- Liga Malaysia 2021 ketat dan klub harus clear dari masalah bernama utang.
- Utang menjadi hal krusial dan persoalan pelik klub-klub Liga Malaysia beberapa musim terakhir.
- Kini, utang klub yang belum lunas tak bisa ditoleransi operator Liga Malaysia menuju musim 2021.
SKOR.id - Kini, sejumlah klub Liga Malaysia yang diklaim bermasalah dan memiliki utang sedang tegang.
Sampai batas waktu, 17 Desember 2020, mereka dari kontestan Liga Malaysia yang punya utang diberikan kesempatan membuktikan tak lagi punya tanggungan.
Enam klub akan tahu dalam beberapa hari ke depan apakah mereka akan diizinkan bermain di Liga Malaysia (M-League) 2021 atau tidak.
Mereka yang gagal mematuhi deklarasi aturan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang diwajibkan, tidak akan diizinkan bermain di Liga Super Malaysia atau Liga Premier Malaysia.
Namun, mereka akan diturunkan ke Liga M3 atau ditendang ke kasta ketiga Liga Malaysia yang berstatus semi-pro.
Untuk kompetisi musim ini, hanya enam klub Liga Malaysia yang diberikan lisensi bersyarat.
Sekretaris Jenderal FAM Stuart Ramalingam mengatakan, deklarasi aturan itu dilembagakan sebagai bagian dari penyelidikan utang klub yang terjadi dari 30 Juni hingga akhir musim ini.
Ini adalah hutang yang timbul setelah lisensi klub untuk M-League dikeluarkan.
"Beberapa tim diharuskan menyerahkan dokumen terkait keuangan, yang seharusnya dilakukan selama MCO (awal tahun ini)," ujar Stuart Ramalingam.
"Mereka akan punya banyak waktu untuk menyiapkan dokumen," tuturnya.
Deklarasi aturan ketat ini mencakup dokumen pihak ketiga yang melibatkan sertifikat kebakaran, keamanan stadion, pajak penghasilan, EPF, dan Socso.
Stuart mengatakan FAM akan memeriksa dokumen yang diserahkan oleh tujuh klub dan dapat membuat keputusan tentang kelayakan mereka untuk ambil bagian di M-League pada awal pekan depan.
Dia juga mengatakan tim bisa dicabut lisensi klub mereka jika mereka gagal memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh FAM.
Lisensi mereka dapat dibatalkan dan mereka akan segera turun ke Liga M3, karena untuk bermain di Liga Super Malaysia atau Liga Premier Malaysia membutuhkan lisensi.
"Mereka dapat mengajukan banding ke First Instance Body (FIB) tetapi akan dikenakan biaya deposit sebesar RM5.000 yang akan dikembalikan jika klub berhasil," kata Stuart.
Diketahui bahwa enam tim diberikan lisensi bersyarat oleh FAM. Mereka adalah tim Liga Super Malaysia, Pahang FC dan Melaka United.
Lalu ada tim Liga Premier Malaysia, Kuching FA, Kelantan FA, Penang FC, dan Sarawak United. UKM FC juga diberikan lisensi bersyarat.
Namun, kegagalan mereka untuk menunjukkan posisi keuangan yang kuat dalam presentasi mereka kepada FAM untuk musim 2021 telah membuat mereka ditempatkan di Liga M3.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Demetrio Albertini: AC Milan Lebih Tenang, tapi Inter Milan Punya Sesuatu yang Istimewa https://t.co/nzu5KyxbcA— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 18, 2020
Baca juga Berita Liga Malaysia Lainnya:
Pemerintah Izinkan Liga Malaysia 2021 Bergulir dan Dihadiri Penonton
Liga Malaysia Izinkan Suporter Datang ke Stadion, Prosedur Sedang Disusun
Perusahaan Pemilik Klub Liga Inggris Ini Disebut Jadi Sponsor Baru Liga Malaysia