- Orang tua dari Muhammad Ferarri, Paino dan Nurhayati berikan kisah inspiratif saat berjuang mengantarkan anaknya hingga sukses di sepak bola profesional.
- Muhammad Ferarri adalah pemain jebolan Liga TopSkor yang sempat bermain bersama Jakarta Football Academy.
- Kini Muhammad Ferarri menjadi pemain andalan sekaligus kapten timnas U-19 Indonesia.
SKOR.id - Dibalik kesuksesan bek timnas U-19 Indonesia, Muhammad Ferarri terdapat kisah haru yang bisa menjadi inspirasi.
Kisah inspiratif tersebut datang dari perjuangan yang diberikan oleh orang tua dari Muhammad Ferarri.
Dalam program 'Ngulik Keluarga Alumni Liga TopSkor' di youtube Liga TopSKor, orang tua Muhammad Ferarri yakni Paino (ayah) dan Nurhayati (ibu) membagikan cerita perjuangan dalam mendukung kesuksesan anaknya hingga sampai saat ini.
Terlahir dari keluarga pecinta olahraga, Feri sapaan akrab Ferarri dinilai sudah mempunyai ketertarikan dengan sepak bola sejak usia dini.
Paino yang juga sebagai mantan atlet voli pada tahun 1995 itu mengaku senang mendidik anak dipadukan dengan unsur olahraga.
Menurutnya dengan mengenalkan dunia olahraga kepada anak, secara tidak langsung rutinitasnya akan selalu positif.
"Saya rasa kalau sudah mendidik anak untuk tekun berolahraga secara tidak langsung akan menanamkan kedisiplinan dalam dirinya. Karena kalau sudah menekuni di satu olahraga akan dituntut untuk tidur dengan terarur, tidak bergadang, tidak merokok, dan tidak ikut pergaulan yang salah," ujar Paino.
Sebagai informasi, Feri mulai tekun dalam kegiatan sepak bola ketika usianya menginjak 10 tahun. Ketika itu lelaki yang kini berseragam Persija Jakarta menimba ilmu di SSB Jagakarsa.
Seiring berjalannya waktu, kegiatan Feri semakin padat ketika ia bermain di Liga TopSkor bersama Jakarta Football Academy.
Paino mengungkapkan banyak suka duka yang dirasakan untuk berjuang mendukung Feri sukses berkarier di sepak bola profesional.
Salah satunya, perjuangan Paino ketika harus menahan kantuk dan menerobos derasnya hujan hingga teriknya matahari.
"Saya ini kerja security, pasti aktivitas di kerjaan bergadang. Tapi saya tetap berjuang untuk kuat menahan ngantuk, anter Feri main sepak bola," ucap Paino.
"Saya sempat alami selesai kerjaan bergadang sampai pagi, dalam keadaan hujan saya harus antar Feri naik motor ke Lapangan Garam (Gunung Sindur, Bogor) untuk main di Liga TopSkor."
"Jujur, untuk memotivasi Feri, saya juga pernah bilang bahwa tangis air mata, perjuangan, serta doa yang saya rasakan ini semoga menjadi kesuksesan untuknya," ia memungkasi.
Tak hanya perjuangan sang ayah, Ibu Feri, Nurhayati juga ikut membantu kesuksesan anaknya di sepak bola.
"Saya juga ikut berjuang untuk kesuksesan Feri hingga sampai saat ini. Kalau bapaknya Feri tidak bisa antar dulu, itu saya yang antar dia," ujar Nurhayati.
"Ada momen ketika saya hamil muda sampai tua adiknya Feri ini, saya tetap berusaha untuk antar dia naik motor ke lapangan supaya bisa terus bermain sepak bola," ungkapnya.
Perjuangan Paino dan Nurhayati, tak di sia-siakan oleh Feri. Jauh sebelum ia terpilih dan menjadi kapten skuat Garuda Muda saat ini, ia juga meraih prestasi bersama Topskor Indonesia di Gothia Cup China U-15 2018.
Tak hanya sampai disitu, lelaki kelahiran 21 Juni 2003 itu juga menjadi salah satu pemain saat Tira Persikabo menjadi juara di Elite Pro Academy (EPA) U-16 2019.
Untuk selengkapnya, Skorer bisa saksikan dalam video di bawah ini:
Baca juga berita Liga TopSkor lainnya:
Dua Striker Bintang Dunia Jadi Sumber Inspirasi Rabbani Tasnim dalam Urusan Cetak Gol