- Behnaz Shafiei merupakan juara balap motorcross putri di Iran.
- Ia mulai terobsesi pada olahraga ini saat liburan pada usia 15 tahun.
- Berkat perjuangan tiga tahun, Pemerintah Iran memberi izin balap khusus wanita pada 2017.
SKOR.id – Behnaz Shafiei akhirnya buka suara kepada dunia tentang perjuangan selama beberapa tahun ke belakang sebelum balap motor untuk wanita diizinkan secara resmi di Iran.
Behnaz Shafiei, wanita berusia 30 tahun, adalah seorang juara balap motorcross di Iran. Mungkin satu-satunya pembalap putri di Timur Tengah yang melakukan olahraga ini secara profesional.
Kepada surat kabar Hamshahri, Februari lalu, atlet yang lahir 18 Desember 1989 itu mengisahkan perjuangan untuk meraih mimpi di lintasan balap jalanan.
Termasuk saat Benhaz Shafiei harus berpakaian seperti pria saat berlatih di jalanan hampir di setiap malam hari.
Obsesinya terhadap balap motor dimulai ketika sedang berliburan bersama keluarga di Zanjan, Iran. Saat itu, usianya baru 15 tahun.
Itu menjadi kali pertama Shafiei menyaksikan wanita dengan sepeda motor. Ia pun coba untuk mengendarai dan langsung menyukainya sejak itu.
Pelatihnya, Rasoul Najafi, adalah juara motorcross Iran dan pembalap motor gaya bebas. Kakak Shafiei juga membantunya saat di trek balap.
Baca Juga: IBL 2020: Menang, Prawira Bandung Mentas dari Dasar Klasemen
Menariknya, sang ibu juga mendukung hasrat anak perempuannya itu. Shafiei mendapat sepeda motor pertamanya pada usia 22 tahun.
Apache 180cc menjadi kendaraannya, kala itu. Namun, ia hanya mengendarainya larut malam dengan berpakaian seperti anak laki-laki.
Shefiei melakukan hobinya tersebut selama sekitar 10 tahun tanpa meninggalkan bangku sekolah untuk menjadi seorang akuntan.
Kini, Shafiei sangat populer karena rutin memposting di Instagram tentang aktivitas sebagai pembalap motor putri Iran profesional pertama.
Ia berlatih dengan Javad Zanjani dan satu-satunya pembalap putri Iran yang melakukan balap jalanan profesional.
Shafiei merupakan satu di antara enam pembalap putri di negaranya yang mendapat akses ke trek amatir di Iran.
"Tidak mudah untuk melanggar batas dan diskriminasi (yang selama ini diberlakukan kepada para atlet perempuan)," kata Shafiei kepada Hamshahri.
"Tapi, saya percaya bahwa kita (kaum perempuan) harus mengatasi semua batasan ini untuk mencapai semua impian."
Baca Juga: Proliga 2020: Seri Bandung Krusial untuk BSB dan Samator
Tahun 2015 dan 2016, Shafiei melatih lebih dari 100 wanita untuk berkendara motor di jalanan pegunungan yang berdebu di daerah gurun di Iran.
Setelah berjuang tiga tahun atau 2017, ia bisa memengaruhi Kementerian Olahraga Nasional Iran untuk memberi izin balapan khusus wanita pertama di negara itu.
"Kita masing-masing memiliki tanggung jawab dan saya percaya tugas saya adalah membuka jalan (untuk kaum perempuan) dalam balap motor."
Awal Februari lalu, putaran kedua kompetisi musim ini diadakan di lintasan balap Azadi Teheran.
Kendati IRNA menerbitkan foto-foto ajang tersebut perempuan Iran masih kesulitan untuk mengendarai sepeda motor di kota-kota karena oposisi dari garis keras.