SKOR.id - Sadakata United langsung bergerak cepat dengan lekas berbenah, setelah hasil buruk di putaran pertama Pro Futsal League 2023-2024.
Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putra musim ini memasuki periode paruh musim, seiring berakhirnya putaran pertama pada 21 Januari 2024.
Jeda paruh musim Pro Futsal League 2023-2024 berlangsung lebih panjang dibanding edisi-edisi sebelumnya karena ada Pemilu, Ramadan, dan Idulfitri.
Walaupun mempunyai waktu yang cukup lama yakni hingga minggu kedua di bulan Mei 2024, Sadakata United tak mau bersantai untuk berbenah.
Mereka bergerak cepat lantaran menjalani periode libur paruh musim dengan berada di zona degradasi klasemen sementara Pro Futsal League 2023-2024.
Klub asal Kota Subulussalam, Aceh, itu menempati peringkat ke-11 atau posisi kedua dari bawah, karena hanya mampu mengumpulkan lima poin.
Dari 11 pertandingan yang dijalani, mereka hanya mampu mencatatkan satu kemenangan. Selebihnya dua kali imbang dan ada delapan kekalahan.
Catatan itu membuat Sadakata United melakukan perombakan di timnya, demi mendapat hasil yang lebih baik pada putaran kedua Pro Futsal League 2023-2024.
Semula klub mengumumkan telah melepas tiga nama berstatus pemain U-20 yakni Furqan Rabbani, Muhammad Sanulqi, dan Muhammad Alfhando.
Kemudian pelatih kepala pun didepak, yaitu Panca Pauji, disusul ofisial tim Yayang Ebit, dan pemain Andi Chairul. Diyakini perombakan akan terus dilakukan.
CEO Sadakata United, Ade Fadly Pranata Bintang mengakui klubnya memang melakukan pembenahan di berbagai sektor untuk bisa keluar dari keterpurukan.
"Bukan hasil yang kita rencanakan. Lima poin di putaran pertama adalah hasil terburuk kita di tiga musim (sejak tampil di Pro Futsal League)," katanya.
"Evaluasi dan perbaikan di berbagai sektor wajib kita lakukan untuk bangkit dari keterpurukan," Ade Fadly Pranata Bintang menambahkan.
Sementara itu Direktur Teknik Sadakata United, Ricky Fahreza Syafii menegaskan perombakan tidak menjadi masalah bagi klubnya karena tak ada masalah finansial.
"Tim ini dihuni para pemain muda, dengan usia pemain maksimal 25 tahun. Masih banyak waktu untuk berkembang. Yang jadi pembeda di setiap pertandingan adalah winning mentality," ucapnya.
"Walaupun jumlah kekalahan kita lebih sedikit dibanding dua tim lainnya (Kinantan FC dan Kasuarina Giga FC), lima poin bukanlah hasil yang kita harapkan."
"Secara finansial tim ini sehat dan siap berbenah serta evaluasi menyeluruh menuju putaran kedua," Ricky Fahreza Syafii memungkasi, dalam pernyataan resmi klub.
Bukan tidak mungkin, Sadakata United nantinya akan kembali mengandalkan jasa pemain asing termasuk kategori U-20 yang mulai berlaku di musim ini.