihak Liga Inggris karena tidak melakukan pemotongan gaji pada para pemain.
SKOR.id - Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengisyaratkan klub Liga Inggris untuk memotong gaji para pemainnya di tengah krisis Covid-19.
Permintaan ini disampaikan Hancock pada Kamis (2/4/2020) waktu setempat. Upah pemain klub Liga Inggris yang memiliki pendapatan lebih besar dari orang-orang Inggris diharapkan mampu membantu perekonomian negara dengan pemotongan gaji.
"Saya pikir semua orang perlu memainkan peran dalam upaya nasional ini dan itu berlaku juga untuk pemain Liga Inggris," kata Hancock.
Baca Juga: Kesan Dybala saat Diminta Jadi Pembantu Mandzukic
Peran yang dimaksud Hancock disitu ialah pemain Liga Inggris mengambil bagian untuk potong gaji. Ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap tenaga kesehatan yang telah berjuang melawan virus Corona.
"Hal pertama yang bisa dilakukan oleh pemain Liga Inggris adalah berkontribusi untuk melakukan pemotongan gaji," ujar Hancock.
Jika pemain Liga Inggris tidak mendapat pemotongan gaji maka akan berdampak pada perekonomian inggris. Hal ini disebabkan karyawan-karyawan lain di Inggris mengambil bagian memotong gaji mereka.
Liga Inggris dan Asosiasi pemain Profesional Inggris (PFA) melakukan pembicaraan lebih lanjut mengenai pemotongan upah dan masalah kompetisi yang ditunda.
Anggota partai Konservatif yang berada di Komite Digital, Budaya, dan Olahraga (DMS), Julian Knigth, mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak, untuk segera mengambil tindakan mengenai pemotongan gaji di Liga Inggris.
Knight merasa tidak adil jika para pemain tetap mendapatkan upah penuh selama tidak bermain tetapi staf non-sepak bola mereka mendapatkan pemotongan upah.
"Jika Liga Inggris tidak bertindak untuk menangani krisis ini, Pemerintah harus turun tangan dengan menjatuhkan hukuman finansial yang signifikan kepada klub untuk mengembalikan uang kepada pihak yang dirugikan," ucap Knight.
Knight mengaku kecewa berat terhadap pihak Liga Inggris karena tidak melakukan pemotongan gaji pada para pemain. Dirinya memberikan kesempatan kepada Liga Inggris untuk mengambil keputusan hingga Selasa (7/4/2020).
Baca Juga: Chelsea Mulai Negosiasi dengan Agen Philippe Coutinho
Sementara ini, beberapa klub Liga Inggris sudah memberlakukan potongan gaji dan staf-non pemain mereka.
Liga Inggris masih dalam status ditangguhkan paling cepat hingga akhir Mei (30/4/2020) karena pandemi Covid-19.