- Kendala finansial membelit Persela Lamongan selama tidak bergulirnya kompetisi
- Pengurus tim harus patungan untuk membayar gaji para pemain dan tim pelatih
- Keuangan tim menipis menyusul empat bulan kompetisi vakum karena wabah virus corona, tak ada pemasukan tim, dari sponsorship dan tiket pertandingan kandang
SKOR.id - Tim Liga 1 2020, Persela Lamongan, mengalami kesulitan keuangan akibat pandemi virus corona.
PSSI melalui Ketua Umumnya, Mochamad Iriawan mengeluarkan dua surat keputusan terkait gaji dan kelanjutan kompetisi dalam surat SKEP/48/III/2020 dan SKEP/53/VI/2020.
Namun hal tersebut malah memberatkan manajemen Persela Lamongan yang mengalami kesulitan finansial.
Keuangan Persela menipis menyusul empat bulan kompetisi vakum karena wabah virus corona.
Praktis tak ada pemasukan untuk tim, baik dari dari sponsorship maupun dari tiket pertandingan kandang.
Hal tersebut membuat manajemen Persela harus patungan untuk memenuhi gaji pemain dan tim pelatih.
"Wabah virus corona menjadi masa-masa sulit bagi semua klub termasuk Persela Lamongan. Empat bulan kompetisi vakum, tentu imbasnya pemasukan dari sponsorship dan tiket pertandingan kandang dengan sendirinya tidak ada."
"Mengandalkan subsidi dari PT LIB tentu tidaklah cukup. Namun kami manajemen terus maksimal berusaha keras untuk bisa menghidupi klub dan membayar gaji para pemain dan tim pelatih."
"Masalah gaji pemain dan pelatih juga ofisial kami tetap usahakan lancar, walaupun kami para pengurus sampai harus patungan karena kondisi keuangan memang relatif sulit, karena tak ada pemasukan,” ungkap Manajer tim Persela Lamongan, Edy Yunan Achmadi.
Manajemen tim sesuai SKEP/48/III/2020 tertanggal 27 Maret lalu, telah melunasi kewajiban membayar gaji pemain dan pelatih sebesar 25 persen dari gaji utuh untuk bulan April, Mei, dan Juni.
Kemudian turun SKEP/53/VI/2020, manajemen harus mengeluarkan anggaran untuk membayar gaji juga 25 persen bulan Juli dan Agustus.
Kecuali sebulan sebelum kick-off lanjutan Liga 1 2020 pada bulan Oktober, yakni 50 persen gaji pada bulan September.
“Pemasukan tim minim sejak kompetisi terhenti, mungkin hingga September nanti atau sebulan sebelum Liga 1 2020 kembali digulirkan. Relatif berat bagi manajemen menghidupi keuangan klub."
"Gaji bulan April, Mei, dan Juni telah kami bayar, Termasuk gaji bulan Juli, manajemen Persela kembali patungan dengan teman-teman pengurus sementara ini untuk menghidupi klub."
"Terpenting kewajiban kami bayarkan gaji gaji bulan April, Mei, Juni, dan Juli sudah terpenuhi sambil menunggu subsidi PT LIB. Kami pikir semua klub menghadapi kondisi sama seperti Persela,” imbuh pria yang juga Kabag Pembangunan Pemkab Lamongan itu.
Sejak Maret hingga September atau selama enam bulan tetap harus membayar gaji 30 pemain dan empat orang dari jajaran pelatih.
Masing-masing 26 pemain lokal dan empat legiun asing Gabriel do Carmo, Rafael Gomes de Oliveira, Marcus Vinícius Vidal Cunha, dan Brian Federico Ferreira.
Empat orang dari kepelatihan head coach Nil Maizar, asisten pelatih Fabio Oliveira, pelatih kiper Erick Ibrahim, dan pelatih fisik Ragil Sudirman juga sudah dibayarkan gajinya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Persela Lainnya:
Nil Maizar Tak Khawatir Ditinggalkan Pilar Asing Persela
Tak Dipakai Persija dan Persela, Jasmin Mecinovic Pulang Kampung
Antusias Sambut Bergulirnya Liga 1 2020, Bek Persela Latihan Lebih Keras